KeislamanSejarah

Kontribusi Al Fihriya dalam Kebangkitan Intelektual Dunia 

4 Mins read

Di Tengah sejarah panjang peradapan Islam di dunia, julukan oum al-banine mungkin tidak banyak diketahui oleh sebagian besar masyarakat luas. Akan tetapi, di balik julukan yang jarang atau bahkan tidak pernah muncul di tengah riuhnya zaman modern ini terdapat kisah yang sangat luar biasa, kisah yang di dalam nya terdapat sesosok orang yang mampu mengubah wajah pendidikan dunia.

Ialah seorang wanita yang hidup lebih dari seribu tahun lalu, sosok yang tidak hanya menciptakan warisan untuk dunia, tetapi juga turut membentuk wadah pendidikan pertama yang tetap ber-operasi hingga kini.

Kisah ini menggambarkan tentang keberanian seorang wanita muslim, serta tekad nya dalam membangun peradaban pendidikan yang lebih maju. juga membuktikan bahwa muslimah juga bisa turut andil menjadi agen perubahan peradaban yang tentu saja tetap dalam koridor syar’i. Siapa sebenarnya Oum Al-Banine itu? Dan apa perannya dalam membentuk dunia intelektual yang kita kenal sekarang?.

Jiwa Sosial Yang Tinggi

Fatima binti Muhammad Al-Fihriya Al-Quraishiya adalah seorang wanita berasal dari keluarga bangsawan yang lahir di Kairoun, Tunisia pada tahun 800 M. Ayahnya, Muhammad Al-Fihri, adalah seorang pengusaha kaya yang terkenal dengan ketaatannya terhadap agama.

Fatima hidup di tengah keluarga kaya raya, namun kekayaan yang dimiliki tidak digunakan hanya untuk bermegah-megah, akan tetapi hampir semua kekayaan yang dimiliki keluarga tersebut digunakan untuk tujuan amal, seperti mendukung pembangunan pembangunan proyek pendidikan.

Keluarga ini memiliki jiwa sosial yang tinggi, sering berinteraksi dengan orang lain dan suka berderma. Fatima Al-Fihri mempunyai saudara perempuan yaitu Maryam Al-Fihri, mereka berdua juga hidup di lingkungan yang penuh dengan pengetahuan agama, umum, dan sains terutama dalam bidang arsitektur dan pembangunan. Lingkungan keluarga yang religius dan dermawan kemudian membentuk kepribadian Fatima dan saudara perempuannya yang peduli terhadap sesama.

Baca...  Agnostik dalam Perspektif Al-Qur’an

Fez- Maroko

Awal abad ke-9 Fatima Al-Fihri bersama keluarganya ber-imigrasi dari Tunisia ke kota Fez, Maroko . Fez kala itu terkenal sebagai kota metropolitan, dengan penduduk Muslim non-Arab. Kota yang sangat maju dengan aktivitas ekonomi yang berkembang sangat pesat.

Menariknya, di sana terjadi harmoni antara kebudayaan kosmopolitan dan budaya tradisional, juga pada saat itu Fez berada dibawah kepemimpinan Sultan Idris II seorang muslim yang taat dan luar biasa. Inilah awal mula kota Fez berkembang menjadi salah satu kota muslim yang berpengaruh besar pada peradaban pendidikan dunia.

Di Kota Fez, keluarga Fatimah al-Fihri terus mengembangkan sayap bisnis keluarganya. Mereka menjadi pengusaha Muslim yang sukses. Harta kekayaannya melimpah juga dengan jiwa kesosialan yang tinggi keluarga Fatima Al-Fihri disegani oleh masyarakat.

Namun, tidak lama setelah mereka pindah, Fatimah muda ditinggal oleh ayah dan suaminya tercinta. Tinggallah Fatimah bersama saudara kandungnya Maryam Al-Fihri, sembari mengemban harta warisan yang cukup banyak, Fatima dengan sifatnya yang sangat karismatik, berinisiatif menggunakan harta warisan tersebut untuk kepentingan umum.

Pusat Intelektual Dunia

Sepeninggal ayah dan juga kakak tercinta, Fatimah Al-Fihri bersama saudaranya mempunyai tekad menggunakan harta warisan peninggalan orang tuanya untuk kepentingan masyarakat terutama dalam pendidikan.

Mereka bergaul dengan semua lapisan masyarakat tanpa memandang kelas sosial. Sejak awal menetap di wilayah barat Kota Fez, Maroko, Fatima dan Maryam mempunyai tekad dan cita-cita untuk kemajuan masyarakat di kota tersebut.

Fatima-Al-Fihri dan saudarinya Maryam memutuskan mendonasikan harta tersebut untuk sesuatu yang berguna bagi masyarakat setempat. Mereka berdua sepakat untuk membangun tempat yang bermanfaat dan dapat menampung semua orang, baik untuk pendidikan maupun untuk ibadah.

Baca...  Disaat Pernikahan Tidak Lagi Sejalan: Talaq Menurut Pandangan Al-Qur’an

Maryam memilih untuk mengabdikan dirinya dengan membangun masjid di Andalusia. Sedangkan Fatima sendiri memiliki rencana yang lebih besar. Langkah ini berpuncak dengan berdirinya masjid Al Qarawiyyin pada tahun 859.

Pembangunan Masjid Al-Qarawiyyin dimulai pada Ramadhan 245 H/859 M. Fatima Al-Fihri memimpin dan mengawasi semua proses pembangunan. Mulai dari pemilihan lokasi yang strategis hingga terkait dengan arsitektur bangunannya.

Pada tahun 861 M, masjid megah al-Qarawiyyin dapat berdiri tegak dan beroperasi. Masjid al-Qarawiyyin adalah tempat dimulainya sistem pendidikan terorganisir hingga tingkat universitas. Dari masjid inilah universitas Al-Qarawiyyin terbentuk.

Guiness Book of World Records pada tahun 1998 Universitas Al-Qarawiyyin tercatat sebagai Universitas tertua yang telah ber-operasi jauh sebelum Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Universitas Cambridge, Harvard, Oxford, dan yang lainnya.

Gagasan Universitas yang kita ketahui sekarang tidak lain adalah hasil pemikiran dan tekad yang kuat dari seorang wanita dengan julukan Oum Al-Banine ini

Meluluskan Banyak Tokoh Besar

Universitas ini mencapai masa keemasannya saat Afrika Utara dibawah kepemimpinan Daulah Al-Muwahidun dan Daulah Al-Mariniyah pada abad ke-12 dan abad ke-15, Jumlah mahasiswa pada abad itu sudah mencapai 8000 orang.

Selain itu, Universitas Al-Qarawiyyin telah melahirkan nama-nama mahasiswa yang tinggi nama, seperti Ibn Rushayd al-Sabti seorang cendekiawan muslim, sejarawan dan ahli hadits dari abad ke-13, Muhammad Ibn al-Hajj, al-Abdari al-Fasi seorang ulama madzhab Maliki dan pakar teologi, Abu Imran Yaqub al-Fasi seorang ulama Maliki yang berasal dari Sufi, Joannes Leo Africanus seorang seorang pengelana terkenal sebagai penulis.

Sedangkan alumni pada era modern yakni Allal Al-Fasi seorang tokoh nasionalis, politisi, cendekiawan dan reformis asal Maroko, Mehdi ben Barka seorang tokoh pilitik, intelektual, dan aktivis nasionalis Maroko yang menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan otoritarianisme, mereka berdua adalah dua orang pejuang yang membebaskan Maroko dari kolonialisme Perancis. Mehdi ben Barka juga dinobatkan sebagai perdana mentri Maroko pada pemerintahan Sultan Muhammad 5.

Baca...  Kasus Gus Miftah dan Penjual Es Teh: Pelajaran tentang Adab dan Kepemimpinan dalam Islam

Namanya mungkin masih terkenal asing di bandingkan tokoh tokoh muslim lain nya, bahkan kisah nya hampir di lupakan oleh Sejarah. Padahal sosok Fatimah Al-Fihri telah memberikan pengaruh besar terhadap sistem Pendidikan yang sampai saat ini dijadikan gagasan Universitas pada era modern ini.

Pengaruh Fatimah Al-Fihri ini seharusnya dapat di jadikan bukti bagi peran peran Perempuan dalam perkembangan Islam, sebab masih banyak orang orang yang berpikiran bahwa islam membatasi hak hak Perempuan dalam aktivitas sosial terutama pendidikan. Seperti sosok Sayyidah Aisyah R.A yang menjadi ahli hukum pada masa nya, Fatimah Al-Fihri juga telah membuktikan nya dengan mencetuskan sistem Pendidikan pertama berbasis Universitas.

Daftar Pustaka

https://ft.umj.ac.id/ftumj/Detail-Berita-Fakultas/241/biografi-fathimah-binti-muhammad-al-fihriyah-al-qurosyiyah-fatimah-alfihri.html

Fatima_Al_Fihri_Founder_of_the_First_Wor.en.id

1 posts

About author
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuludhin dan Filsafat.
Articles
Related posts
Keislaman

Isra dan Mikraj Nabi Muhammad

5 Mins read
  سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ…
KeislamanKhutbah Jumat

Khutbah Jumat ; Rasulullah Rahmat Bagi Alam Semesta

7 Mins read
A. Khutbah Jumat Pertama; السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 1. Hamdallah; 2. Syahadatain; 3. Salawat Allahumma shalli ala’ Muhammad. Wa’ala alihi wa…
KeislamanTafsir

Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Surat Al-Mujadalah Ayat 11 dan Luqman Ayat 13 Menurut Tafsir Al-Misbah dan Al-Azhar

5 Mins read
Nilai-nilai pendidikan karakter adalah suatu kebutuhan yang berlangsung terus-menerus untuk meningkatkan kesadaran individu, pembentukan karakter berkontribusi pada masa depan yang lebih baik….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
KeislamanSejarah

Jamaluddin Al Kubro: Misteri Penyebar Islam dan Jejaknya di Nusantara

Verified by MonsterInsights