Abstrak
Generasi Z hidup dalam lingkungan digital yang sarat teknologi, yang memengaruhi cara mereka memahami dan mengamalkan ajaran agama, khususnya akidah. Tulisan ini membahas tantangan yang dihadapi generasi Z dalam mempertahankan keimanan di tengah arus informasi dan kecanduan gadget. Penulis menyoroti pentingnya inovasi dalam metode pembelajaran akidah agar tetap relevan dengan gaya hidup digital mereka. Beberapa pendekatan strategis yang dibahas meliputi pemanfaatan teknologi secara bijak, penyajian materi ajar secara kontekstual dan interaktif, penanaman nilai spiritual sejak dini, metode keteladanan guru, serta sinergi antara sekolah dan keluarga. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan akidah generasi Z tetap kokoh meskipun berada di tengah arus deras digitalisasi.
Kata Kunci: Generasi Z, akidah, gadget, pendidikan Islam, era digital, metode pengajaran, nilai spiritual.
Pendahuluan
Generasi Z tumbuh di tengah perubahan digital yang begitu cepat, di mana teknologi informasi, perangkat pintar, dan media sosial telah menyatu dalam setiap aspek keseharian mereka. Mereka tidak hanya memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk mengakses informasi, mengekspresikan diri, serta membangun karier secara daring.(Laka et al., 2024)
Meskipun sangat bergantung pada internet dan perangkat elektronik, Generasi Z tetap memandang agama sebagai aspek penting dalam hidup. Namun, praktik keberagamaan mereka cenderung lebih individual dan dipengaruhi oleh lingkungan serta tradisi keluarga (Karim, 2020). Di sinilah muncul tantangan: bagaimana memperkuat akidah mereka di tengah arus digital yang cepat dan sering kali bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.
Lembaga pendidikan Islam dan para pendidik memiliki peran strategis dalam hal ini. Mereka harus menjadi contoh baik yang tidak hanya adaptif terhadap teknologi, tetapi juga mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar Gen Z (Utomo et al., 2024). Pendekatan yang sinergis antara guru, orang tua, dan lingkungan sangat penting untuk membimbing mereka memanfaatkan teknologi secara bijak tanpa kehilangan nilai iman dan akhlak.
Sebagai generasi yang kritis, multitasking, menjunjung privasi, dan berpikiran terbuka, Gen Z membutuhkan pendekatan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Meski lebih cerdas secara digital, ketergantungan terhadap teknologi bisa mengurangi kemampuan mereka dalam berinteraksi sosial secara langsung. Maka, diperlukan strategi pendidikan dan pembinaan yang menyesuaikan dengan karakteristik mereka agar potensi mereka berkembang secara utuh, baik dalam aspek teknologi maupun spiritual(Nurfadly & Megasatria, 2024).
Pembahasan
Konsep dan Tantangan Pengajaran Akidah di Era Digital
Pengertian “aqidah” berasal dari kata “aqida-ya’qidu ‘aqdan-aqidatan”. Salah satu hubungan antara kata “aqdan” dan “aqidah” adalah keyakinan yang ditanamkan dengan kuat di dalam hati, yang mengikat dan mengandung perjanjian. Sebab, aqidah adalah kepercayaan yang dipegang oleh seseorang.(Amri et al., 2018)
Aqidah merupakan bagian yang sangat penting dari ajaran Islam. Aqidah adalah dasar dari sebuah bangunan, dan ajaran Islam lainnya, seperti ibadah dan akhlaq, adalah pilarnya. Rumah sangat rapuh jika tidak memiliki pondasi. Jadi, aqidah yang benar adalah landasan (asas) untuk agama (din) dan amal. Sebagaimana firman Allah SWT:
فَمَنْ كَانَ يـَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِ فـَلْيـَعْمَلْ عَمَلاً صَالحًِا وَلاَيُشْرِكُ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di akhirat). Maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110).
Aqidah dalam Islam bersifat tauqifi, artinya ajaran tentang Allah SWT hanya dapat ditetapkan melalui dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah, yang merupakan sumber pengetahuan otoritatif setelah Allah(Azzahro, 2023). Hal ini penting dipahami oleh Generasi Z agar mereka tidak keliru dalam membangun keyakinan.
