Keislaman

Konsep Majaz dalam Alquran Sebagai Penolakan Kesesatan Makna dan Urgensi Mempelajarinya 

3 Mins read

Alquran adalah kitab suci yang berasal dari tuhan (Allah SWT) kemudian diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk kemudian disampaikan dan diajarkan kepada umat-umatnya. Sesuai dengan yang kita ketahui, bahwa Alquran harus selaras dengan kebutuhan zaman dan tempat (صالح في كل زمان و مكان) maka para ulama mulai mencari cara dengan membuat berbagai disiplin ilmu yang bertujuan agar Alquran tidak akan pernah kehilangan maknanya, yang pada akhirnya, salah satu displin ilmu tersebut kita kenal dengan istilah ulum Alquran.

Ulum Alquran atau lebih dikenal dengan studi Alquran adalah disiplin keilmuan yang membahas pengetahuan-pengetahuan yang perlu dimiliki oleh penekun Alquran. Ulum Alquran atau studi Alquran menjadi jembatan utama seorang mufassir atau penekun Alquran untuk memahami makna yang terkandung dalam Alquran serta menjadi pedoman utama untuk memetik hikmah yang bisa direlevansikan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Artikel tentang majaz dalam Alquran ini terbagi menjadi beberapa pembahasan, antara lain yaitu : pengertian majaz, contoh majaz dalam Alquran, dan urgensi majaz dalam merelevansikan makna dengan zaman.

  1. Pengertian Majaz

Majaz adalah suatu pengalihan makna lafaz dari makna aslinya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majaz atau majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain atau disebut kiasan.

Menurut Sayyid Ahmad Al-Hasyimi dalam kitab jawahirul balaghah menjelaskan bahwa majaz merupakan pergeseran makna dasar ke makna lain, atau perluasan cakupan makna dari makna asalnya yang disebabkan oleh indikator tertentu.

Majaz terbagi menjadi dua, yaitu majaz lughawi dan majaz isnad (majaz ‘aqly). Pertama, majaz lughowi adalah majaz yang memiliki keterkaitan makna kata secara sendiri. Contoh kata اسد يخطب على المنبر (seorang pemberani berkhutbah di atas mimbar), kata اسد tidak dimaknai secara hakikat yaitu singa, karena tidak memungkingkan menggunakan makna tersebut, maka kemudian makna asal singa tersebut dipalingkan kepada makna orang pemberani dengan qarinah (hubungan) yaitu sifat pemberani.

Baca...  Urgensi Membaca Alquran

Kedua, majaz isnad atau majaz ‘aqly yaitu dengan melakukan penisbatan suatu aktifitas kepada sesuatu yang tidak semestinya. contoh kalimat “saya makan malam”, kalimat tersebut bukan bermakna malam yang dimakan, akan tetapi kata malam disini merupakan suatu penisbatan untuk mempertegas kapan waktu orang itu makan.

Dari penjelasan dapat ditarik kesimpulan bahwa majaz merupakan suatu cara memalingkan makna kepada makna lain, yang tidak memungkinkan terjadinya kesesatan makna.

Karena apabila suatu kalimat dipaksakan untuk bermakna sesuai denga nasal maknanya, maka akan sangat memungkinkan makna yang didapat merupakan makna yang membingungkan atau makna yang sesat.

  1. Contoh Majaz Dalam Al-quran

Dalam Alquran, banyak sekali penggunaan kata majaz yang terdapat dalam beberapa ayat yang akan dibahas setelah ini. Namun, meskipun banyak yang menyepakati adanya majaz dalam Alquran, ada beberapa kelompok yang kontra terhadap permasalahan ini.

Kontradiksi tentang majaz ini telah menjadi permasalahan lama yang kemudian berakhir untuk berdiri tegak diatas pendirian masing-masing, kelompok yang sepakat tetap memaknai ayat tertentu dengan majaz, dan sebaliknya.

Berikut contoh-contoh majaz dalam Alquran:

  1. قَالَ يٰٓاِبْلِيْسُ مَا مَنَعَكَ اَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّۗ اَسْتَكْبَرْتَ اَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِيْنَ

qâla yâ iblîsu mâ mana‘aka an tasjuda limâ khalaqtu biyadayy, astakbarta am kunta minal-‘âlîn.

(Allah) berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku (kekuasaan-Ku)? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah (memang) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”

Kata خَلَقْتُ بِيَدَيَّ tidak dimaknai dengan makna hakiki yaitu allah menciptakan dengan kedua tangan-Nya, akan tetapi, kata yadun (tangan) dalam ayat tersebut dimaknai dengan kekuasan (sesuai dengan qarinah).

Hal ini juga menghindari kesesatan makna, karena apabila dimaknai secara hakiki, tidak menutup kemungkinan banyak orang yang beranggapan bahwa allah memiliki anggota tubuh seperti makhluk nya, padahal jelas bahwa tidak akan pernah ada yang serupa dengan allah.

