EsaiKeislaman

Revitalisasi Ilmu Kalam: Menjaga Keutuhan Teologi Islam di Tengah Gempuran Zaman

4 Mins read

Ilmu Kalam, sebagai salah satu disiplin ilmu di dalam studi islam, memiliki kontribusi yang sangat penting dalam menjawab berbagai macam persoalan zaman, yang berusaha memahami dan memperkuat keyakinan keagamaan secara rasional. Menurut Ibnu Khaldun, Ilmu Kalam adalah ilmu yang berisi argumentasi rasional untuk membela akidah dan keimanan. Dengan mempelajari ilmu kalam, seseorang akan lebih yakin dengan teologinya dan terhindar dari konsep pemahaman akidah tidak benar dan yang perlu dikritisi melalui pendekatan yang mendalam dan analitis. Pada mulanya ilmu kalam di dalam studi islam memiliki objek kajian yang berfokus terhadap konsep akidah dan keimanan(Noor Ayu,2024), namun seiring perkembangan zaman, ilmu kalam tidak hanya lagi membahas tentang akidah secara teoritis, tetapi juga dapat berkontribusi dalam berbagai tantangan dan persoalan umat islam di masa modern.

Indonesia, sebagai negara dengan 207 juta jiwa umat muslimnya, memiliki pemahaman yang kokoh terhadap ajaran teologisnya menjadi hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di era globalisasi dan pesatnya penyebaran arus informasi saat ini, seorang muslim sepatutnya memiliki kesadaran terhadap pentingnya landasan keyakinan yang baik agar tidak mudah terpengaruh pemahaman yang bisa bertentangan dengan nilai keislaman itu sendiri, dengan memahami ilmu kalam seorang muslim akan dapat lebih bijak dalam menyikapi perubahan zaman tanpa kehilangan esensi teologinya. Saat ini tantangan yang dihadapi umat muslim sangat banyak, seperti radikalisme yang seringkali mengatasnamakan agama demi kepentingan tertentu, dan sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari, untuk menghadapi tantangan ini, Ilmu kalam akan berperan sebagai benteng akidah yang akan memberikan jawaban intelektual bagi seseorang agar tetap berada disisi kebenaran teologi yang fleksibel namun tetap memiliki prinsip yang kokoh, Abdul Mustaqim dalam karyanya (Tanabora, 2020) menegaskan bahwa Al-Qur’an harus selalu menjadi dasar dalam menjawab berbagai persoalan sosial dan keagamaan di era modern. Tafsir terhadap Al-Qur’an tidak boleh berhenti, melainkan harus terus berkembang agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Baca...  Ilmu Kalam Terhadap Persoalan Radikalisme dan Sekularisme

Dengan demikian, Ilmu kalam bukan hanya sekedar mengkaji konsep akidah dan keimanan saja, tetapi juga sebagai sarana yang dapat membantu umat muslim dalam menghadapi persoalan zaman dengan lebih bijak dan rasional, tidak berfokus pada hal yang bersifat tekstual, namun juga kontekstual dalam menginterpretasi berbagai macam persoalan di dalam kehidupan saat ini. Secara garis besarnya Ilmu kalam adalah ilmu yang mengajarkan kepada kita ketauhidan yang baik dan benar sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Hadits. Secara etimologis, istilah kalam merujuk pada percakapan, namun bukan sekedar komunikasi biasa dalam kehidupan sehari-hari, melainkan diskusi yang berlandaskan pemikiran yang logis dan rasional. Ilmu kalam merupakan studi Islam yang membahas tentang akidah dengan dasar pemikiran yang rasional, tanpa mengabaikan ketentuan di dalam Al-Qur’an dan Hadits(Noor Ayu, 2024). Para ahli kalam (mutakalim) sendiri memulai kajian mereka dengan keyakinan terhadap kebenaran pokok yang dibahas, kemudian menggunakan argumen rasional untuk memperkuat dan membuktikan kebenarannya. kemudian mengkritisi persoalan-persoalan baru yang tidak sesuai, dan perlu di luruskan melalui pembahasan yang kritis, seperti persoalan radikalisme dan sekularisme saat ini.

Radikalisme adalah paham yang sering kali muncul sebagai akibat pemahaman teologi yang sempit, tekstual, dan tidak mempertimbangkan konteks sosial. Dalam menghadapi fenomena ini, ilmu kalam berperan sebagai alat berpikir dalam membangun pemahaman keislaman yang moderat dan mencegah sikap ekstrem melalui metode argumentatif dan analitis, ilmu kalam membantu umat muslim dalam menafsirkan doktrin keagamaan secara lebih objektif, kontekstual, dan rasional. Pendekatan ini dapat mencegah penyebaran pemikiran radikal yang cenderung menolak perbedaan dan mengklaim kebenaran mutlak secara sepihak. Selain itu, ilmu kalam juga mengajarkan pentingnya keseimbangan antara dalil naqli dan aqli(Noor Ayu, 2024). Dalam persoalan radikalisme, pemahaman yang hanya fokus pada teks tanpa mempertimbangkan aspek rasional dapat melahirkan penafsiran ekstrem yang berpotensi menimbulkan konflik. Dengan demikian, kontribusi Ilmu kalam dalam menjawab persoalan ini yaitu dengan adanya pemikiran yang rasional dalam memahami ajaran Islam, ilmu kalam akan mampu membentuk pola pikir yang lebih inklusif, terbuka, dan moderat. Dengan Ilmu kalam, kita juga dapat membantah pemahaman yang cenderung radikal melalui argumen-argumen teologis yang kuat. Sehingga kita juga dapat memahami bahwa ajaran Islam sejatinya sangat menekankan konsep kasih sayang dan kedamaian. Islam juga sangat menekankan toleransi terhadap perbedaan agama dan keyakinan. Dengan begitu, ilmu kalam dapat menjadi solusi dalam meredam ekstremisme dan menciptakan konsep islam yang moderat dan Rahmatan lil `Alamin.

