Keislaman

Tafsir Maudu’i Pada Tafsir Ibnu Katsir: Bakti Terhadap Orang Tua dalam QS. Luqman Ayat 14 dan QS. An-Nisa’ Ayat 36

3 Mins read

Tafsir Maudu’i merupakan pendekatan penafsiran Al-Qur’an yang berfokus pada tema tertentu. Dalam metode ini, penafsir menentukan satu topik, lalu menghimpun seluruh ayat yang berkaitan dengan topik tersebut. Ayat-ayat tersebut kemudian ditelaah secara mendalam dan menyeluruh, dengan mempertimbangkan konteksnya, untuk memahami pesan Al-Qur’an secara lengkap mengenai tema yang diangkat.

Tafsir Surat Luqman Ayat 14

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ بِوَٰلِدَيْهِۦ ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍۢ وَفِصَـٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ ۖ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kamu kembali. (QS. Luqman: 14)

Kata al-wahn menggambarkan pada penderitaan yang dialami ibu saat mengandung . Menurut Qatadah, istilah ini menunjukkan kesulitan yang berlebihan, sementara Al-Khurrasani mendefinisikannya sebagai kelemahan yang terus bertambah. Kata wafishaaluhu fi ‘aamain menunjukkan proses pengasuhan dan penyusuan selama dua tahun pasca persalinan, sejalan dengan Q.S. Al-Baqarah ayat 233 yang menyarankan penyusuan selama dua tahun untuk mencapai kesempurnaan.

Ibnu Abbas dan para imam lainnya menyimpulkan bahwa masa penyusuan minimal bagi bayi adalah enam bulan, berdasarkan ayat lain dalam Al-Qur’an, yaitu Surah Al-Ahqaf ayat 15, yang menyatakan: “Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” Dalam ayat tersebut, Allah SWT juga menggambarkan kesulitan yang dialami oleh ibu selama mengandung, mendidik, dan merawat anaknya. Ibu terus berjaga sepanjang hari dan malam untuk merawat anaknya. Hal ini menjadi dasar untuk mengingatkan anak tentang kebaikan dan pengorbanan ibu mereka, seperti yang juga dijelaskan dalam ayat lain.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (QS. Al-Isra’: 24)

Baca...  Majaz fi al-Mufrad dalam Alqur'an Menurut kitab al-Itqan fi ‘ulum al-Qur’an karya Imam As-Suyuti

Surat Luqman ayat 14 menekankan kewajiban anak untuk membalas kebaikan orang tua yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan kasih sayang untuk membesarkannya. Ketika orang tua sudah sepuh, anak harus merawat dan mengasihi mereka dengan tulus dan ikhlas sebagai bentuk rasa terima kasih

Tafsir Surat An-Nisa’ Ayat 36

وَاعۡبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشۡرِكُوۡا بِهٖ شَيۡــًٔـا​ ؕ وَّبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا وَّبِذِى الۡقُرۡبٰى وَالۡيَتٰمٰى وَ الۡمَسٰكِيۡنِ وَالۡجَـارِ ذِى الۡقُرۡبٰى وَالۡجَـارِ الۡجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالۡجَـنۡۢبِ وَابۡنِ السَّبِيۡلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُكُمۡ​ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنۡ كَانَ مُخۡتَالًا فَخُوۡرَا ۙ

Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. An-Nisa’: 36)

Allah SWT memerintahkan agar hamba-Nya senantiasa beribadah kepada-Nya, karena Dia adalah Pencipta yang memberikan berbagai nikmat dan karunia kepada makhluk-Nya dalam setiap keadaan. Hanya Allah yang berhak disembah, lebih dari makhluk lainnya. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW bersabda kepada Muadz bin Jabal RA, “Tahukah kamu apa hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-Nya?” Muadz menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi kemudian berkata, “Hendaklah kamu menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun.” Selanjutnya, Nabi SAW bertanya, “Apa hak hamba yang akan diberikan Allah jika mereka melakukan hal itu?” Ia menjawab bahwa Allah tidak akan mengazab mereka.

Allah juga memerintahkan umat-Nya untuk berbuat baik kepada orang tua, karena orang tua itu sarana bagi kamu dari yang mulanya tidak ada menjadi ada. Banyak ayat Al-Qur’an yang menghubungkan peribadahan kepada Allah dengan kewajiban untuk berbuat baik kepada orang tua. Allah berfirman, “Hendaklah kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu,” serta dalam firman-Nya yang lain, “Dan Tuhanmu telah menetapkan bahwa kamu tidak boleh beribadah kecuali kepada-Nya dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” Selain itu, Allah juga berpesan agar kita berbuat baik kepada karib kerabat, baik laki-laki maupun Perempuan.

Baca...  Telaah Kritis Gerakan Feminisme Era Kontemporer

Tafsir Surat Luqman Ayat 14 dan Surat An-Nisa’ Ayat 36 mengajarkan tentang pentingnya berbakti kepada orang tua, yang merupakan bagian dari ibadah kepada Allah. Dalam Surat Luqman, Allah menggambarkan perjuangan ibu yang mengandung dan menyusui anak dengan penderitaan yang sangat berat, sebagai alasan mengapa anak wajib menghormati dan berbakti kepada orang tua. Ayat ini juga mengajak anak untuk selalu mengingat dan membalas kebaikan ibu mereka dengan kasih sayang, terutama ketika orang tua sudah lanjut usia. Ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan perlunya berbuat baik kepada orang tua sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan mereka.

Di ayat yang lain, yakni Surat An-Nisa’ Ayat 36 lebih luas lagi dengan menyebutkan kewajiban berbuat baik tidak hanya kepada orang tua, tetapi juga kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga, teman, dan semua orang yang membutuhkan. Ayat ini menekankan pentingnya hubungan sosial dalam Islam dan mengajak umat untuk menunjukkan kebaikan kepada siapa saja yang berhak mendapatkannya.

Berbakti kepada orang tua bukan hanya sekedar penghormatan, tetapi juga merupakan bentuk penghargaan terhadap segala pengorbanan dan usaha mereka dalam mendidik dan merawat anak. Hal ini menunjukkan bahwa dalam ajaran Islam, hubungan antara anak dan orang tua adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang penuh kasih sayang dan saling menghargai. Dengan mengikuti ajaran ini, umat Islam diharapkan tidak hanya berbakti kepada orang tua, tetapi juga menunjukkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari terhadap sesama.

1 posts

About author
Mahasiswa
Articles
Related posts
KeislamanPendidikan

Sumber Pengetahuan yang Sebenarnya

4 Mins read
Pada hakikatnya manusia sebagai mahkluk theomorfis mempunyai sesuatu yang agung didalam dirinya, yaitu akal—kehendak yang bebas (free will) dan kemampuan berbicara. Akal…
Keislaman

Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah (Analisis Pemahaman Ayat-Ayat Dakwah Muhammadiyah)

1 Mins read
Pendahuluan Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, dakwah amar ma’rûf nahi munkar, dan tajdîd (pembaruan) baik dalam arti purifikasi (pemurnian) dan dinamisasi (pengembangan) berlandaskan…
KeislamanSejarah

Peran Kesultanan Banten: Penyebaran Islam dan Perdagangan di Nusantara

4 Mins read
Kesultanan Banten berawal dari sebuah wilayah di bawah bayang-bayang kekuasaan kerajaan yang berada di Jawa Barat yaitu Padjajaran. Kerajaan ini memiliki pengaruh…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Keislaman

Perlawanan Palestina Mengahadapi Teroris Israel: Surah At-Tahrim Ayat 9

Verified by MonsterInsights