KULIAHALISLAM.COM – Ada yang mengatakan kalau kita yakin bahwa Allah SWT melindungi kita dari covid, maka walaupun kita salat berjamaah di masjid maka kita tidak akan tertular. Allah yang melindungi kita. Maka dari itu, ke masjid biasa-biasa saja. Jangan pakai masker. Shaf jangan diberi jarak. Tidak perlu menyediakan keran air dan sabun cuci tangan. Alasannya, Allah SWT pasti melindungi!
Nah, tapi ternyata tidak seperti itu Ferguso!
Allah SWT telah meletakkan hukum-hukumnya di dunia. Ada yang menyebutnya hukum alam. Ada yang menyebut sunnatullah. (QS. 33:62) dan (QS. 25:2). Alam semesta bergerak berdasarkan ketetapan tersebut. Karena pergerakannya tetap, maka bisa diamati. Allah SWT menyuruh manusia untuk mengamati dan mempelajari hukum-hukumnya ini. (QS. 3:190-191).Hasil pengamatan manusia terhadap sunnatullah melahirkan sains. Sains melahirkan peradaban dan kemajuan umat manusia.
Apakah ada peristiwa dimana hukum sains tidak berlaku? Ada! Namanya bisa karamah, mukjizat, istidraj, atau ma’unah. Ada kejadian-kejadian yang melanggar hukum alam (khawariqul aadah) yang pernah terjadi kalau kita baca kitab suci.
Nah, protokol kesehatan yang diberlakukan di masjid, itu adalah bentuk ketaatan kita terhadap sunnatullah yang berarti juga ketaatan kepada Allah SWT yang menciptakannya. Kalau anda merasa kebal covid-19 karena Allah langsung “turun tangan” menolong anda, mungkin level anda sudah mencapai wali, sehingga anda tidak lagi kena sunnatullah. Tapi ingat, teman-teman anda tidak semuanya mencapai level wali seperti anda. Jadi jangan ajak-ajak kawan anda melanggar prokes.
Pertanyaan selanjutnya apakah artinya sia-sia doa kita dipanjatkan kepada Allah SWT? Mengingat kita tetap harus mematuhi prokes? Apakah berarti doa kita tidak dikabulkan?
Saya ingat kata Jalaluddin Rakhmat bahwa dalam Islam, doa bukanlah lampu Aladdin. Doa jangan dipahami sebagai hal yang membuat sim salabim terjadi keajaiban. Bukan begitu cara kerjanya.
Doa adalah wujud kerendahan hati kita sebagai hamba kepada Allah SWT. Doa adalah wujud ibadah kita. Doa adalah peneguhan hati kita dan bukti keimanan. Soal dikabulkan atau tidak itu urusan kedua. Yang jelas doa tanpa ikhtiar pun tidak dibenarkan agama. Mematuhi prokes merupakan bagian dari ikhtiar manusia.
Dalam sebuah hadits diceritakan Rasulullah SAW memarahi sahabatnya yang membiarkan untanya tidak diikat. Alasannya adalah karena dia tawakkal kepada Allah SWT. Kata Rasulullah SAW, ikat dulu, baru tawakkal. Itulah yang benar. Maka mentaati prokes merupakan wujud ikhtiar kita.