Keislaman

Isra dan Mikraj Nabi Muhammad

5 Mins read

 

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ 

Arab-Latin: sub-ḥānallażī asrā bi’abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī’ul-baṣīr.

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatk kan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, (QS. Al-Isra ayat 1).

Ada dua perkara mengenai Isra’ dan Miraj ini. Perkara pertama, Isra’ merupakan perjalanan malam yang dilakukan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis. Perkara kedua yaitu naiknya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ke langit dunia, kemudian ke Sidratul Mustawa dan sampai ke Baitul Muqaddas. Kebanyakan Ulama berpendapat bahwa Isra itu dilakukan dengan ruh dan tubuh dan dalam keadaan sadar bukan tidur.

Andaikan Isra’ itu dalam keadaan tidur maka orang-orang Kafir Quraisy tidak mendustakan Nabi Muhammad shallallahu aalihi wasallam. Sebagian orang banyak yang tidak percaya mengenai Isra’ dan Miraj karena dianggap tidak masuk diakal dan tidak dapat dibuktikan. Oleh karena itu Allah mengunakan lafaz :  سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ Subhanallah dalam Q.S Al-Isra ayat satu yang artinya Maha Suci Allah dari apa pun yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesempuran-Nya. Artinya disitu Allah menyangkal bahwa peristiwa Isra’ dan Miraj tidak masuk diakal sesungguhnya Allah Maha Agung, Maha Suci dan Maha Sempurna sehingga yang demikian itu perkara mudah bagi-Nya.

Perjalanan Nabi Muhammad shallallahu aalihi wasallam dalam peristiwa Isra’ dan Miraj membuktikan bahwa ‘ilmu dan qudrat (kekuasaan) Allah meliputi dan menjangkau bahkan mengatasi segala yang finite (tebatas) dan infinite (tak terbatas) tanpa terbatas ruang dan waktu. Sementara ilmu dan kemampuan manusia sangat terbatas oleh ruang dan waktu. Dalam Teori Black Hole dikatakan bahwa pengetahuan manusia tentang alam hanyalah mencapai 3% saja sedang 97 % selebihnya di luar kemampuan manusia.

Seandainya peristiwa Isra dan Miraj saat ini telah dapat dibuktikan secara ilmiah maka peristiwa Isra dan Miraj menjadi tidak ilmiah lagi, hal ini tampak jelas dalam asas filosofis dari pengetahuan adalah trial and eror yakni observasi (pengamatan) dan eksperimentasi (penelitian) terhadap fenomena-fenomena alam yang berlaku di setiap ruang dan waktu oleh siapa saja, padahal peristiwa Isra’ dan Miraj hanya terjadi sekali saja, Artinya terhadapnya tidak dapat dicoba, diamati dan dilakukan eksperimentasi.

Itu sebabnya Kierkegaard (tokoh eksistensialisme) menyatakan bahwa “Seseorang harus percaya bukan karena ia tahu tetapi karena ia tidak tahu”. Dan itulah sebabnya mengapa peristiwa Isra’ dan Miraj membawa suatu perintah dan pesan dari Ilahi perihal kewajiban Shalat lima waktu. Shalat merupakan sarana terpenting guna mensucikan jiwa dan memelihara ruhani serta sarana berdialog antara hamba dengan Rabbnya.

Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab dalam bukunya “Membumikan Al-Qur’an” menyatakan Shalat merupakan inti dari peristiwa Isra’ dan Miraj karena Shalat merupakan kebutuhan mutlak untuk mewujudkan manusia seutuhnya, kebutuhan akal dan pikiran jiwa manusia, sebagaimana ia merupakan kebutuhan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, damai, sejahtera sebagaimana  yang diharapkan oleh manusia seutuhnya.

Shalat dibutuhkan alam pikiran manusia karena ia merupakan perwujudan dari hubungannya dengan Allah, hubungan yang menggambarkan tentang tata cara kerja alam raya yang berjalan di dalam suatu sistem. Shalat juga menggambarkan tata inteligensia semesta yang total yang sepenuhnya diawasi dan dikendalikan oleh suatu kekuatan Yang Maha Dahsyat, Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Esa yaitu Allah. Dan bila demikian, maka tidaklah keliru bila dikatakan bahwa semakin mendalam pengetahuan seseorang tentang tata cara kerja alam raya ini, akan semakin tekun dan khusyuk pula ia akan melaksanakan shalatnya. Karena itu dalam Al-Quran Surah Ar-Rahman ayat 33, Allah berfirman :

يَٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ إِنِ ٱسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ فَٱنفُذُوا۟ ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَٰنٍ

Arab-Latin: Yā ma’syaral-jinni wal-insi inistaṭa’tum an tanfużụ min aqṭāris-samāwāti wal-arḍi fanfużụ, lā tanfużụna illā bisulṭān.

Artinya: Hai seluruh bangsa jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

Dalam ayat QS. Ar-Rahman ayat 33 itu jelas perintah Allah kepada manusia dan jin untuk mengarungi dan melintasi penjuru langit dan bumi namun caranya dengan memakai kekuatan (ilmu pengetahuan dan teknologi). Sejak terjadinya Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia) dimana dua negara itu berlomba-lomba menjelajahi ruang angkasa, para ilmuwan telah memikirkan dan mengembangkan serta berhasil menciptakan alat yang dapat melampaui/melintasi ruang dan waktu dengan kecepatan cahaya dalam teori fisika.

