(Sumber Gambar: Fitrah) |
KULIAHALISLAM.COM – Dewasa ini, kita sering
melihat fenomena yang berkaitan dengan dekadensi moral yang terjadi ditengah–
tengah masyarakat maupun dilingkungan pemerintah yang semakin meningkat dan
beragam. Kriminalitas, ketidak adilan, korupsi, kekerasan pada anak,
pelangggaran HAM, menjadi bukti bahwa telah terjadi krisis jati diri dan
karakteristik pada bangsa Indonesia.
Dewasa ini, pendidikan
karakter sangat dibutuhkan karena disebabkan minimnya moral para peserta didik,
hal ini dibuktikan dengan malasnya peserta didik dalam mengikuti kegitan
pembelajaran terutama dalam pendidikan agama, sehingga hal itu berdampak pada
adanya demo yang terjadi di mana-di mana, narkoba mulai menyebar hampir ke
seluruh dunia, dekadensi moral yang sangat memprihatinkan, sehingga perlu
adanya revitalisasi pendidikan agama (yuliana, 2011: 89).[1]
Karakter merupakan suatu
ciri khas yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Karakter adalah hal dasar yang dimiliki oleh setiap manusia. Pada masa
sekarang, banyak kasus kemerosotan karakter yang terjadi di Indonesia. Salah
saatunya adalah krisis dalam dunia pendidikan. Banyak peserta didik yang sering
membolos, menjamurnya budaya menyontek, kasus tawuran antar pelajar, dan
sebagainya. Hal tersebut dikarenakan kurangnya penanaman karakter sejak dini
yang dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.(Wahyu
Suryanti and Dwi Widayanti 2018).[2]
Info tentang pendidikan
karakter merebak, sesuai aneka macam insiden yang terjadi, bahwasanya moral
anak bangsa sudah merosot begitu tajamnya. Hal ini ditimbulkan antara lain sebab
poly sekolah pada Indonesia hanya sebagai kawasan buat memindahkan pengetahuan
baik pengetahuan secara umum maupun
etika, serta belum sampai di tingkat pembentukan moral serta etika (character
building) (Faiqoh & Mahfudh, 2015).[3]
Pendidikan karakter menjadi
sebuah jawaban yang sempurna atas permasalahan-permasalahan yang telah dianggap
di atas serta sekolah menjadi penyelenggara pendidikan diperlukan dapat sebagai
daerah yang bisa mewujudkan misi asal pendidikan karakter tadi. salah satu alternatif yang bisa dilakukan pada
melaksanakan pendidikan karakter disekolah ialah mengoptimalkan pembelajaran
materi pendidikan agama Islam (PAI). peran pendidikan kepercayaan khususnya pendidikan agama Islam sangatlah
strategis pada mewujudkan pembentukan karakter peserta didik.
Pendidikan agama
adalah wahana transformasi pengetahuan pada aspek keagamaan (aspek kognitif),
sebagai wahana transformasi istiadat dan
nilai moral buat membuat perilaku (aspek afektif), yang berperan dalam
mengendalikan prilaku (aspek psikomotorik) sehingga tercipta kepribadian insan
seutuhnya. Pendidikan agama Islam diperlukan mampu membentuk manusia yang
selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan
berakhlak mulia, akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan berasal pendidikan.[4] manusia mirip itu
diharapkan andal pada menghadapi tantangan, hambatan, serta perubahan yg timbul
pada pergaulan rakyat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun
dunia.[5]
Pendidikan karakter
selain menjadi bagian berasal proses pembentukan akhlak anak bangsa, dibutuhkan
mampu sebagai pondasi utama dalam menaikkan derajat dan martabat bangsa Indonesia. di lingkungan
Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan, pendidikan karakter menjadi fokus
pendidikan di semua jenjang pendidikan yg dibinanya. Pembentukan karakter itu
dimulai asal fitrah yang diberikan tuhan, yang kemudian membuat jati diri
dan perilaku. Proses pendidikan sangat
dipengaruhi sang keadaan lingkungan, sebagai akibatnya lingkungan mempunyai
kiprah yang cukup besar pada membentuk
jati diri serta perilaku siswa.
Sekolah serta masyarakat sebagai bagian dari
lingkungan mempunyai kiprah yang sangat penting. sang karena itu, setiap
sekolah dan warga wajib
mempunyai pendisiplinan dan norma
mengenai karakter yg akan dibentuk. Para pemimpin serta tokoh masyarakat juga
wajib bisa memberikan teladan mengenai
karakter yg akan dibuat tersebut. Secara spesifik, goresan pena ini akan
menjabarkan bagaimana proses pembentukan kepribadian peserta didik atau peserta
didik dalam lingkungan pendidikannya sehingga bisa membawanya berkarakter
Islami.
Pembahasan dalam tulisan ini didukung oleh yang akan terjadi penelitian
serta kajian kepustakaan yg diawali menggunakan pemahaman sebuah gagasan
pengembangan karakter, kemudian pemahaman perihal pentingnya pendidikan agama
dan pembentukan karakters siswa.[6]
Dengan demikian,
berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka pembentukan karakter
melalui materi Pendidikan agama islam sangat penting dalam proses penanaman dan
pembiasaan cara berpikir dan perbuatan siswa disekolah dan keluarga
berlandasarkan dengan moral, akhlak dan karakater mulia yang terinspirasi dari
nilai-nilai agama islam.
Referensi:
[1]
REVITALISASI PENDIDIKAN AGAMA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI
MADRASAH Hasan Baharun Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo
ha54nbaharun@gmail.com Zulfaizah Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. 6
/ No. 1 / Januari-Juni 2018. Hlm 46.
[2]
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 3 BANDAR
LAMPUNG Siti Zulaikah Sitizulaikah@radenintan.ac.id Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung, Indonesia. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume
10. No. I 2019. Hlm 86.
[3]
PONDOK PESANTREN: LEMBAGA PENDIDIKAN PEMBENTUKAN KARAKTER Imam Syafe’i
syafeiimam6@gmail.com Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8, No I 2017. Hlm 62.
[4]
Permendiknas No 22 Tahun 2006, Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan
Tingkat Dasar Dan Menengah, h. 2
[5]
PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Nur Ainiyah, Nazar Husain
Hadi Pranata Wibawa Universitas Negeri Semarang Jawa Tengah, IAIN Gorontalo.
Jurnal Al-Ulum Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013 Hal 25-38.
[6]
PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN BERBASIS AL-QURAN
Rosniati Hakim Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang. Jurnal Pendidikan
Karakter, Tahun IV, Nomor 2, Juni 2014. Hlm 124.