Generasi Z menghadapi kesibukan akademik yang membatasi waktu ibadah, sementara keterikatan dengan gadget bisa mengalihkan perhatian dari agama. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat memicu kecanduan digital, mengurangi refleksi spiritual, dan melemahkan interaksi sosial yang mendukung religiusitas. Karena itu, penting untuk membimbing mereka agar bijak menggunakan teknologi dan memperkuat akidah, yang menjadi tanggung jawab keluarga, pendidik, dan lembaga keagamaan.(Nurwijaya, 2024)
Strategi dan Metode Pengajaran Akidah yang Efektif
Guru adalah pendidik profesional yang bertanggung jawab membimbing dan membentuk karakter siswa, terutama dalam pendidikan Islam. Selain menyampaikan materi keagamaan, guru juga menanamkan nilai iman, ketaatan beragama, dan akhlak mulia.(Zuhroh et al., 2024).
Pendidikan Islam perlu disampaikan secara efektif dan sesuai dengan perkembangan teknologi serta gaya hidup Generasi Z agar akidah mereka tetap terjaga. Beberapa pendekatan untuk meningkatkan pendidikan Islam bagi generasi ini meliputi:
Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Islam
Platform digital seperti aplikasi Al-Qur’an, podcast religi, dan video dakwah bisa menjadi sarana belajar menarik bagi Generasi Z, dengan video mempermudah pemahaman dan gamifikasi meningkatkan keterlibatan mereka.
Penyajian Pembelajaran yang Kontekstual dan Interaktif
Materi ajar perlu disesuaikan dengan masalah Generasi Z, seperti etika digital dan penggunaan media sosial bijak, agar pendidikan Islam relevan. Pendekatan interaktif seperti diskusi dan studi kasus membantu siswa mengaitkan akidah dengan kehidupan sehari-hari, memudahkan pemahaman dan penerapan nilai iman.(Munasti, 2025)
Penanaman Karakter Akhlak dan Spiritual pada sejak belia
Menanamkan nilai moral dan spiritual pada Generasi Z penting untuk mempertahankan akidah mereka di dunia yang materialistis. Ini dapat dilakukan dengan membimbing mereka meraih ketenangan jiwa, menemukan makna hidup, dan menegaskan pentingnya ketakwaan dalam segala aktivitas, baik di dunia maya maupun sehari-hari.(Zahra, 2024)
Metode Keteladanan
Salah satu pendekatan efektif mengajar akidah adalah melalui keteladanan guru, yang memberikan contoh nyata dalam menjalankan ajaran agama sesuai prinsip akidah dalam kehidupan sehari-hari.(Nursiah et al., 2022)
Sinergi Guru dan Orang Tua dalam Penguatan Akidah Generasi Z
Sinergi antara guru dan orang tua merupakan elemen kunci dalam keberhasilan pendidikan akidah dan pembentukan karakter siswa, khususnya di era digital saat ini. Peran orang tua tidak bisa dilepaskan dari proses pendidikan karena mereka adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak, terutama dalam kehidupan di luar lingkungan sekolah.
Guru dan orang tua perlu menjaga komunikasi baik dan hubungan harmonis untuk membimbing siswa. Orang tua harus terlibat aktif dalam mengajarkan nilai moral dan spiritual, memperkuat pendidikan akidah di rumah, serta menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter religius anak. (Azizah, 2022).
Hubungan Antara Gadget dan Iman Generasi Z
Penggunaan gadget dapat mempengaruhi keberagamaan remaja terutama generasi Z. Meskipun memberi akses ke konten keagamaan, penggunaan berlebihan dapat memaparkan mereka pada informasi yang bertentangan dengan agama, mengurangi semangat ibadah, dan menimbulkan keraguan terhadap ajaran agama.(Elvina, 2022)
Generasi Z rentan terhadap budaya instan dan hedonisme, yang mengalihkan fokus dari nilai spiritual. Oleh karena itu, penggunaan gadget perlu diawasi oleh orang tua, pendidik, dan lingkungan. Keluarga dan pendidikan penting dalam menanamkan literasi digital berbasis nilai keislaman, agar teknologi digunakan bijak dan iman tetap terjaga. Dengan pendekatan yang tepat, gadget bisa menjadi sarana dakwah.