  1. وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنٰهُ بِهَا وَلٰكِنَّهٗٓ اَخْلَدَ اِلَى الْاَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوٰىهُۚ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ الْكَلْبِۚ اِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ اَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْۗ ذٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْن
Baca...  Mengungkap Misteri Ilmiah: Memperlihatkan Pesona Ilmiah dalam Alquran

walau syi’nâ larafa‘nâhu bihâ wa lâkinnahû akhlada ilal-ardli wattaba‘a hawâh, fa matsaluhû kamatsalil-kalb, in taḫmil ‘alaihi yal-hats au tatruk-hu yal-hats, dzâlika matsalul-qaumilladzîna kadzdzabû bi’âyâtinâ, faqshushil-qashasha la‘allahum yatafakkarûn. (QS. Al-A’raf : 176)

Artinya : Seandainya Kami menghendaki, niscaya Kami tinggikan (derajat)-nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung pada dunia dan mengikuti hawa nafsunya. Maka, perumpamaannya seperti anjing. Jika kamu menghalaunya, ia menjulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya, dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikian itu adalah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka, ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.

Perumpaan yang allah katakan dalam Alquran dengan seekor anjing bukanlah bermakna hakiki atau berwujud seperti anjing, akan tetapi perupamaan tesebut dari segi sifatnya yaitu bahwa Allah memperingatkan kepada seseorang yang allah tinggikan derajatnya dengan ilmu pengetahuan (allah bebankan ilmu) tapi ia malah berpaling, maka yang demikian serupa dengan seekor anjing, diberi beban atau tidak dia akan tetap menjulurkan lidahnya.

Demikian beberapa contoh majaz dalam Alquran, telah mengisyaratkan kepada bahwa al-quran memiliki makna-makna yang harus digali lebih dalam sehingga menemukan maksud (hikmah) dari ayat-ayat tersebut.

  1. Urgensi Mempelajari Majaz

Dari penjelasan sebelumnya, beberapa definisi pengertian majaz, contoh-contoh majaz dan penjelasannya dalam al-quran, maka dapat disimpulkan bahwa majaz sangat penting untuk dipelajari, berikut beberapa manfaat mempelajari majaz :

  • Menghindari kesalahan penarikan makna
  • Memberikan pemaknaan yang relevan dengan konteks ayat Alquran
  • Menambah pengetahuan akan keindahan bahasa Alquran
  • Menjadi acuan untuk menafsirkan ayat Alquran dengan benar

Wallahu a’alam bis showab, kurang lebihnya dalam penulisan artikel ini, kami sampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya, mohon apabila kesalahan dari segi penulisan atau yang lain-lain, untuk memberikan kritik dan saran yang membangun ! sekian, terimakasih.

Baca...  Larangan Bullying dalam Alqur'an Surat Al-Hujurat Ayat 11-12

Referensi

Fattah, A., Hamzah, H., Djuaeni, M. N., & Hamid, M. A. (2023). Majaz dalam al-Quran: Refleksi atas Persoalan Linguistik/Majaz in the Koran: Reflection on Linguistic issues/Al-Majaz fi al-Qur’an: Al-Taammul fi Qadhaya Lughawiyah. Ijaz Arabi Journal of Arabic Learning, 6(3).

Al-Hasyimi, A. (1994). Jawāhir Al-Balāgah. Beirut: Dar al-Fikri.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kamus versi online/daring (Dalam Jaringan). di akses pada 28 November. 2024. https://kbbi.web.id/majas

1 posts

About author
Mahasiswa
Articles
Related posts
Keislaman

Tafsir Maudu'i Pada Tafsir Ibnu Katsir: Bakti Terhadap Orang Tua dalam QS. Luqman Ayat 14 dan QS. An-Nisa' Ayat 36

3 Mins read
Tafsir Maudu’i merupakan pendekatan penafsiran Al-Qur’an yang berfokus pada tema tertentu. Dalam metode ini, penafsir menentukan satu topik, lalu menghimpun seluruh ayat…
Keislaman

Penafsiran Ayat Poligami dalam Surah An Nisa Ayat 3 Telaah Metode Ijmali Pada Kitab Tafsir Jalalayn

2 Mins read
Poligami menjadi salah satu topik yang sering menjadi perdebatan berbagai kalangan dan hal tersebut sering dikaitkan dengan ranah keagamaan maupun sosial. Dalam…
Keislaman

Perbedaan Pendapat Sunni dan Muktazilah Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 134

6 Mins read
Dalam khazanah pemikiran Islam, tafsir Al-Qur’an menjadi salah satu bidang kajian yang sangat penting untuk memahami ajaran-ajaran Allah. Tafsir tidak hanya berfungsi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Keislaman

Sumber Penafsiran Al-Qur'an: Komponen Penting Memahami Makna Ayat Suci

Verified by MonsterInsights