BeritaOpiniPendidikan

Menjadi Mahasiswa Apoteker, Menjadi Manusia

2 Mins read

Oleh: Prayoga Salim. Mahasiswa Apoteker Universitas Padjadjaran (UNPAD)

30 April 2025, Mahasiswa Program studi profesi apoteker (PSPA) Universitas Padjajaran melakukan pengabdian Masyarakat di SMA 1 Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pengabdian Masyarakat ini berupa sebuah pengajaran kepada siswa-siswa yang berisi edukasi kosmetik dan juga mempelajari cara merawat tubuh yang baik. Kegiatan ini sama sekali tidak berbeda dengan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh organisasi ataupun mungkin dilakukan siswa SMK pada siswa SD. Bagi penulis tidak ada yang Istimewa daripada pengabdian Masyarakat ini karena background dari penulis sendiri yang merupakan juga inisiator Gerakan mengajar dari saat menjalani program S1.
Tapi saat ini berbeda program mengajar ini lebih dari sekedar transfer knowledge tapi sebuah momentum aktualisasi sebagai seorang mahasiswa kita memahami betul mahasiswa adalah bagian insan akademis yang terikat pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa memiliki fungsi sebagai seorang pendidik, pengajar, dan pengabdian pada Masyarakat. Nilai ini sangat jarang yang jarang ditemui pada ruang-ruang Pendidikan pasca-sarjana. Hal ini didasarkan pada beban akademik dan tekanan akademik pada mahasiswa yang membuat mahasiswa PSPA lebih cenderung menarik diri dari Gerakan-gerakan yang berbasis sosial dan tidak berhubungan dengan pendidikannya. Tapi hari ini PSPA UNPAD menunjukan sebuah Gerakan yang menjawab apa yang disebut dengan “kebekuan moralitas”.

Pengabdian Masyarakat seperti yang disebut diawal adalah sebuah ruang aktualisasi untuk khususnya mahasiswa. Lebih daripada sekedar menyampaikan materi namun juga sebagai momen seorang mahasiswa untuk turun langsung dengan Masyarakat bertemu mereka, mendengar keluhan mereka, menetapkan eksistensinya, dan dalam waktu yang sama menanamkan prinsip moral yang sama antara mahasiswa dengan Masyarakat.

Pengabdian masyarakat bagi penulis adalah sebuah momen spiritual yang tidak berbeda dengan sembayang ataupun berdoa melihat masyarakat sebagai representasi dari Tuhan yang selama ini disebut dalam rintihan doa. Senyum mereka adalah ketulusan yang tidak kita lihat di meja parlemen ataupun ruang bisnis manapun. Tawa, harap, dan canda adalah manifestasi ketulusan yang bisa dirasakan dalam momen yang disebut pengabdian Masyarakat. Mahasiswa harus didik bahwa tidak boleh ada dikotomi antara mahasiswa penempuh Pendidikan sarjana dan pascasarjana yang ada hanyalah mahasiswa.

Baca...  Ketika Guru Bersikap Seperti Teman, Bagaimana Sikap Kita?

Pendidikan merupakan privilege yang tidak semua orang bisa mendapatkannya tapi berdirinya sebuah perguruan tinggi pasti adalah campur tangan masyarakat merupakan keniscayaan biaya investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah sedikitnya untuk Pendidikan adalah 20% dari APBN dan 20% dari APBD. Hal ini menujukan bahwa Pendidikan Apoteker tidak akan pernah terjadi jika Masyarakat tidak turun dan memberikan sumbangsihnya dalam pembangunan. Oleh sebabnya adalah sebuah pengkhianatan berat jika mahasiswa yang tidak dilahirkan dari Rahim rakyat merasa tinggi dan pintar untuk melebur pada Masyarakat dan melakukan kerja-kerja konkrit yang bisa memenuhi apa yang bisa dibutuhkan oleh Masyarakat, maka lebih baik Pendidikan itu tidak ada sama sekali. Manusia-manusia terdidik setidak-tidaknya sekurang-kurangnya harus memiliki martabat dan kesadaran sosial untuk melakukan kontribusi balik kepada Masyarakat setelah sedemikian banyak yang diberikan pada kita semua. Akhir kata mari berjuang dengan cinta karena atas nama cintalah kita berjuang.

Saya Prayoga Salim Calon Apoteker dari PSPA UNPAD

4 posts

About author
Manusia yang sedang belajar dan terus belajar selama di dunia fana.
Articles
Related posts
Opini

Waktu, Takdir, dan Kebebasan Manusia

3 Mins read
Waktu, takdir, dan kebebasan manusia. Kadang saya heran, kenapa banyak orang bisa begitu pasrah pada kata takdir, tapi di saat yang sama…
Berita

Gaungkan BPJS, IIM Surakarta Ajak Mahasiswa Kenali Kesehatan Lewat Seminar Nasional

1 Mins read
Institut Islam Mambaul Ulum Surakarta atau IIM Surakarta menggelar seminar di Gedung Dakwah Stikemus Mambaul Ulum, Mojonsongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta Jum’at…
Opini

Mengapa Kematian Tak Pernah Memberi Tahu Waktunya?

3 Mins read
Mengapa kematian tak pernah memberi tahu waktunya? Sebuah renungan tentang rahasia Ilahi, nilai kehidupan, dan pesan para ulama kematian. Kata ini sederhana,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
KeislamanTafsir

Tafsir Fi Zilal Al-Qur’an: Sebuah Pengantar

Verified by MonsterInsights