Artikel

Kejayaan dan Runtuhnya Bani Abbad di Sevilla Spanyol

3 Mins read

Gambar Istana Sevilla Peninggalan Daulah Andalusia

Prof. Dr Raghib As-Sirjani dalam bukunya “Bangkit dan Runtuhnya Daulah Andalusia” menyebutkan bahwa Daulah Andalusia di Spanyol telah
terbagi menjadi 22 negara. Kaum Muslimin di Andalusia benar-benar terpecah
dalam kondisi yang sebelumnya tidak kenal dalam sejarah.

 Dari 22 negara di
Daulah Andalusia, salah satunya adalah Dinasti Bani Abbad di Sevilla. Dinasti
Sevilla dapat dianggap sebagai negara paling penting di seluruh Dinasti di
Andalusia. Sevila negara yang paling penting kedudukannya di Andalusia. Sevilla
mengalami kemajuan pesat di bidang militer, ekonomi, politik dan letak
geografisnya. Kedudukan para Ulama dan Ilmuwan Muslim sangat dimuliakan di
Sevilla.

Inilah yang membuat rajanya menjadi
raja paling masyhur, dan para penyairnya adalah terbaik. Kejayaan Sevilla tidak
terlepas karena pengaruh Bani Abbad. Bani Abbad merupakan keturunan bangsa Arab
yang masuk ke Andalusia, di antara mereka adalah Athaf bin Nu’aim yang
merupakan kekek dari semua Bani Abbad. Ia adalah orang suku Lakm asli dan
asalnya adalah bangsa Arab Himsh di Syam. Ketika ia masuk Andalusia, ia
berhenti di sebuah desa dekat Sevilla. Ada juga yang mengatakan Bani Abbad
berasal dari keturunan An’Numan bin Al-Mundzir bin Ma’u As-Sama. Mereka dari
suku Lakhm.

Suku
Arab Lakhm

Phillip K.Hitti dalam bukunya “The
History of Arabs” menyatakan bahwa sekitar abad ketiga masehi, sejumlah suku
pengembara yang menyebut diri mereka sebagai Tanukh dan mengaku keturunan
Yaman menetap di kawasan subur Sungai Eufrat. Kedatangan mereka diperkirakan
bersamaan dengan jatuhnya Kerajaan Persia, Arsasia dan berdirinya Dinasti
Sasaniyah (226 M). Pada mulanya suku Tanukh tinggal di tenda kemudian
berkembang menjadi pemukiman Hirah yang berada tiga mil di sebalah selatan
Kufah (Irak), tidak jauh dari Babilonia kuno. Kota Hirah ini kemudian menjadi
Ibukota Persia.

Baca...  Katanya Jumlah Warga Muhammadiyah Menurun Drastis ?

Penduduk aslinya beragama Kristen
yang berafiliasi Gereja Suriah Timur (Gereja Nesstorian). Orang Tanukh yang
kemudian menetap di Libanon Selatan dan menganut agama Druwis merupakan
keturunan Raja-Raja Lakhmi di Hirah. Pemimpinnya bernama Malik ibn Fahm al-Azdi
kemudian digantikan anaknya bernama Jadhimah al-Abrasi dan kemudian berdirilah
Kerajaan Lakhmi yang didirikan Amr ibn Adi ibn Nashr ibn Rabi’ah ibn Lakhm,
anak laki-laki saudara perempuan Jadhimah. Dari Arab Lakhm inilah berasal
keturunan Bani Abbad di Andalusia.

Bani
Abbad di Andalusia

Katedral Sellvia yang dahulunya Masjid Agung Sellvia

Bani Abbad di Andalusia didirikan
oleh Abu Al-Qasim Muhammad bin Ismail bin Muhammad bin Ismail bin Quraisy bin
Abbad bin Amr bin Aslm bin Amr bin Atthaf dari Arab Lakhn. Jadi Bani Abbad
bukan keturunan Suku Quraisy Mekkah dan tidak memiliki kaitannya dengan
keturunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam seperti yang diutarakan
oleh Harold B. Brooks-Baker tahun 1986 M yang menulis untuk Perdana Menteri
Margareth Thatcheryang  menyatakan Ratu
Elizabeth II keturunan Nabi Muhammad melalui jalur Muhammad bin Ismail bin
Quraisy pendiri Bani Abbad.

Bani Abbad tidak ada kaitannya secara
nasab maupun historis dengan suku Quraisy Mekkah dan Nabi Muhammad shallallahu
alaihi wasallam.  Muhammad bin Ismail bin
Abbad wafat pada tahun 433 H/1042 M dan digantikan oleh putranya bernama
Al-Mu’tadhidh Billah bin Abbad yang bergelar Fakhr ad-Daulah (Sang Kebanggan
Negara) kemudian bergelar Al-Mu’tadhidh Billah. Ia berhasil menguasai Sellvia.
Ia pemimpin yang tegas, cerdas, keras hati dan otoriter.

Ibnu Bassam berkata tentangnya : “ Ia
adalah pria yang tidak ada yang selamat darinya orang yang jauh maupun dekat.Ia
sangat keras dan sangat pemberani hingga negerinya menjadi luas dan kekayaannya
semakin banyak”. Ia menghabisi para Menteri ayahnya. Ia berhasil merebut Santa
Maria Barat, Pulau Syalthis, dan menahlukan Daulah-Daulah kecil. Ia menghadapi
begitu banyak tragedi semasa kekuasannya. Meskipun ia sangat kejam, ia sangat
memulikan para Ilmuwan Muslim dan Ulama. Pelataran singgasananya dihiasi para
penyair dan ahli ilmu. Ia wafat pada tahun 461 H/1069 M.

Baca...  Pengertian Khilafah Yang Disalahpahami, Apa Itu Khilafah?

Ia digantikan putranya bernama
Al-Mu’tamid yang lahir tahun 432 H. Ia adalah Raja yang baik, cerdas, dermawan
dan sangat menghindari terjadinya peperangan.Sayangnya ia sangat gemar
mabuk-mabukan, pemalas dan menjadikan kehancuran kekuasannya. Al-Mu’tamid
berhasrat untuk menguasai seluruh Granda dari tangan Daulah-Daulah Islam yang
berkuasa disana. Ia bersekutu dengan kaum Kristen untuk menghancurkan kaum
Muslimin sendiri sebagai balasannya ia harus membayar pajak pada kaum Kristen.

Al-Mu’tamid bin Abbad terlibat
persiteruan dengan Bani Dzunun penguasa Toledo.Ia bekerjasama dengan kaum
Kristen untuk merebut Toledo dari kaum Muslimin sendiri. Sayangnya ketika
Toledo berhasil direbut dari kekuasaan Bani Dzunnun, Kaum Kristen menguasai
sepenuhnya Toledo dan Toledo di bawah kekuasaan Raja Alfonso . 

Al-Mu’tamid wafat di Aghmat, Magribi
setelah ia berusaha menahlukan Daulah Murabithun di Afrika bersama kaum Kristen
pada tahun 1095 M. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Bani Abbad di Sellvia.
Sejarawan Muslim tidak menyebutkan berapa pasti putri Al-Mu’tamid. Popularitas
Al-Mu’tamid dalam bidang sastra dan puisi mengalahkan popularitasnya bidang
politik dan kekuasaan. Sebelum wafat, ia bahkan menulis sajak duka cita untuk dirinya
sendiri.

 Hal yang menjadi kontroversial adalah putri Al-Mu’tamid dan ada yang menyatakan isteri dari anaknya (menantunya Al Mu’tamid) yang bernama Zaida diambil oleh Raja Alfonso VI dan dijadikan istri/selirnya.  Zaida meminta perindungan para Raja Alfonso karena Daulah Murabithun berhasil menguasai Toledo. Zaida kemudian masuk Kristen dan dari pernikahan mereka lahirlah Sancho.

 Zaida berubah nama menjadi Isabel. Dari keturanan inilah melahirkan Ratu Elizabeth II. Cerita ini tidak ditemukan dalam kitab-kitab sejarah yang ditulis oleh Ulama ataupun sejarawan Islam terkemuka pada masanya dan masa sesudahnya. Cerita ini hanya ditemukan dalam tulisan Orientalis Barat semata.

Baca...  Mempertahankan Kebiasaan-kebiasaan Baik

 

 

 

2365 posts

About author
KULIAHALISLAM.COM merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Jasa Riset Pasar dan Jasa Studi Kelayakan

3 Mins read
Pendahuluan Di dunia bisnis yang semakin kompetitif, pengambilan keputusan yang tepat sangat penting untuk mencapai keberhasilan. Dua alat yang sering digunakan oleh…
Artikel

Jasa Sebar Kuesioner dan Jasa Pembuatan Studi Kelayakan

3 Mins read
Pendahuluan Dalam era informasi yang serba cepat ini, pengambilan keputusan yang tepat dan berbasis data menjadi sangat penting bagi berbagai jenis organisasi,…
Artikel

Jasa Studi Kelayakan dan Jasa Pembuatan Studi Kelayakan MICE

3 Mins read
Di era globalisasi dan digitalisasi saat ini, industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) terus berkembang pesat. Dengan meningkatnya kebutuhan untuk mengadakan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights