Menurut Suharso dan Ana Retnoni dalam Achmad Rosyadi, membaca berasal dari kata baca, dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah membaca merupakan ucapan lafaz bahasa lisan menurut peraturan tertentu.
Kata baca dalam kamus bahasa Indonesia mengandung makna melihat, memahami, memperhatikan isi dari tulisan dengan melisankan atau hanya dalam hati. Dalam pelaksanaan membaca dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu membaca cepat, membaca pelan, membaca dalam hati. (Rosyadi, 2022)
Menurut bahasa kata Alqur’an merupakan isim masder yang maknanya sinonim dengan kata qira’ah (bacaan). Kata Alqur’an merupakan pindahan dari makna mashdar sehingga menjadi nama yang sangat khas dari kalam Allah yang mu’jiz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Jadi kata Alqur’an merupakan bentuk pengucapan mashder, tetapi yang di bentuk kata maf’ul (yang membaca). Pengertian ini sesuai dengan pengetahuan bahasa dan dengan peraturan istiqad (pengambilan data) Pendapat inilah yang di pilih oleh al-Lihyani dan sebagian besar ulama.
Menurut istilah Alquran mempunyai beberapa arti pertama ahli dari ilmu kalam (teologi Islam) berpendapat Alqur’an adalah kalimat-kalimat yang maha bijaksana, yang azali, yang tersusun dari huruf-huruf lafzimah, dzihniyah, ruhiyah.
Alqur’an kalam Allah yang diturunkan kepada nabi muhammad yang diawali dari surah al-fatihah sampai di akhiri surah an-Nas. (Izzan, 2011) Kemampuan membaca Alqur’an merupakan pintu utama untuk menguwasai pembelajaran Alqur’an dan hadis.
Karna semua materi yang di pelajari pada Alqur’an dan hadis yang didominasi bacaan atau membacanya. Menurut Acep Hermawan dalam Rosyadi Alqur’an merupakan “kalam Allah” yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, membacanya adalah ibadah, susunan kata dan isinya merupakan mukjizat, termaktub di dalam mushaf dan dinukil secara mutawatir. (Rosyadi, 2022)
Sebagai mana firman Allah terkait dengan pentingnya membaca Alquran pada pembelajaran Alqur’an dan Hadis dalam Alqur’an surah Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Dan juga di jelaskan dalam hadis terkait dengan pentingnya membaca Alqur an dan hadis, sebagai mana telah di sebutkan dalam hadis “Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal, telah menceritakan kepada kami Syu’bah ia berkata, telah mengabarkan kepadaku “Alqamah bin Martsad. Aku mendengar Sa’ad bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman AS Sulami dari Utsman radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Alqur’an dan mengajarkannya.” Abu Abdirrahman membacakan (Alqur’an) pada masa Utsman hingga Hajjaj pun berkata, “Dan hal itulah yang menjadikanku duduk di tempat dudukku ini.” (Hadits Riwayat Bukhari pada kitab Shahih al-Bukhari).
Dari pemaparan tersebut dapat di mengabil sebuah kesimpulan bahwasanya membahas membaca merupakan hal yang urgen terkhusus kepada pelajaran Alqur’an hadits apalagi membaca Alqur’an yang di mana membacanya tersebut tidak sperti layaknya membaca buku, malajah, LKS, dan lain sebagainya membaca tetapi ada aturan dan ilmu dalam mebaca Alqur,an yang kita sering sebut dengan Ilmu Tajwid, agar dalam membaca Alquran bisa baik dan benar.
Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah pada ada manfaatnya, Alqur’an merupakan salah satu firman Allah yang mengandung banyak pokok ajaran tentang agama dan seluruh kehidupan alam semesta. Oleh karna itu di dalam Alqur’an terdapat ayat yang mana ayat tersebut menjelaskan tentang sumber pokok ajaran agama islam pada Surah An Nisa Ayat 105
َكْيَلِا آَنْلَزْنَا آَّنِا ۙ اًمْيِصَخ َنْيِنِٕىۤاَخْلِِّل ْنُكَت َلََوۗ ُهاللّٰ َكىٰرَا آَمِب ِساَّنلا َنْيَب َمُكْحَتِل ِِّقَحْلاِب َبٰتِكْلا- ١٠٥
Artinya: Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Alqur’an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat.
Dari ayat di atas dapat di simpulkan bahwasanya membaca Alqur’an merupakan hal yang urgen karna Alqur’an merupakan pedoman sekaligus sumber dari segala problem dalam kehidupa manusia, dan membaca harus dalam keadaan suci dan membaca dengan sesuai dengan ilmu peraturan membaca Alqur’an (Ilmu tajwid).
Daftra Pustaka
Izzan, A. (2011). Ulumul Quran Telaah Tekstualitas dan Kontesktualitas Alqur’an.
Humaniro. Rosyadi, A. (2022). Pembelajaran Alqur’an Hadis: Peer Teaching Sebagai Alternatif Strategi Belajar Mengajar. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia.
Editor: Adis Setiawan