Kesimpulan
Penguatan akidah bagi Generasi Z menjadi tantangan besar Dalam era perkembangan teknologi digital yang sangat cepat. Gadget dan internet yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari generasi ini membawa dampak ganda, di satu sisi membuka akses terhadap informasi keagamaan, namun di sisi lain juga menyajikan potensi distraksi serta penyebaran konten yang bertolak belakang dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan pendidikan yang tidak hanya menyampaikan materi secara normatif, tetapi juga kontekstual, relevan, dan sesuai dengan karakteristik Generasi Z yang kritis, multitasking, dan digital-native.
Guru memiliki peran kunci dalam mengarahkan siswa agar tidak sekadar menguasai akidah secara konseptual, tetapi juga menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui keteladanan, metode interaktif, pemanfaatan teknologi, dan kerja sama yang erat dengan orang tua, proses pendidikan akidah dapat berlangsung secara menyeluruh dan efektif. Dengan pendekatan yang holistik ini, Generasi Z diharapkan tidak hanya menjadi generasi yang cerdas secara digital, tetapi juga kuat dalam akidah dan berkarakter mulia dalam menghadapi tantangan zaman.
Referensi
Amri, M., Ahmad, L. O. I., & Rusmin, M. (2018). Belajar Akidah Akhlak: Sebuah Ulasan Ringkas Tentang Asas Tauhid Dan Akhlak Islamiyah.
Azizah, A. (2022). Strategy of Akidah Akhlak Teachers in Improving the Morals of Generation-Z Students at MTs Walisongo Pecangaan Jepara. Al Hikmah: Journal of Education, 3(2), 179–190. https://doi.org/10.54168/ahje.v3i2.123
Azzahro, S. (2023). Pentingnya Aqidah dan Implementasinya untuk Gen-Z. Kalimah Sawa. https://kalimahsawa.id/pentingnya-aqidah-dan-implementasinya-untuk-gen-z/
Elvina. (2022). Pengaruh Gadget Terhadap Nilai Keberagamaan Remaja. UNIVERSITAS ISLAM NEGRI AR-RANIRY DARUSSALAM BANDA ACEH 2022.
Karim, R. I. (2020). Kehidupan Beragama Generasi Z dalam Era Digital (Studi Kasus di Perumahan Purwokerto Indah (Purin) Kendal). https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14080/1/Tesis_1703018054_RizkaIchsanulKarim.pdf
Laka, L., Darmansyah, R., Judijanto, L., Lase, J. F., Haluti, F., Kuswanti, F., & Kalip, K. (2024). Pendidikan Karakter Gen Z di Era Digital. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Munasti, K. (2025). STRATEGI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK YANG EFEKTIF DI MADRASAH IBTIDAIYAH : PENDEKATAN INTERAKTIF DAN KONTEKSTUAL. ANALYSIS Journal of Education, 3(1), 178–183.
Nurfadly, R., & Megasatria, R. (2024). Pendidikan Dan Kebudayaan Bagi Generasi Z Dalam Menghadapi Tantangan di Era Digital. Musytari, 5(8), 1–13.
Nursiah, Amir Hamzah, & Syamsir. (2022). Strategi Pembelajaran Guru Akidah Akhlak Dalam Pembinaan Akhlak Mulia Peserta Didik. Jurnal Al-Ilmi: Jurnal Riset Pendidikan Islam, 3(1), 51–61. https://doi.org/10.47435/al-ilmi.v3i1.1251
Nurwijaya, A. M. (2024). Islam di Mata Gen Z: Tren, Tantangan, dan Peluang. Buleti AL-RASIKH Media Dakwah Universitas Islam Indonesia. https://alrasikh.uii.ac.id/2024/09/27/islam-di-mata-gen-z-tren-tantangan-dan-peluang/
Utomo, A. P., Buairi, H., Citriadin, Y., & Thohri, M. (2024). Peran Kepemimpinan Pendidikan Islam dalam Meningkatkan Kualitas Kedisiplinan dan Kemandirian Gen-Z di Sekolah. 7(4), 3–12.
Zahra. (2024). Menjaga Akidah di Tengah Gempuran Teknologi. Yayasan Dharma Kasih. https://yayasandharmakasih.or.id/menjaga-akidah-di-tengah-gempuran-teknologi/
Zuhroh, I. N., Ubaidillah, & Mukaffan. (2024). PERAN GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DALAM MENGHADAPI ERA DIGITAL DI MADRASAH TSANAWIYAH EXCELLENT ZAINUL HASAN BALUNG JEMBER. Ihtirom Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(2), 188–205.