Pengembangan kepribadian berkualitas melalui Alqur’an dan Hadis. Alqur’an adalah wahyu dan firman Allah yang diturunkan kepada umat Islam melalui Nabi Muhammad SAW, Alqur’an adalah kitab yang tidak dapat diragukan kebenarannya dan sangat kaya akan segala sesuatu di dalamnya.
Alqur’an juga sumber Islam yang paling penting dan yang paling pertama, yang berfungsi sebagai pedoman untuk setiap orang yang beragama Islam. Alqur’an tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dan Tuhan, tetapi Alqur’an juga mengatur hubungan antara manusia dan alam.
Untuk memahami ajaran Islam (kaffah), seseorang harus memahami isi kandungan Alqur’an dan untuk pikiran, tindakan, dan inspirasi. Mengamalkannya dengan benar dan konsisten dalam kehidupan sehari-hari maka dari itu, setiap Muslim harus selalu terlibat aktif dengan Al-qur’an.
Menggunakannya untuk sumber inspirasi untuk pikiran, tindakan, dan inspirasi lainnya. Qur’an dan Hadis memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian seseorang Alqur’an dan hadis sebagai pedoman hidup, sebagai pengembangan kepribadian, pengaruh lingkungan, pengaruh tauhid, pengaruh iman dan pengaruh ketaatan, serta pengaruh nafs.
Dengan memahami dan mengikuti ajaran agama, Alqur’an dan hadis dapat meningkatkan kualitas kepribadian mereka dan menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. Perkembangan kepribadian dalam Alqur’an dan Hadis memiliki beberapa aspek yang terkait dengan bagaimana mereka berinteraksi dengan Tuhan dan lingkungan sekitarnya.
Berikut adalah beberapa penjelasan yang dapat ditemukan dalam sumber-sumber yang diberikan:
Pengaruh Lingkungan Dalam Alqur’an dan Hadis, lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Misalnya, dalam Hadis, lingkungan terdekat seperti keluarga dan lingkungan sosial di mana seorang individu tumbuh sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian mereka,
Pengaruh Iman dan Ketaatan Dalam Alqur’an dan Hadis, iman dan ketaatan kepada Allah SWT juga mempengaruhi perkembangan kepribadian. Seseorang yang memiliki iman yang kuat dan ketaatan yang tinggi lebih cenderung memiliki kepribadian yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT. Seperti di dalam surah Al- Ankabut : 69 yang berbunyi
ََنيِذَّلاَو اْوُدَهاَج اَنْيِف َْمُهَّنَيِدْهَنَل اَنَلُبُس ََّنِإَو ع َََّاللّ ََعَمَل ََنيِنِسْحُمْلا – ٦٩
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-‘Ankabut : 69)
Maka akan di tunjukkan jalan yang benar bagi mereka para pencari keridhaan Allah SWT dan Allah akan selalu bersama orang- orang yang berbuat baik, oleh karna itu ingatlah jangan menunggu waktu untuk berubah tapi berubahlah selagi ada waktu. seseorang berdasarkan Alqur’an.
Dari pendapat para ulama yaitu pada dasarnya kita diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling canggih, bila kita mampu menggunakan seluruh potensi yang kita miliki dengan baik, dengan kata lain mengaktualisasikan potensi iman kepada Allah, menguasai ilmu pengetahuan, dan melakukan aktivitas amal soleh.
Maka kita akan menjadi makhluk yang paling mulia dan makhluk yang berkualitas di muka bumi ini. Namun bila yang terjadi adalah sebaliknya, maka derajat kita akan jatuh sampai tingkatan yang lebih hina dari hewan sekalipun.
Seperti di dalam surah Al-Ra’d 13:َ11َyang berbunyi
إن الله لا يغيرَ ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa yang ada pada suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka” (Al-Rad 13: 11)
Dari Surah Al-Ra’d ini bahwa Allah tidak akan mengubah sesuatu dari suatu kaum sehingga ia ingin mengubahnya, mengubah apa ada pada diri mereka sendiri. dan ayat ini juga menjelaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib baik menjadi buruk atau sebaliknya, kecuali jika kaum tersebut sendiri yang mengubah keadaan diri mereka dengan berbuat maksiat atau durhaka.
Jika kaum tersebut berubah menjadi lebih baik, maka Allah juga akan mengubah keadaan mereka menjadi lebih baik. Ayat ini menekankan pentingnya perubahan diri sendiri untuk mengubah nasib dan tidak mengharapkan Allah untuk mengubah nasib mereka tanpa perubahan dari diri mereka sendiri.
Manusia memiliki otoritas (kekuasaan) atas kehidupannya sendiri, makhluk yang sadar, mandiri, aktif, yang dapat menentukan (hampir) segalanya. Ia adalah makhluk yang dijuluki the self determining being yang mampu menentukan sepenuhnya tujuan-tujuan yang diinginkannya dan cara-cara untuk mencapainya (Alpin, 2021).
Dewasa ini banyak orang yang tidak menyadari akan potensi atau kelebihan yang dimiliki dirinya, sehingga tidak adanya perubahan progresif yang dialaminya. oleh karena itu kita dituntut untuk mampu mengembangkan seluruh kemampuan serta potensi yang kita miliki dan memiliki amanah dalam kehidupan di bumi ini.
Referensi
Atika Septina, Muyasaroh Muyasaroh, Dwi noviani, Destri Wulandari “Al-Qur’an Dan Urgensinya Dalam Kehidupan Manusia “Vol. 4, No. 3 Agustus 2023 Mujiono”MANUSIA BERKUALITAS MENURUT AL – QUR’AN”َVol.َ7,َNo.َ2,َDesemberَ2013 Muhammad Alpin Hascan, Jurnal Pendidikan Agama Islam “KONSEP SERTA SOLUSI PENGEMBANGAN DIRI DALAM ISLAM”Vol 1 Nomor 1 Tahun 2021
Editor: Adis Setiawan