EsaiKeislaman

Pengaruh Ilmu Kalam dalam Menghadapi Tantangan Radikalisme dan Sekulerisme

5 Mins read

Radikalisme merupakan  suatu  gerakan  menuju  pada  perubahan  ideology dan  perubahan  sosial  yang  sangat  detail  sampai  ke  akar-akarnya.  Jika  dikaitkan dengan  agama  tertentu,  dapat  dikatakan  bahwa  radikalisme merupakan  suatu perilaku  keagamaan  dengan  menginginkan  adanya  perubahan  mendasar  atas sikap-sikap   yang   keras   sesuai   keinginan   seseorang atau sekelompok orang.

Radikalisme dapat diartikan sebagai reaksi terhadap kondisi dan keadaan sedang terjadi. Reaksi itu biasanya  mengemuka mengarah kepada yang berbentuk evaluasi, penolakan, termasuk perlawanan yang ekstrim, fundamental, revolusioner, menyeluruh, ultra, dan fanatik.

Hal-hal  yang  ditolak dapat  berupa  asumsi,  ide,  lembaga,  atau  nilai-nilai  yang  dapat bertanggungjawab  terhadap keberlangsungan    keadaan    yang    ditolak (Devi  &  Arif,  2022).  Radikalisme merupakan  respons  terhadap  kondisi  yang  sedang  berlangsung  yang  muncul dalam bentuk evaluasi, penolakan, atau bahkan perlawanan terhadap ide, asumsi, kelembagaan, atau nilai (Rodin, 2016).

Kalam dapat  digunakan  untuk  menjawab  tantangan  radikalisme  dengan memberikan  pemahaman  dan menunjukkan  bahwa  Islam  adalah  agama  yang damai  dan  toleran.  Kalam  juga  dapat  digunakan  untuk  menunjukkan  bahwa kekerasan tidak dibenarkan dalam Islam, karena dalam Islam mengajarkan untuk menghormati  hak  asasi  manusia  dan  menghargai  perbedaan.

(Hammy,  2016) menjelaskan   bahwa  Agama Islam   mengajarkan   untuk   mencegah   terjadinya konflik antar agama, terjadinya radikalisme agama, sekaligus pada saat yang sama memupuk  terwujudnya  sikap  yang  apresiatif  positif  terhadap  pluralitas  dalam dimensi dan perspektif apapun.

Kalam  juga  dapat  memberikan  kritik  terhadap  paham  radikalisme.  Kalam dapat  menunjukkan  bahwa  paham  radikalisme  adalah  paham  yang  bertentangan dengan  ajaran  Islam.  Paham  ini  telah  merusak  citra  Islam  dan  menyebabkan perpecahan  di  tengah  umat  Islam.

(Rodin, 2016) menjelaskan  bahwa  radikalisme   tidak   sesuai    degan   ajaran   Islam  sehingga   tidak   patut   untuk   ditujukan   dalam  agama Islam  karena  sesungguhnya    dalam    Islam  tidak  ada  yang  namanya  radikalisme.  Dalam  Al Qur’an  dan  Hadits  sendiri  memerintahkan umatnya  untuksaling  menghormati  dan  menyayangi    serta    bersikap    lemah  lembut  kepada orang  lain  meskipun  orang  itu  penganut  agama lain.

Dalam   menghadapi   tantangan   radikalisme,  kalam   dapat   memberikan pemahaman  Islam  yang  damai  dan  toleran.Islam  mengajarkan  cinta  kasih  dan persaudaraan   sesama   manusia.   Islam   juga   mengajarkan   toleransi  terhadap perbedaan agama dan keyakinan. Kalam menjawab tantangan sekularisme Islam yaitu dengan cara:

Baca...  Gejolak Negara dan Dunia Islam Modern

Mempromosikan  Islam  rahmatan  lil  ‘alamin:

Mempromosikan  Islam  sebagai agama rahmatan  lil  ‘alamin  atau  “rahmat  bagi  seluruh  alam”  sangat  penting  dalam  menghadapi radikalisme.  Konsep  ini  menekankan  nilai-nilai  perdamaian,  kasih  sayang,  dan  keadilan yang   universal,   yang   bertolak   belakang   dengan   ideologi   radikal   yang   seringkali menggunakan tafsir sempit dan eksklusif.

Menyebarkan Pemahaman Agama yang Moderat dan Damai:

Ulama perlu menyampaikan tafsir agama yang menekankan nilai-nilai perdamaian dan menghormati perbedaan. Azra (2013) menyebutkan  bahwa ulama memiliki    tanggungjawab besar dalam memperkenalkan konsep Islam yang inklusif dan mencegah interpretasi yang eksklusif.

Mengadakan  Dialog  Antaragama:

Tokoh agama dapat  mempromosikan    dialog antaragama   yang   mendorong   toleransi   dan   pengertian   antara   berbagai   kelompok keagamaan.  Dialog  ini  juga  bisa  menjadi  sarana  edukasi  bagi  masyarakat  mengenai pentingnya hidup rukun dalam keberagaman.

Meluruskan  Pemahaman  yang  Keliru  tentang  Jihad  dan  Martabat  Agama:

Kelompok radikal  seringkali  menggunakan  konsep-konsep  agama,  seperti  jihad,  secara  salah  untuk memengaruhi masyarakat. Ulama dapat berperan dalam meluruskan pemahaman ini agar tidak  disalahartikan.  Horgan  (2005)  menekankan  bahwa  peran  ulama  sangat  penting dalam memberikan pemahaman yang benar terkait konsep-konsep sensitif dalam agama.

Sekularisme merupakan  ideologi  yang mencoba menghilangkan nilai-nilai agama  yang  bersumber  dari  wahyu  dalam  kehidupan  dunia,    atau    memisahkan  kehidupan  agama  dan  dunia (Ma’sa, 2020).

Sekularisme  sebagai  paham  yang  terus disebarkan    mengakibatkan kehidupan  manusia  terfokus  terhadap  dunia dan  tidak  menyandarkan  norma-norma  hidup  terhadap  agama (Dalmeri  et  al., 2022). Cox dalam  tulisan (Dalmeri  et  al.,  2022) mengatakan  bahwa  sekularisme adalah  sebuah  ideologi  atau  pandangan  hidup  baru  yang  tertutup. Ideologi  ini berusaha  menjauhkan  negara,  pendidikan,  dan  moralitas,  dan  seluruh  aspek kehidupan dari pengaruh agama.

Sekularisme menjadi tantangan besar bagi umat beragama saat ini. Hal ini karena  sekularisme  telah  mengikis  unsur-unsur  spiritual,  ketuhanan  dan  agama dalam  kehidupan  sosial  dan  politik. Sekularisme  Islam  merupakan  tantangan yang  cukup  serius  bagi  umat  Islam. 

Sekularisme  Islam  adalah  paham  yang memisahkan   agama   dari   negara   dan   kehidupan   bermasyarakat.   Paham   ini didasarkan   pada   keyakinan   bahwa   agama   hanya   mengatur   urusan   pribadi, sedangkan urusan publik harus diatur oleh negara berdasarkan akal dan rasio.

Baca...  Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Hukum dan Ketentuan Sifat Tuhan

Kalam, sebagai salah satu  disiplin  ilmu  Islam  yang  mempelajari  tentang akidah   dan   tauhid,   memiliki   peran   penting   dalam   menjawab   tantangan sekularisme Islam. Kalam dapat digunakan untuk memperkuat akidah dan tauhid umat Islam, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh paham sekularisme.

Kalam dapat digunakan untuk menjawab   tantangan sekularisme dengan menunjukkan bahwa Islam tidak bertentangan dengan kehidupan modern.Kalam juga  dapat  digunakan  untuk  menunjukkan  bahwa Islam  memiliki  nilai-nilai universal yang dapat diterapkan dalam kehidupan modern. Kalam menjawab tantangan sekularisme Islam yaitu dengan cara:

Menyebarkan pemahaman tentang akidah dan tauhid yang benar

Kalam memiliki  peran   penting   dalam    menghadapi    tantangan sekularisme  Islam.  Kalam  dapat  digunakan  untuk  menyebarkan  pemahaman tentang  akidah  dan  tauhid  yang  benar  dan  penting  bagi  kehidupan,  sehingga umat  Islam  tidak  mudah  terpengaruh  oleh  paham  sekularisme. Kalam  juga dapat  digunakan  untuk  membantah  berbagai  argumentasi  sekularisme  yang bertentangan dengan akidah dan tauhid.

Membangun  kesadaran  umat  Islam  tentang  pentingnya  peran  agama  dalam kehidupan

Kalam  dapat  digunakan  untuk  menjelaskan  kepada  umat  Islam  bahwa agama berperan  penting  dalam  kehidupan.  Hal  ini  karena  agama tidak  hanya mengatur  urusan  pribadi,  tetapi  juga  mengatur  urusan  publik,  tidak  hanya tentang  ibadah  kepada  Allah,  tetapi  juga  hubungan  dengan  makhluk  lain.

Kalam   juga   dapat   digunakan   untuk   menunjukkan   bahwa   agama   dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi berbagai permasalahan umat manusia.Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk kehidupan publik.

Bahwa      prinsip      universal      dalam      Islam  mencakup    seluruh  aspek    kehidupan  manusia    baik    yang    berhubungan  dengan  masalah    aqidah,    ibadah,    dan    akhlak,    yang  berimplikasi  pada diterimanya  atau  diakuinya  syariat  Islam  sebagai  suatu  doktrin  keagamaan.

(Man  &  Darmadi,  2019) juga  menjelaskan  bahwa Islam  sebagai  agama  yang universal  tentunya  tidak  hanya  mengatur  umatnya  hanya  dalam  sesuatu  yang berhubungan    dengan    peribadatan    saja    namun    segala    sesuatu    yang berhubungan dengan berbagai macam aspek kehidupan yang berkaitan dengan diri  manusia  secara  pribadi,  sosial. 

Baca...  Remaja Problematik, Tanggung Jawab Siapa?

Budaya,  adat  istiadat  serta  kehidupan berbangsa dan bernegara.Dengan  membangun  kesadaran  umat  Islam  tentang  pentingnya  peran agama  dalam  kehidupan,  umat  Islam  akan  lebih  menghargai  agama  dan menjadikannya  sebagai  pedoman  dalam  kehidupan.  Hal  ini  akan  membuat umat Islam lebih resisten terhadap pengaruh paham sekularisme.

Menghadirkan  model-model  kepemimpinan  yang  berlandaskan  akidah  dan tauhid

Kalam  dapat  digunakan  untuk  mendorong  umat  Islam  untuk  menjadi pemimpin yang berlandaskan akidah dan tauhid. Pemimpin yang berlandaskan akidah   dan   tauhid   akan   mampu   membangun   masyarakat   yang   adil   dan makmur,  serta  menjunjung  tinggi  nilai-nilai  Islam.

Islam  adalah  agama  yang Rahmatan lil ‘alamin,  mengajarkan  kasih  sayang  dan  keadilan  bagi  seluruh makhluk  hidup  termasuk  manusia.  Oleh  karena  itu,  negara  yang  dibangun berdasarkan  ajaran  Islam  akan  menjadi  negara  yang  adil  dan  damai bagi seluruh rakyatnya.

(Jamaluddin,   2020) menjelaskan   bahwa   Islam Rahmatan  Lil’alamin senantiasa  selalu  menerapkan  nilai-nilai  perdamaian,  persaudaraan,  toleransi, kesantunan   dan   keseimbangan   dalam   kehidupan   di   dunia,   khususnya   di Indonesia.

(Man & Darmadi, 2019) menjelaskan bahwa karakter bagi para calon pemimpin  yang  ideal  adalah  yang  dapat  diharapkan  keamanatannya  serta membawa keadilan bagi seluruh rakyatnya. Hal ini menunjukkan bawah Islam juga membahas tentang politik dan pemerintahan atau kepemimpinan.

Dalam  menghadapi  tantangan  sekularisme,  kalam  dapat  memberikan argumentasi    bahwa agama    memiliki    peran    penting    dalam    kehidupan bernegara. Agama dapat menjadi sumber moralitas dan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Agama juga dapat menjadi sumber motivasi untuk membangun peradaban yang adil dan sejahtera.

Daftar Pustaka

Devi,   S.,   &   Arif,   M.   (2022).   Tantangan   Radikalisme   dan   Upaya   Deradikalisasi Beragama. Jurnal Pemikiran Islam.

Ma’sa, L. (2020). Sekularisme Sebagai Tantangan Dakwah Kontemporer. Al-Risalah,. https://doi.org/10.34005/alrisalah.v11i2.788

Andi Iting, Hamzah, Andi A. (2025). Radikalisme  dalam  Islam.  Melacak Akar Permasalahan     Radikalisme dan Bagaimana Pencegahannya : Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran.

Amirudin  La Dae, UIN  Alauddin Makassar,  dan  Isji Hardi,  IAIN Ternate, “Radikalisme dalam Islam (Analisis terhadap Gerakan dan Efeknya terhadap Perkembangan Islam),” 20191

Noor A, & Kambali. (2024). Kalam Menjawab Tantangan Dan Persoalan Islam Masa Kini. Risalah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam.

Related posts
KeislamanNgaji Ihya’ Ulumuddin

Gus Ulil Ngaji Ihya' Ulumuddin: Mencela Harta dan Sikap Kikir

4 Mins read
Harta adalah salah satu unsur terpenting di dunia. Menurut Al-Ghazali, dunia adalah segala hal yang terjadi sebelum kita meninggal. “Dunia” adalah “sesuatu…
Esai

Ilmu Kalam Terhadap Persoalan Radikalisme dan Sekularisme

3 Mins read
Ilmu kalam merupakan cabang ilmu dalam Islam yang membahas masalah akidah atau keyakinan terhadap ketuhanan dengan menggunakan dalil aqli (rasional) maupun naqli…
Keislaman

Analisis Praktik Kesederhanaan Mahar Oleh Masyarakat Muslim Tinjauan Hadis Nabi

17 Mins read
Abstrak Meningkatnya permintaan mahar dalam praktik pernikahan Muslim di masa sekarang ini memunculkan kekhawatiran terhadap pergeseran makna substantif mahar dalam Islam. Mahar…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
FilsafatKeislaman

Radikalisme dan Sekularisme dalam Perspektif Ilmu Kalam

Verified by MonsterInsights