KeislamanSejarah

Khairuddin Barbarosa: Penaklukan Tentara Spanyol di Laut Mediterania

3 Mins read

Dalam sejarah bangsa Eropa, nama Barbarosa tercatat sebagai bajak laut yang gemar menjarah kapal. Namun, dalam sejarah Islam, namanya harum sebagai laksamana penjaga wilayah Khilafah Turki Utsmani.

Asal Usul Khairuddin Barbarosa

Khairuddin Barbarosa lahir dengan nama Khidr pada tahun 1478 di desa Palaiokipos, Pulau Lesbos. Ia berasal dari keluarga Muslim Turki. Ayahnya, Ya’qub bin Yusuf, adalah seorang pejuang Muslim, sedangkan ibunya adalah seorang Wanita Muslimah dari Andalusia. Khairuddin memiliki tiga saudara laki-laki: Aruj, Ishaq, dan Ilyas.

Julukan “Barbarosa” pertama kali disematkan kepada Aruj, kakak Khairuddin, karena janggutnya yang berwarna merah (dalam Bahasa Italia “Barba” berarti janggut dan “Rosa” berarti merah). Setelah Aruj wafat, julukan ini diwariskan kepada Khairuddin karena ia juga memiliki janggut merah.

Perjuangan Khairuddin dimulai bersama kakaknya, Aruj. Keduanya memutuskan untuk menyerang kapal-kapal Kristen sebagai bentuk balas dendam setelah kapal dagang mereka diserang oleh Ordo St. John Of Jerusalem (Knight Of Rhodes), yang juga menyebabkan kematian adik mereka, Ilyas. Dengan sumber daya terbatas, aksi mereka berhasil menimbulkan keresahan di kalangan pasukan Kristen.

Pada tahun 1492, jatuhnya Granada ke tangan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella dari Spanyol menjadi awal gelombang penindasan terhadap umat Islam di Andalusia. Tidak seperti Sultan Muhammad Al-Fatih yang toleran pasca penaklukan Konstantinopel, penguasa Kristen di Andalusia mengkhianati perjanjian toleransi.

Khairuddin dan Aruj kemudian menjadi relawan dalam membantu kaum Muslimin Andalusia melawan penindasan Spanyol. Mereka memimpin Gerakan jihad dan berhasil mengganggu ekspansi musuh.

Antara tahun 1504 dan 1510, Aruj berhasil memindahkan ribuan Muslim Andalusia ke Aljazair dan membebaskan wilayah pesisirnya dari pasukan Kristen Spanyol. Ia kemudian mengumumkan dirinya sebagai penguasa Aljazair.

Baca...  Konsep Majaz dalam Alquran Sebagai Penolakan Kesesatan Makna dan Urgensi Mempelajarinya 

Keduanya menjalin aliansi dengan Sultan Salim I dari Khilafah Turki Utsmani yang saat itu berada di puncak kejaannya setelah penaklukan Konstantinopel pada 1453. Dukungan ini memperkuat armada laut Islam di Laut Tengah. Aruj dan Khairuddin sering mengirimkan rampasan perang (ghanimah) kepada Sultan Salim, yang kemudian membalasnya dengan mengirimkan kapal perang serta pasukan tambahan.

Kematian Aruj dan Masa Kejayaan Khairuddin

Pada tahun 1528, Spanyol mengirim 15.000 pasukan untuk menyerang Tilmisan di Aljazair. Aruj gugur dalam serangan ini. Setelah kematian Aruj, Khairuddin menggantikannya dan terus melanjutkan perjuangan melawan Eropa , terutama Spanyol.

Khairuddin meminta bantuan kepada Sultan Sulaiman Al-Qanuni (Pengganti Sultan Salim I) untuk melawan Spanyol dan menyelamatkan 70.000 Muslim Andalusia yang tertindas. Ia memindahkan mereka ke Aljazair menggunakan 36 kapal melalui tujuh kali pelayaran.

