KULIAHALISLAM.COM – Memasuki abad ke-21 perkembangan teknologi informasi semakin cepat, hanya dalam hitungan detik informasi dapat diterima dengan mudah. Perkembangan dunia Pendidikan pun semakin maju, seorang guru harus dapat mengikuti sesuai dengan tuntutan zaman. Guru bukan hanya sekedar memberikan materi pelajaran secara konvensional, namun seorang guru harus dapat menggunakan teknologi sebagai media dalam pembelajaran. Seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran terutama menggunakan teknologi. Namun, kenyataannya, guru di Indonesia belum sepenuhnya dapat memanfaatkan teknologi. Masih banyak guru yang ternyata belum siap dengan kedatangan teknologi tersebut.
Pendidikan di Indonesia saat ini dihadapkan pada perubahan yang disebabkan oleh perkembangan dunia dan kemajuan teknologi informasi. Pada abad ke-21 ini, pendidikan Indonesia membutuhkan guru yang memiliki keterampilan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membentuk peserta didik berpengetahuan, berketerampilan dan berkarakter tinggi. Kurikulum Merdeka Belajar memiliki peran yang sangat penting dalam dunia Pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka Belajar diimplementasikan di berbagai Lembaga Pendidikan bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan siswa akan pengetahuan dan keterampilan agar mampu berperan aktif sesuai dengan tuntutan jaman.
Bangsa Indonesia perlu berbenah dalam hal sumber daya manusia (SDM). Untuk meningkatkan sumber daya manusia diperlukan pendidikan. Guru sebagai bagian dari sistem pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam memandu roda mutu pendidikan. Oakes (dalam Slamet, 1991:16) menegaskan bahwa mutu sekolah dan mutu pengajaran tergantung pada mutu guru. Karena sekolah yang baik adalah guru yang baik. Jika sekolah di Indonesia mempunyai guru yang berkualitas, maka pendidikan nasional juga akan berkualitas. Guru mempunyai kedudukan yang strategis dalam menentukan arah pendidikan nasional. Karena guru merupakan tulang punggung pendidikan, maka kualitas guru harus selalu ditingkatkan. Guru dianggap sebagai sosok sentral dalam pendidikan, karena perannya dalam menggerakkan dan memfasilitasi pembelajaran.
Kualitas guru di Indonesia dapat dilihat dari 2 aspek yaitu terkait kesejahteraan guru di Indonesia dan kompetensi guru di Indonesia. Dilihat dari kesejahteraan guru di Indonesia, masih jauh dari kata cukup. Banyak guru yang sudah sejahtera namun masih banyak lagi guru yang belum mencapai kesejahteraan. Padahal jika dilihat dari kompetensi guru, di Indonesia masih banyak guru yang kompetensinya kurang memadai. Ketidakmampuan guru diantaranya terjadi karena rendahnya minat belajar, membaca, menulis & menciptakan karya media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan, kompetensi guru masih kurang karena diantaranya tingkat kesejahteraannya masih dibawah cukup.
Guru memiliki kapasitas yang besar dalam membangun sebuah peradaban bangsa. Guru, mau tidak mau, ia harus berhadapan dengan zaman yang selalu berubah. Zaman yang berbeda dengan zamannya. Ini tantangan setiap guru yang harus dihadapi. Seorang guru atau pendidik dituntut mempunyai tanggung jawab terhadap pengawalan fitrah (potensi kesucian) setiap anak. Ia juga bertugas mempersiapkan anak sebagai khalifah di bumi.
Guru merupakan sosok yang begitu dihormati karena memiliki sumbangan yang cukup besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mencapai kemampuan optimalnya. Ketika orang tua mendaftarkan anaknya di setiap jenjang pendidikan pada sekolah tertentu, pada saat itu juga ia menaruh harapan cukup besar terhadap guru, agar anaknya dapat memperoleh pendidikan, pembinaan dan pembelajaran serta bimbingan sehingga anak tersebut dapat berkembang secara optimal. Minat, bakat, kemampuan dan potensi peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.
Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual. Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik, mengasuh, membimbing dan membentuk kepribadian anak didik guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki masing-masing peserta didik. Demikian besar tugas dan tanggung jawab guru, sehingga dibutuhkan sikap dan perilaku yang bisa menjadi teladan bagi anak didiknya. Guru profesional harus menjadikan anak didik sebagai mitra pembelajaran, karena harapan mereka adalah menjadi manusia berakhlak, kreatif dan inovatif untuk meraih cita-citanya.