Pendidikan

Dasar-dasar Teologi Islam dalam Pendidikan : Perspektif NU dan Muhammadiyah

2 Mins read

Pendidikan merupakan salah satu bidang penting yang menjadi fokus utama dari dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Keduanya berperan penting dalam membentuk konsep pendidikan Islam yang tidak hanya berorientasi pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada penguatan akidah dan pembentukan akhlak mulia.

Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta. Sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam yang salah satu tokoh pendirinya adalah KH Hasyim Asy’ari pada 31 Januari 1926 di Surabaya.

Dasar teologi Islam pada ilmu kalam adalah prinsip-prinsip akidah Islam yang berfungsi sebagai landasan dalam memahami, menjelaskan, dan membela keyakinan Islam dengan pendekatan yang logis.

Nah, pada artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana dasar-dasar teologi Islam dari kedua organisasi tersebut membangun visi dan menerapkan praktik pendidikan.

Dasar-dasar teologi dalam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sangat mempengaruhi pendekatan keduanya dalam bidang pendidikan. Kedua organisasi tersebut memiliki landasan teologis yang berbeda, tetapi saling melengkapi dalam membangun pendidikan di Indonesia.

NU menganut ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja) dengan pendekatan teologis Asy’ariyah dan Maturidiyah dengan tujuan untuk menyeimbangkan antara akidah, ibadah, dan tetap menghargai tradisi dalam kehidupan beragama.

Dalam dunia pendidikan, NU menerapkan pendekatan yang menggabungkan nilai-nilai tradisi Islam lokal ke dalam kurikulum, seperti pembelajaran kitab kuning di pesantren. Pendekatan ini bukan hanya bertujuan untuk memperkuat pemahaman agama, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa yang toleran, seimbang, dan menghargai perbedaan.

NU memiliki peran besar dalam dunia pendidikan, terutama melalui pendirian pesantren dan sekolah-sekolah berbasis Islam yang sudah banyak tersebar di Indonesia. Bagi NU, pendidikan adalah cara untuk melestarikan warisan islam yang asli sekaligus menyesuaikannya dengan tantangan zaman modern.

Baca...  Pentingnya Pendididkan Karakter di Lingkungan Sekolah

Di sisi lain, Muhammadiyah menggunakan dasar teologi rasionalitas dan pembaruan. Muhammadiyah berlandaskan pada gerakan tajdid (pembaruan) yang bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam yang sebenar-benarnya yaitu kembali kepada Alqur’an dan Sunnah.

Dalam pendidikan, Muhammadiyah sangat menekankan pentingnya menggabungkan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan modern. Tujuannya adalah agar para peserta didik tidak hanya memiliki pemahaman agama yang mendalam, tetapi juga siap bersaing di dunia global.

Dengan mendirikan sekolah mulai dari TK hingga perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan Islam, Muhammadiyah berupaya mencetak generasi muslim yang cerdas, berakhlak baik, dan dapat memberikan konstribusi positif bagi masyarakat.

Meskipun kedua oraganisasi tersebut memiliki perbedaan dasar teologinya, NU dan Muhammadiyah memiliki visi yang sama untuk mencetak generasi muslim yang religius, berkarakter, dan berkontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia.

NU dengan pendekatannya yang lebih tradisional, dan Muhammadiyah dengan semangat pembaruan, keduanya sepakat bahwa teologi Islam adalah dasar utama dalam membangun pendidikan yang menyeluruh.

Dalam konteks pendidikan, baik NU maupun Muhammadiyah mengajarkan bahwa pendidikan bukan sekedar transfer ilmu saja, tetapi juga sarana untuk membentuk kepribadian yang kuat berdasarkan iman. Meskipun cara yang digunakan berbeda, keduanya saling melengkapi untuk mewujudkan pendidikan yang dapat menerangi dan memajukan umat.

2 posts

About author
Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta yang mengagumi senja, bunga, dan dia.
Articles
Related posts
KeislamanPendidikan

Sumber Pengetahuan yang Sebenarnya

4 Mins read
Pada hakikatnya manusia sebagai mahkluk theomorfis mempunyai sesuatu yang agung didalam dirinya, yaitu akal—kehendak yang bebas (free will) dan kemampuan berbicara. Akal…
Pendidikan

Sumbangsih Bayt Al Hikmah Terhadap Studi Quran di Dunia Islam

3 Mins read
Bayt Al Hikmah, yang didirikan oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid pada abad ke-8 di Baghdad, Irak, merupakan salah satu pusat intelektual paling penting…
Pendidikan

Relasi Agama dan Budaya dalam Karakter Kepemimpinan Masyarakat Bima

1 Mins read
Islam merupakan agama petunjuk memuat ajaran moral dan sosial bagi perjalanan hidup manusia. Islam hadir bukan di tengah-tengah masyarakat hampa budaya, melainkan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Keislaman

Memahami Alqur'an: Peran Terjemah, Tafsir, dan Takwil dalam Ajaran Islam

Verified by MonsterInsights