Pada tahun 1533, Khairuddin diundang ke Istanbul oleh Sultan Sulaiman. Ia tiba dengan 40 kapal setelah memenangkan pertempuran melawan armada Habsburg di perjalanan. Di Istanbul, Ia diangkat sebagai Kapudan Pasha ( Laksamana Agung), posisi tertinggi di Angkatan Laut Turki Utsmani.

Tentu saja ini merupakan sebuah puncak karir yang luar biasa untuk seorang “Bajak laut”. Tapi Khairuddin memang dianggap sangat layak untuk posisi itu oleh para petinggi Turki Utsmani. Kemampuannya di bidang Angkatan laut sangat diperlukan untuk membangun armada Turki yang Tangguh.

Pertempuran Preveza

Keberhasilan Khairuddin di Laut Tengah membuat Paus di Roma panik. Ia memimpin aliansi Eropa untuk melawan Turki Utsmani., Eropa pun menyatukan kekuatannya sebanyak 600 kapal perang dengan 60.000 pasukan di bawah pimpinan “Andrea Doria” menghadapi armada Utsmani yang hanya terdiri dari 122 kapal dan 22.000 pasukan.

Pada tahun 1538, bertemulah dua pasukan di Laut Tengah, 600 kapal aliansi Eropa melawan 122 kapal pasukan Utsmani yang mengangkut 22.000 pasukan. Jumlah yang sangat jauh perbedaannya. Namun, dengan izin Allah, pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Khairuddin Barbarosa berhasil memenangkan pertempuran itu.

Baca...  Melihat Allah Perspektif Muktazilah Dalam Kacamata Tafsir al-Kasyaf dan Tafsir Tanzih Al-Qur’an an al-Matha’in

Panglima perang Eropa melarikan diri dari medan pertempuran sedangkan pasukan dan kapal mereka kocar kacir. Banyak korban berjatuhan dari pihak musuh. Kemenangan ini meningkatkan reputasi Turki Utsmani di mata dunia dan membuat Eropa semakin gentar terhadap kekuatan Khairuddin Barbarosa.

Khairuddin Barbarosa wafat di Istanbul pada bulan Juli 1546. Ia dikenang sebagai seorang Laksamana Maritim yang tak tertandingi, sekaligus seorang mujahid yang berjasa dalam mempertahankan agama dan kedaulatan Kesultanan Ottoman.

Daftar Pustaka

Wigati,riska., Mansyur. Khairuddin Barbarosa Pada Masa Turki Ustmani Abad Ke-16 M: Studi Komperatif. Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang. Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam, Vol. I No. 1,2020.

Cipto. 2010. Islam di Afrika Utara. Perjuangan Khairuddin Barbarosa dalam mempertahankan Tunisia dari penduduk Spanyol. Skripsi, Jakarta: Fakultas Adab dan Humainora. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Muhammad Ryan Hafiez. Sulaeiman The Magnificent Sang Penakluk Timut dan Barat (Kajian Politik Ekspansi Turki Ustmani 1520-1566 M). Factum, Vol. 5, No. 1, April 2016.

1 posts

About author
Penulis
Articles
Related posts
KeislamanPendidikan

Sumber Pengetahuan yang Sebenarnya

4 Mins read
Pada hakikatnya manusia sebagai mahkluk theomorfis mempunyai sesuatu yang agung didalam dirinya, yaitu akal—kehendak yang bebas (free will) dan kemampuan berbicara. Akal…
Keislaman

Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah (Analisis Pemahaman Ayat-Ayat Dakwah Muhammadiyah)

1 Mins read
Pendahuluan Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, dakwah amar ma’rûf nahi munkar, dan tajdîd (pembaruan) baik dalam arti purifikasi (pemurnian) dan dinamisasi (pengembangan) berlandaskan…
KeislamanSejarah

Peran Kesultanan Banten: Penyebaran Islam dan Perdagangan di Nusantara

4 Mins read
Kesultanan Banten berawal dari sebuah wilayah di bawah bayang-bayang kekuasaan kerajaan yang berada di Jawa Barat yaitu Padjajaran. Kerajaan ini memiliki pengaruh…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
KeislamanSejarah

Jamaluddin Al Kubro: Misteri Penyebar Islam dan Jejaknya di Nusantara

Verified by MonsterInsights