Baca...  Alqur'an Kalam Ilahi Bukan Kalam Nabi

Sekularisme adalah paham yang berusaha memisahkan antara keyakinan teologi dan urusan dunia, akibatnya banyak kehidupan manusia yang hanya berfokus terhadap dunianya yang bersifat materil tanpa memperhatikan nilai-nilai keagamaan dan keyakinannya. Sekulerisme saat ini menjadi tantangan besar bagi umat muslim, sebab paham ini dapat menjauhkan seseorang dari nilai-nilai teologi dalam kehidupan kemasyarakatan, sebab paham ini memiliki dasar keyakinan bahwa agama hanya mengatur urusan pribadi semata, sedangkan urusan yang bersifat umum hanya diatur oleh negara yang berasal dari akal dan rasio manusia sendiri, Ilmu kalam disini hadir sebagai disiplin ilmu yang akan menyebarkan akidah dan ketauhidan yang benar bagi kehidupan umat muslim, dengan argument dan analisis yang kritis dan rasionalnya, ilmu kalam akan mampu membantah berbagai macam argumentasi sekularisme yang bertentangan dengan akidah dan ketauhidan yang benar. Ilmu kalam juga akan menghadirkan role model kepemimpinan yang memiliki akidah dan ketauhidan yang benar, karena pemimpin seperti ini akan membentuk masyarakat yang menjunjung tinggi nilai keislaman, Islam adalah agama yang Rahmatan lil `Alamin, agama yang penuh kasih sayang yang menjunjung keadilan bagi seluruh makhluk, maka negara yang berlandaskan ajaran islam adalah negara yang berkeadilan yang menjunjung tinggi perdamaian bagi seluruh rakyatnya, artinya agama memiliki peranan penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara, agama dapat menjadi landasan moralitas dan etika dalam membentuk peradaban yang adil dan sejahtera. Ilmu kalam juga akan menyadarkan umat muslim bahwa agama memiliki peranan yang amat sangat penting dalam kehidupan, sebab agam bukan hanya mengatur tentang ibadah kepada Allah, tetapi juga hubungan antara makhluk-makhluknya, kalam juga bisa digunakan untuk menunjukkan bahwa agama juga dapat memberkan solusi yang lebih baik bagi berbagai macam permasalahan dan kemaslahatan umat manusia, Ilmu kalam juga akan menunjukkan bahwa islam tidak bertentangan dengan kehidupan modern dan nilai-nilai keislamannya juga dapat diterapkan dalam kehidupan modern saat ini, dengan begitu umat muslim akan sadar akan pentingnya peranan agama dalam kehidupan dan lebih resistensi terhadap paham sekularisme.

Baca...  Wanita Bercadar Pelihara Anjing : Perikehewanan Lebih Penting Dari Perikemanusiaan

Sebagai Kesimpulan, Ilmu Kalam berperan penting dalam melawan perlawanan radikalisme dan sekularisme di era modern. Sebagai disiplin ilmu dalam kajian studi islam, Ilmu Kalam tidak hanya memperkuat keyakinan keagamaan secara rasional tetapi juga menjadi benteng intelektual dalam membangun pemahaman Islam yang moderat. Radikalisme muncul akibat pemahaman teologi yang sempit dan tekstual, sedangkan sekularisme cenderung memisahkan agama dari kehidupan. Melalui pendekatan argumentatif dan analitis, ilmu kalam menawarkan solusi dengan menyeimbangkan antara dalil naqli dan aqli, sehingga umat Islam dapat memahami ajaran agama secara kontekstual dan rasional. Dengan demikian, Ilmu Kalam menjadi cara terbaik dalam membentuk pola pikir inklusif, terbuka, dan moderat, serta menjaga relevansi ajaran Islam dalam kehidupan modern tanpa kehilangan esensi teologinya.

Referensi

Ashidqi, Fadlurrahman. (2014). Problem Doktrin Sekulerisme. Jurnal Kalimah, 12(2).

Ayu, Noor K. (2024). Kalam Menjawab Tantangan Dan Persoalan Islam Masa Kini. Risalah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 10(4).

Tanabora, Y. E. (2020). Islam Nusantara: Harapan dan Tantangan. Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 5(2).

Thoyyib, M. (2018). Radikalisme Islam Indonesia. Jurnal Studi Pendidikan Islam, 1(1).

2484 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
KeislamanNgaji Ihya’ Ulumuddin

Gus Ulil Ngaji Ihya' Ulumuddin: Mencela Harta dan Sikap Kikir

4 Mins read
Harta adalah salah satu unsur terpenting di dunia. Menurut Al-Ghazali, dunia adalah segala hal yang terjadi sebelum kita meninggal. “Dunia” adalah “sesuatu…
Esai

Ilmu Kalam Terhadap Persoalan Radikalisme dan Sekularisme

3 Mins read
Ilmu kalam merupakan cabang ilmu dalam Islam yang membahas masalah akidah atau keyakinan terhadap ketuhanan dengan menggunakan dalil aqli (rasional) maupun naqli…
Keislaman

Analisis Praktik Kesederhanaan Mahar Oleh Masyarakat Muslim Tinjauan Hadis Nabi

17 Mins read
Abstrak Meningkatnya permintaan mahar dalam praktik pernikahan Muslim di masa sekarang ini memunculkan kekhawatiran terhadap pergeseran makna substantif mahar dalam Islam. Mahar…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights