Esai

Orang-Orang Beriman Dalam Islam

4 Mins read

KULIAHALISLAM.COM – Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang senantiasa berusaha memahami dalami kebenaran ajaran agama melalui akal fikiran yang jernih murni, menancapkan keyakinan akan kebenaran agama kedalam hati nuraninya, lalu disertai dengan perilaku tindakan dalam setiap aktivitas ibadah mahdah dan ghairu mahdah, penghayatan ibadah amaliyah akhirah (vertikal) maupun pengejawantahan ibadah muamalah duniawiyah (horisontal). Jadi, orang-orang yang beriman, mukmin dan bertakwa adalah orang-orang yang percaya, yakin, mantap, kuat dan sungguh-sungguh dalam memahami, mendalami, menghayati dan mengimplementasi setiap ajaran mulia agama Islam itu baik dalam aspek perintah ajakan ibadah sholat, zakat, infaq, sedekah dan tolong menolong. Apalagi aspek larangan berbuat munafik, musyrik, syirik, boros, brutal, curang licik, membunuh dan pembangkang, lebih-lebih perbuatan mengolok-olok, mengejek-ejek, mencaci-maki, dan menindas rendahkan martabat sesama. Anjuran mengambil manfaat kebajikan, dan menghindari sesuatu mudarat keburukan. Lalu kemudian berusaha untuk mewujudkan nilai norma dan ajaran kemuliaan tersebut dalam aktivitas keseharian, menjadi sesuatu yang bermanfaat meluas dalam kehidupan. Tidak hanya berucap diatas bibir saja, tidak hanya berkoar berkata-kata saja.

Orang-orang yang beriman selalu berusaha menggunakan akal fikiran dan hati nuraninya untuk berfikir memetik dan mengambil pelajaran, berfikir untuk belajar membaca ayat-ayat tanda-tanda isyarat-isyarat dan fenomena sekitar, menulis menuangkan gagasan untuk memetik Ibrah pelajaran hikmah, dan berdialog bincang-bincang berdiskusi mendapat wawasan baru serta mencari jawaban atas suatu persoalan.

Orang-orang beriman selalu berfikir jernih murni positif optimis kepada Tuhan Allah SWT untuk berdoa, berfikir, belajar dan berinteraksi sosial mengambil pelajaran, menjalin relasi persaudaraan. Dan membantu aktivitas warga. Karena itu, orang-orang beriman selalu menggunakan segala sesuatu aktivitas untuk meningkatkan kualitas keimanan melalui beriman bertasbih, tahmid dan tahlil kepada Allah SWT, mempertajam ketakwaan melalui bertaqarub, bermunajat dan bersimpuh kepada-Nya, dan menjiwai kemurnian ajaran keislaman melalui perbanyak ibadah sholat, sedekah, doa, zikir, dan bertaubat kepada-nya.

Baca...  Konsep Pemimpin Muslim Ideal: Perspektif Islam dan Relevansinya di Era Modern

Menggunakan segala sesuatu aktivitas dengan sungguh-sungguh efektif dan efisien untuk mengasah kepekaan jiwa raga akhlak mulia. Aktivitas untuk bekerja keras membanting tulang untuk menafkahi kebutuhan keluarga.

Orang-orang yang beriman adalah ditandai dengan ciri-ciri karakter selalu menggunakan akal fikiran, hati nurani dan jalan kebajikan. Selalu yakin dan percaya akan eksistensi Tuhan Allah SWT, membaca dan mendalami setiap ayat-ayat juga fenomena alam yang terjadi di sekitarnya. Selalu mengerahkan akal fikiran dan tenaga nurani untuk bersegera menuju panggilan ibadah kepada Allah SWT. Juga bersungguh-sungguh berjuang atau berjihad dalam membela agama Allah SWT beserta menjaga martabat umat manusia melalui perkembangan teknologi informasi, akses Ilmu pengetahuan dan peningkatan wawasan untuk mengeluarkan manusia dari kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan, pengumpulan harta-harta benda digunakan untuk berzakat, infaq dan sedekah pun sarana tolong menolong lainnya, lebih-lebih menjalin relasi interaksi dan persaudaraan yang luas.

Orang-orang yang beriman adalah orang yang senantiasa belajar dari kisah para nabi-nabi terdahulu sebagai ibrah pelajaran dalam menjalani aktivitas kehidupan. Sebab, setiap kisah perjalanan nabi-nabi terdahulu memiliki nilai dakwah, ibrah, dan hikmah sebagai mata rantai sejarah perjuangan dalam melanjutkan eksistensi misi mulia agama Islam dengan nabi-nabi berikutnya yakni nabi Muhamad Saw. Meneladani nabi-nabi yang mulia atau nabi Muhammad Saw seorang nabi, tokoh dan pemimpin yang memberikan suri tauladan luar biasa dalam aspek kemurnian akidah akhlak, ketanggungan dalam memperjuangkan agama islam, dan keanggunan karakter mulia dalam membela umat’ fakir miskin mustadafin dan terbelakang. Lebih-lebih, mengoreksi kelakuan pejabat’ publik yang sewenang-wenang dalam menggunakan jabatan, perilaku dermawan yang berhura-hura pemboros menggunakan harta, pun praktik ilmuwan yang melenceng menggunakan ilmu pengetahuan disekitarnya.

Baca...  Pentingnya Etika Dalam Interaksi Sosial Bermasyarakat

Lebih lanjut, orang-orang yang beriman dalam menjalani aktivitas kehidupan di dunia atau bermasyarakat tidak hanya sekadar ikutan aktif terlibat dalam arena sosial warga yang mempunyai agenda keagamaan tetapi juga perlu berpartisipasi dalam agenda program yang meluas dilingkup agama dan negara. Dengan kata lain, orang-orang beriman, bertakwa dan beramal shaleh tidak hanya menjalani hidup hanya sebatas untuk memburu jabatan tahta kekuasaan dengan cara-cara menjilat menginjak dan menindas sesama bahkan menghabiskan waktu hidup hanya berorientasi semata-mata meraih, merawat dan mempertahankan jabatan kekuasaan selama-lamanya, tidak hanya mencari nafkah sepanjang usia, makan minuman dan hiburan berhura-hura semata menghamburkan berfoya-foya atas harta benda, tidak hanya bangun tidur, kerja banting tulang dan istirahat atas hiruk-pikuk dunia.

Tetapi, melainkan bahwa hakikat utama manusia-manusia yang beriman bertakwa berilmu dan beramal shaleh didunia ini adalah selalu berorientasi bahwa sesungguhnya kehidupan, tumbuh, berkembang, aktivitas bekerja, berkarya dan berkontribusi kebajikan untuk keluarga, tetangga, sanak saudara dan khalayak warga untuk membela ajaran mulia agama, mengejawantahkan nilai-nilai luhur adat istiadat daerah, dan mewujudkan norma etika dan falsafah hidup bermasyarakat dan bernegara. Sebab, semua aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa itu adalah beribadah kepada Allah, mengharap belas kasih dan hidayah dariNya, dan berbuat kebaikan antar sesama.

Juga, manusia berkarya di dunia semata-mata untuk beribadah kepadanya Allah SWT. Dan sebagai bekal utama ketika dalam menghadapi ajal maut kematian menimpa setiap manusia.

Keimanan Manusia

Dalam agama Islam, setiap orang-orang makhluknya memiliki beragam level atau tingkatan dalam kualitas keimanan ketika menjalani aktivitas beragama keseharian, kualitas keimanan tersebut muncul dari kesadaran pengetahuan setiap makhluknya dalam memahami subtansi ajaran agama. Misalnya, dikenal sebutan makhluk yang beriman, mukmin, muhsin, muhlis, muslim, munafik, kafir dan zalim. Dari beragam watak tersebut, setiap peran posisi makhluknya diatas bisa menjalankan aktivitas menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan dan terhubung membentuk makhluk yang beriman Islam mencipta akhlak mulia, pun bisa sebaliknya.

Baca...  Gaya Kepemimpinan Dalam Perspektif Islam

Karena itu, dalam tataran sesuatu yang ideal sempurna diharapkan bagi setiap makhluknya adalah peran seorang yang terdapat karakter kualitas beriman, muslim dan bertindak Ihsan. Sebab, dari perpaduan kualitas aspek itu akan membentuk karakter muslim yang mampu memahami subtansi ajaran agama, menjadi muslim yang cerdas dan menebarkan manfaat kebajikan di aktivitas warga dan masyarakat.

Jadi, karakteristik golongan orang-orang mulia dalam Islam tidak hanya sebatas pada aspek orang-orang yang mengaku beriman saja, tetapi perlu di iringi dengan kualitas bertakwa, berilmu dan berihsan. Sebab, ketika manusia sudah beriman dan bertakwa, maka dia akan menjalankan semua perintah dan larangan dari Allah SWT, pun akan mengikuti ajaran dan anjuran mulia dalam kitab suci tersebut sudah menjadi kebiasaan baik yang mengalir dalam jiwaraga-nya untuk merawat kebajikan itu.

Karena itu, orang-orang yang beriman bertakwa dan berihsan berbuat kebajikan, saling tolong menolong berinfaq dan sedekah pada sesama. Maka, mereka akan diberikan pahala kebajikan, ganjaran yang mulia, perasaan yang baik dan tenang. Pun, mereka masuk ditempatkan di surganya Allah SWT yang seluas langit dan dunia, tidak ada rasa was-was kesedihan melainkan mereka hidup damai bahagia yang besar lagi kekal didalamnya selama-lamanya.

42 posts

About author
Alumni Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis adalah Redaktur Pelaksana Kuliah Al-Islam
Articles
Related posts
Esai

Orang-Orang Bertakwa Berbuat Kebajikan

4 Mins read
“Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi. Dengan demikian dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat…
Esai

Potret Masyarakat Bima Era Kontemporer (Gejolak, Konflik dan Kronik)

3 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Akhir-akhir ini, kondisi sosial warga masyarakat Bima menjadi sorotan publik, kehebohan yang viralitas di media sosial, sebab maraknya kasus-kasus kejahatan…
Esai

Makna Hidup Orang-orang Yang Bertakwa

8 Mins read
Ketahuilah bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an yang mulia kepada seorang Rasul yang terkemuka, Muhammad Ibnu Abdillah SAW, agar beliau SAW mengeluarkan manusia…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights