Esai

Islamic Society of North America (ISNA): Jejak Panjang Organisasi Islam di Amerika Serikat

4 Mins read

Islamic Society of North America (ISNA) adalah salah satu organisasi Muslim tertua dan terbesar di Amerika Utara. Organisasi ini memiliki sejarah panjang yang penuh dengan dinamika, baik pasang maupun surut, sejak awal berdirinya. ISNA tidak hanya berfungsi sebagai payung bagi komunitas Muslim di kawasan ini, tetapi juga sebagai motor penggerak advokasi sosial dan pemberdayaan komunitas.

Sejarah dan Pendiriannya

ISNA memiliki akar yang kuat dalam sejarah imigrasi dan pertumbuhan komunitas Muslim di Amerika Utara. Pada awal 1960-an, komunitas Muslim di Amerika masih tersebar dan terorganisir dalam kelompok-kelompok kecil. Kehadiran mahasiswa Muslim internasional yang belajar di berbagai universitas di Amerika Serikat memulai babak baru dalam konsolidasi komunitas ini.

Salah satu pertemuan penting berlangsung di Universitas Illinois Urbana-Champaign pada tahun 1963, yang menghasilkan pembentukan Muslim Students Association (MSA). MSA awalnya menjadi wadah bagi mahasiswa Muslim untuk memperkuat identitas keislaman mereka di tengah masyarakat Amerika yang plural.

Dalam perkembangannya, MSA menjadi salah satu entitas yang terkait dengan gerakan Muslim Brotherhood (Ikhwanul Muslimin) di Timur Tengah, yang fokus pada pembebasan Palestina dan isu-isu keadilan sosial.

Seiring waktu, MSA merasa perlunya wadah yang lebih besar untuk menjangkau komunitas Muslim di luar kampus. Pada tahun 1982, melalui kolaborasi dengan organisasi lain seperti Islamic Medical Association dan Association of Muslim Social Scientists, ISNA resmi berdiri. Dengan berkantor pusat di Plainfield, Indiana, organisasi ini mulai memainkan peran strategis dalam membangun jaringan komunitas Muslim di Amerika Utara.

Beberapa tokoh penting yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Muslim Brotherhood di AS antara lain Ahmed Elkadi, seorang keturunan Mesir, dan Abdurrahman Alamudi. Tokoh-tokoh ini menjadi perhatian publik karena keterlibatan mereka dalam aktivitas politik dan sosial yang dianggap kontroversial. Hubungan historis ini menyebabkan pemerintah AS pada masa itu memandang ISNA dengan sikap hati-hati, khususnya terhadap kemungkinan adanya pengaruh kelompok garis keras di dalam organisasi.

Baca...  Krisis Ormas Islam dalam Perbedaan Sudut Pandang 

Seiring berjalannya waktu, ISNA mengalami perubahan signifikan, terutama dalam kepengurusannya. Organisasi ini mulai menegaskan kembali komitmennya pada agenda sosial dan keagamaan yang moderat. ISNA secara terbuka menyatakan penolakannya terhadap kelompok ekstremis seperti Al-Qaeda dan ISIS, serta mendukung program deradikalisasi yang diinisiasi oleh pemerintah AS.

Sebagai Presiden ISNA, Mohamed Magid memainkan peran penting dalam memimpin organisasi menuju arah yang lebih inklusif dan damai. Di bawah kepemimpinannya, ISNA menegaskan bahwa kekerasan dan terorisme tidak hanya bertentangan dengan ajaran Islam tetapi juga merusak citra positif agama ini. ISNA berfokus pada penguatan komunitas Muslim melalui program-program sosial, pendidikan, dan advokasi yang memperjuangkan hak-hak umat Islam tanpa melibatkan diri dalam konflik ideologis yang kontroversial.

Tujuan dan Visi ISNA

ISNA berdiri dengan visi untuk menjadi wadah persatuan dan kontribusi bagi kemajuan masyarakat Muslim. Tujuan utama organisasi ini mencakup:

Menyatukan Organisasi Islam: ISNA bertujuan untuk menyatukan berbagai organisasi Islam di Amerika Utara, menciptakan sinergi dalam memperjuangkan kepentingan bersama.

Kontribusi Sosial: Organisasi ini berkomitmen untuk berkontribusi terhadap kebaikan komunitas Muslim dan masyarakat secara umum, melalui pendidikan, dialog antaragama, dan inisiatif sosial lainnya.

Membangun Komunitas yang Berdaya: ISNA berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan generasi muda Muslim yang cerdas, toleran, dan berintegritas tinggi.

Kegiatan dan Layanan Utama

Sebagai organisasi payung, ISNA mengelola berbagai kegiatan dan layanan yang mencerminkan visi dan misinya. Berikut beberapa program unggulan ISNA:

Konvensi Tahunan: Konvensi ISNA yang diadakan setiap akhir pekan Hari Buruh (Labor Day) telah menjadi acara ikonik dalam komunitas Muslim Amerika. Dengan kehadiran lebih dari 20.000 peserta, acara ini menawarkan berbagai sesi diskusi, pameran, dan workshop yang mencakup tema agama, politik, teknologi, dan lingkungan. Selain itu, konvensi ini menjadi ajang pertemuan keluarga, aktivis, dan profesional Muslim dari berbagai latar belakang.

Baca...  Peran dan Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Catatan M. Quraish Shihab

Program Pendidikan dan Sosial: ISNA menawarkan berbagai program untuk mendukung pendidikan dan pengembangan komunitas. Beasiswa, pelatihan pemuda, serta forum pendidikan rutin diadakan untuk meningkatkan pemahaman tentang Islam di masyarakat luas. Program ini tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga melibatkan diskusi tentang isu-isu sosial seperti kesehatan mental, peran wanita dalam Islam, dan advokasi keadilan sosial.

Inisiatif Lingkungan: Melalui ISNA Green Initiative, organisasi ini mempromosikan kesadaran akan keberlanjutan lingkungan di kalangan Muslim. Program ini mencakup lokakarya tentang hemat energi, pelestarian lingkungan di masjid-masjid, dan pembahasan mengenai peran umat Islam dalam menjaga kelestarian bumi.

Tantangan Pasca Peristiwa 9 November

Salah satu tantangan terbesar ISNA adalah mengembalikan citra positif Islam di Amerika setelah serangan teroris 9/11. Peristiwa tersebut membawa dampak besar bagi komunitas Muslim, yang sering kali menjadi sasaran stereotip dan diskriminasi. ISNA, melalui jurnal dan publikasi lainnya, secara konsisten mengangkat tema toleransi, perdamaian, dan kontribusi umat Islam dalam masyarakat.

Komunitas ISNA juga menunjukkan kematangan dalam menanggapi retorika anti-Muslim, termasuk pernyataan kontroversial dari mantan Presiden AS, Donald Trump. Dengan sikap yang arif dan sabar, ISNA berhasil menciptakan dialog yang membangun dan mendapatkan simpati dari masyarakat luas, termasuk dari warga non-Muslim.

Kerja Sama dengan Organisasi Lain

ISNA tidak bekerja sendiri. Organisasi ini memiliki hubungan erat dengan berbagai organisasi Muslim lainnya, seperti Islamic Circle of North America (ICNA) dan Council on American-Islamic Relations (CAIR). Meskipun fokus dan spesialisasi masing-masing organisasi berbeda, kolaborasi ini memperkuat komunitas Muslim di Amerika Utara secara keseluruhan. Misalnya, ISNA sering mengadakan forum bersama ICNA untuk membahas isu-isu strategis, sementara CAIR sering menjadi mitra dalam advokasi kebijakan publik yang mendukung hak-hak Muslim Amerika.

Baca...  Memahami Islam Agama Kemanusiaan

ISNA dan Masa Depan Komunitas Muslim

ISNA terus berupaya memperkuat posisinya sebagai organisasi yang memperjuangkan nilai-nilai Islam yang damai, inklusif, dan rahmatan lil ‘alamin. Di tengah meningkatnya isu Islamofobia dan ketegangan sosial, ISNA tetap menjadi agen perubahan yang mempromosikan dialog antaragama dan nilai-nilai keberagaman. Organisasi ini juga melihat pentingnya memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan dakwah dan edukasi.

Dengan sejarah panjang dan visi yang kuat, ISNA tidak hanya menjadi saksi pertumbuhan Islam di Amerika, tetapi juga pelopor dalam menciptakan ruang bagi komunitas Muslim untuk berkontribusi secara positif. Dari konferensi besar hingga program-program pendidikan yang mendalam, ISNA adalah simbol persatuan, kekuatan, dan harapan bagi umat Islam di Amerika Utara dan dunia. Sebagai masyarakat global yang terus berubah, peran ISNA menjadi semakin relevan. Dalam setiap langkahnya, ISNA mengingatkan kita bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin—membawa rahmat bagi seluruh alam.

1 posts

About author
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang mendalami program studi pemikiran politik Islam.
Articles
Related posts
Esai

Dinamika Perkembangan Kaum Muslimin di Jepang

4 Mins read
Jepang, sebuah negara yang terkenal dengan tradisi yang kaya dan kemajuan teknologi, mungkin tidak langsung diasosiasikan dengan komunitas Muslim. Namun, perkembangan Islam…
Esai

Falsifikasi Teori Kematian Paul Mccartney dalam Sampul Album Abbey Road Menggunakan Metode Al Ghazali dalam Kitab Al Munqidh Min Ad Dhalal

6 Mins read
James Paul McCartney masih hidup. Tetapi teori ini simpang siur. Ini merupakan penggabungan “tergila” dengan epistemologi Al Ghazali untuk mengkaji suatu teori…
Esai

Menyikapi Agnostik Style Di Masyarakat Berdasarkan Surah Al Baqarah 62

3 Mins read
Fenomena agnostic style dan kerap kali menjadi perdebatan dan perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat. Banyak sekali masyarakat yang menganggap bahwa kelompok mereka…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Keislaman

Tawaran Al-Jabiri: Model Pembacaan Turas Yang Ideal

Verified by MonsterInsights