Penulis: Pebi Herliana*
Membangun karakter merupakan salah satu aspek yang sangat penting didalam sektor pendidikan yang dapat membentuk karakter yang berkualitas dan unggul. Apalagi di era society 5.0 ini yang dimana kemajuan teknologi sudah berkembang pesat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan keterampilan peserta didik.
Di era society 5.0 ini dalam sektor pendidikan lebih menekankan peserta didik pada pendidikan berkarater. Kenapa pendidikan karakter itu penting? Karakter itu sendiri adalah cara seseorang berprilaku dan berpikir yang menjadi karakteristik dalam menghadapi kehidupan.
Sebagai dasar dalam membentuk karakter, kita harus mengetahui konsep dan prinsip pendidikan karakter seperti melibatkan pelajaran yang bersangkutan dengan nilai moral seperti disiplin, bertanggung jawab, menghargai orang lain dan jujur.
Pendidikan agama Islam tidak hanya sekadar berupaya dalam memberikan pengetahuan agama saja, akan tetapi berupaya juga dalam mengembangkan keterampilan dan potensi peserta didik agar generasi muslim dapat berkontribusi dan berkolaborasi secara positif, baik dalam konteks agama maupun masyarakat umum.
Apalagi di era society 5.0 ini pendidikan harus dapat menyingkronkan dengan kemajuan teknologi dan industry, maka dari itu peserta didik perlu dibekali dengan ilmu-ilmu keagamaan dan keterampilan agar peserta didik dapat lebih berhati-hati dalam mengaplikasikan teknologi dengan berlandaskan pada ajaran Islam.
Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan agama Islam di era society 5.0 tidak hanya mengajarkan tentang agama saja, akan tetapi juga melibatkan pengembangan karakter dan moral pada peserta didik. Selain itu pendidikan agama Islam juga dapat memberikan landasan mengenai nilai-nilai moral dan etika, yang dapat membekali peserta didik dalam menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab.
Dengan hal ini, dapat membantu peserta didik dalam memahami dampak penggunaan teknologi pada diri sendiri dan masyarakat dan juga dampak sosial dari teknologi dalam konteks nilai kemanusiaan dan solidaritas tinggi yang dapat memotivasi peserta didik untuk berkontribusi dengan penggunaan teknologi secara positif.
Dalam proses membentuk manusia yang memiliki keimanan dan ketakwaan, pendidikan agama Islam berperan penting terutama dalam pelajaran Alqur’an dan hadis, pendidikan agama Islam dilakukan dengan berlandaskan pada ajaran utama yaitu Alqur’an dan hadis.
Maka dari itu, sebagai sumber utama dalam membentuk keimanan dan ketakwaan seseorang yang sesuai dengan ajaran Islam. Selain membentuk keimanan dan ketawaan seseorang, pendidikan agama Islam juga mencangkup pengajaran tentang nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari dalam membentuk karakteristik, sikap atau prilaku seseorang agar sesuai dengan ajaran agama Islam.
Karakteristik pendidikan agama Islam yang umum kita ketahui seperti menjaga akidah Islam, memelihara nilai-nilai Islam, membentuk peserta didik yang lebih saleh dan membudayakan nilai-nilai Islam dilingkungan masyarakat umum, maka dari itu pendidikan agama Islam di era society 5.0 ini merupakan upaya yang dilakukan sekolah dalam mengintegrasikan nilai-nilai agama agar peserta didik lebih bijaksana dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang ini.
Karakteristik peserta didik di era society 5.0 dapat kita arahkan pada standar kompetensi yang dimiliki peserta didik itu sendiri seperti mengembangkan keterampilan peserta didik agar relevan dengan perubahan dinamis dalam masyarakat dan teknologi industri yang semakin berkembang saat ini.
Keterampilan pertama yang memang harus diajarkan kepada peserta didik yaitu dalam segi aspek pengetahuan Islami atau pendidikan agama Islam yakni dengan perubahan perilaku dan sikap peserta didik agar lebih baik dengan berdasarkan pada pengalaman selama belajar disekolah. Selain di sekolah, di era society 5.0 ini yang dimana teknologi sudah semakin berkembang, peserta didik lebih mudah dalam mengembangkan pengetahuan Islami mereka malalui teknologi dengan mengakses sumber-sumber melalui berbagai platform digital seperti Alquran dan hadis dan literatur Islami lainnya.
Dengan ini selain di sekolah peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan pemahaman mereka terhadap ajaran Islam. Keterampilan yang kedua yakni karakter islami yang berkaitan dengan sikap yang memang harus di integrasikan kepada peserta didik dalam kegitan sehari-hari, seperti sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, bergotong royong atau saling membantu, dan bersikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua maupun yang lebih muda darinya.
Selain itu sikap Islami yang di contoh kan Rasulullah SAW seperti shiddiq artinya jujur, yang dimana perkataannya dapat di percaya, amanah artinya dipercaya yakni bersikap dan berbicara sesuai fakta, fathanah artinya cerdas yang memiliki ilmu pengetahuan, dan terakhir adalah tabligh yang artinya menyampaikan, seperti menyebarkan kebaikan.
Dari penjelasan tersebut peserta didik diharapkan dapat bersikap sesuai dengan apa yang sudah diajarkan dalam menghadapi kemajuan teknologi di era society 5.0 saat ini terutama dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi sebagai media dalam menyebarkan hal-hal yang positif atau pun informasi pendidikan untuk mendukung proses pembelajaran dan pendidkan siswa di sekolah atau pun di masyarakat umum lainnya.
Keterampilan yang ketiga yakni keterampilan dalam berpikir kritis, kreatif dan inovatif yaitu peserta didik diharapkan mempunyai keterampilan dalam menyingkronkan teknologi digital dengan pembelajaran agar peserta didik dapat memaksimalkan pengetahuan dan kemampuan mereka.
Dari ketiga keterampilan ini dapat dijelaskan dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam, maka dari itu pendidikan agama Islam di era society 5.0 dapat diartikan sebagai penanaman nilai-nilai Islam atau karakteristik islami yang dapat diaplikasikan pada era digitalisasi saat ini. Hal ini dilakukan agar peserta didik dengan ilmu agamanya dapat menggunakan teknologi dengan bijak.
*) Mahasiswa IAIN Pontianak Prodi Pendidikan Agama Islam
Editor: Adis Setiawan