Hasilnya pada 19 Januari 2006, Amerika Serikat meluncurkan pesawat ruang angkasa New Horizons ke plenet terjauh bumi yaitu Pluto. Amerika Serikat mengembangkan pesawat hipersonik bernama Valkyrie II yang mampu mengitari seluruh bumi dalam waktu 3 jam yang dikembangkan dari perusahaan ‘Son of Blackbird.

Lebih jauh, pesawat U.F.O (unidentifed flying object) buatan Yahudi yang mampu terbang mengitari bumi dan ruang angkasa alam sekejap mata. Jika manusia abad ini telah mampu mengarungi ruang angkasa dengan teori kecepatan cahaya maka peristiwa Isra’ dan Miraj adalah suatu kenyataan fakta sejarah yang tidak terbantahkan karena bagi Allah sangatlah mudah untuk memperjalankan Rasulullah mengarungi ruang dan waktu hingga ke Arasy.

Pesan Isra dan Miraj ini sebagai peringatan bagi umat Islam agar giat dalam mempelajari sains dan teknologi bukan menjadi budak teknologi yang merusak diri sendiri dengan judi online. Kemudian, haikat shalat dari perintah Isra’ dan Miraj selanjutnya adalah membersihkan jiwa dan pemikiran. Seorang Muslim yang melaksanakan Shalat dengan sungguh-sungguh maka ia sedang dialog antara jasad dan ruh (batin) dengan Allah Yang Maha Agung, Maha Mulia dan Maha Suci.

Dengan kata lain Shalat bukan sekedar gerakan yang terasa membosankan karena dilakukan berulang-ulang. Ketika Shalat maka seorang hamba mesti secara totalitas merasakan kehadiran Tuhan dalam dirinya. Bagimana caranya merasakan kehadiran Tuhan disaat khusyu terganggu akan kepentingan duniawi ?.

Kita mesti merasakan bahwa alam raya yang luas terbentang, kenikmatan-kenikmatan Allah pada kita merupakan anugrah kebaikan Tuhan pada kita, dengan hal itu kita akan merasakan bahwa ada Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus kita tunduk patuh pada-Nya sebagai hamba yang pandai bersyukur dan berterimakasih (tahu diri).

Dalam Hadis riwayat Imam Muslim menyebutkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda : ”Engkau harus beribadah kepada Allah seaakan akan Engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihatmu,” (Riwayat Al Bukhari). Selain hal tersebut, Shalat dalam perintah Isra’ dan Miraj juga mengandung pesan bahwa Shalat itu memurnikan jiwa sehingga orang Muslim yang melaksanakan Shalat maka ia wujudkan dalam kehidupan bermasyarakat seperti berperilaku jujur, bagi pedagang tidak curang dengan mengurangi takaran, tidak berucap kasar dan kotor, beradab dimanapun berada, dengan kata lain tunjukan bahwa dirimu seorang Muslim.

Kesimpulan

Peristiwa Isra’ dan Miraj merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang harus kita imani. Isra’ dan Miraj dilakukan Rasulullah dengan jasad, ruh dan sadar bukan mimpi semata. Isra dan Miraj membawa misi keilahian untuk umat manusia yaitu perintah melaksanakan Shalat.

Makna shalat dalam perintah Isra dan Miraj juga mengandung arti bahwa kekuasaan dan ilmu pengetahuan Allah tidak terbatas ruang dan waktu, Isra’ dan Miraj juga sebagai peringatan agar umat Islam giat mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) agar dapat mengarungi ruang dan angkasa sebagaimana dalam Q.S Ar-Rahman ayat 33.

Saran

Isra’ dan Miraj membawa titah Ilahiah Yang Maha Agung yaitu laksanakanlah Shalat dan jadikanlah shalat untuk mendekatkan diri kepada Allah, mensucikan ruh dan pemikiran. Dan bagi generasi muda Islam, giatlah dalam mempelajari ilmu dan pengetahuan karena dengan ilmu dan pengetahuan maka Allah akan meninggikan derajat seseorang sesuai Q.S Al-Mujadilah :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa’illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-‘ilma darajāt, wallāhu bimā ta’malụna khabīr.

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjaka

Saran selanjutnya adalah, mari tetap kita makmurkan Masjid kita ini dengan shalat, zikir, doa dan saling memperkuat persaudaraan dan mempelajari Islam. Jadikan Masjid sebagai cahaya penerang kalbu dan jiwa.

60 posts

About author
Redaktur Kuliah Al Islam
Articles
Related posts
KeislamanSejarahTafsir

Ratu Balqis Dan Nabi Sulaiman Dalam Tafsir Al-Qurthubi

10 Mins read
Suatu ketika Nabi Sulaiman alaihisallam sedang mencari burung Hud-hud namun tidak menemukannya. Para Ulama berbeda pendapat apa tujuan Nabi Sulaiman mencari burung…
Keislaman

Ternyata Banyak Ibadah di Malam Nisfu Sya’ban yang Hanya Berdasarkan Tradisi

5 Mins read
Malam Nisfu Sya’ban sering dianggap sebagai waktu yang istimewa oleh sebagian umat Islam. Banyak yang meyakini bahwa pada malam ini, Allah SWT…
Keislaman

Pengurus Masjid Yang Disayang Iblis

5 Mins read
Pada saat manusia  diciptakan oleh Allah, manusia dibekali Allah dengan syahwat dan keinginan agar dapat mendatangkan suatu yang bermanfaat bagi dirinya. Manusia…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights