Foto/IST |
KULIAHALISLAM.COM – Di dalam buku “Di Tepian Alam
Semesta” karya Carter F. Wasington menyatakan bahwa asal nenek moyang
bangsa-bangsa Amerika bukan penghuni Bumi, mereka datang mengendarai pesawat ruang
angkasa dan piring-piring terbang.
Ia berargumen dengan penemuan kerangka besar yang telah rusak pada tahun
1890-1879. Para Paleontolog melaporkan bahwa anggota tubuh kerangka ini mirip dengan manusia. Kerangka manusia
tersebut disebut dengan “Pithecantropus Erectus”.
Penemuan-penemuan ini berulang di
daerah Jawa, hanya saja tidak ditemukan gambar-gambar piring terbang dan
pesawat ruang angkasa.
Menurut Carter, inilah yang menunjukan bahwa makhluk unik
ini berkelana di Bumi hingga sampai di Jawa. Carter menyatakan bahwa ini adalah
makhluk kuno, tampaknya dia tidak mengetahui jalan kembali ke planet asalnya,
kendaraan- kendaraan yang digunakan meledak sehingga mereka terpaksa hidup di
Bumi dan menjadi penghuninya. Dari merekalah dihasilkan keturunan yang tinggi
dan keturunan yang rendah.
Keturunan yang tinggi adalah manusia
penduduk Amerika Utara sedangkan keturunan yang rendah adalah kera yang tinggal
di Bumi.
Carter menyatakan bahwa kehidupan di muka bumi dimulai dari planet
lain. Selain Carter, seorang Astronom Italia bernama Geofany Sebarielli pada
tahun 1877 Masehi mengatakan bahwa planet Mars merupakan rahasia kehidupan di Bumi.
Selama kajiannya terhadap Planet Mars, dia melihat adanya selokan. Tampaknya ini
adalah sungai-sungai yang mengalirkan air tawar di Mars.
Selanjutnya, seorang Astronom
bernama Liwel mendirikan Observatorium khusus di Oasis Ananas di tengah padang
pasir Arizona.
Penelitiannya menyimpulkan bahwa Mars merupakan planet peradaban
pertama, planet itu ada penghuninya. Dia menyatakan bahwa planet itu mempunyai
lapisan udara. Para penghuni Mars melihat bahwa cara terbaik untuk
menyelamatkan pertanian dan kehidupan mereka adalah dengan memindahkan air dari
suatu sumber yang tersisa di planet itu.
Liwel menyatakan dasar lautan Mars
berubah menjadi padang pasir kering, demikianlah saat ini Mars menahan panas
Matahari yang tidak mengenal kasih.
Ia juga menyatakan rotasi Bumi berlawanan
dengan rotasi Mars. Ketika Liwel meninggal dunia pada tahun 1916, setiap kali
Mars mendekati Bumi dalam peredarannya, para Astronom mengalami demam Mars.
Pada tahun 1971, Pesawat Marinir IX
mengambil foto lebih dari 7.000 gambar plenet yang menggugurkan pemikiran Lewis.
Selanjutnya, Dua Astronom Amerika melakukan percobaan yang mengesankan dengan
observasi mereka terhadap Mars melalui teleskop yang paling kompleks di dunia
di Sirwatululu, Chili. Kedua Astronom itu adalah Peter Bois dan James Wastful.
Mereka telah melihat dan menegaskan
adanya selokan-selokan di Mars. Pada observasi berikutnya di Chagf, tampak
tanda-tanda lain yang merupakan garis-garis dan lekukan-lekukan.
Kajian-kajian
dan penelitian serta analisis yang mendalam terhadap apa yang dihasilkan Pesawat
ruang angkasa Viking I dan Viking II serta Pesawat Marinir IX menegaskan bahwa
planet Mars memiliki udara yang bersih dan bening yang kadang-kadang bercampur
dengan awan tipis sebagaimana para analisis spektroskopik terhadap udaranya dan
keberadaan bekas-bekas oksigen yang hilang serta uap air. Mars tetap menjadi
sebuah misteri.
Muhammad Isa Daud menyatakan bahwa
pada abad pertama sebelum kenabian Musa, sekelompok orang Arab menuliskan di atas kulit binatang
dengan bahasa Arab Himyari yang isinya tentang kisah-kisah aneh tentang
orang-orang yang datang ke negeri Arab dari negeri lain yang tampaknya jauh
sekali.
Mereka minggalkan peninggalan di negeri Arab berupa lukisan-lukisan dan
ornamen-ornamen dan pesawat yang terbuat dari logam yang dapat terbang dari
udara. Dan mereka terbang di udara dengan sayap-sayap seperti burung berbulu.
Dalam Manuskrip yang sama, makhluk
itu mengawini perempuan-perempuan Arab selama masa mereka tinggal di negeri
itu. Anak-anak mereka adalah makhluk-makhluk manusia. Namun mereka adalah makhluk
yang berbeda dengan manusia biasa karena memiliki transparansi penglihatan dan
kejelian dalam menentukan sesuatu.
Mereka mati secara tiba-tiba tanpa
sebab, tanpa meninggalkan keturunan dari mereka. Mereka adalah penghuni bintang
yang tidak ada di langit dan mereka tidak membawa kehidupan di bumi lebih dari
lima belas tahun ini.
Pada Manuskrip ini terdapat satu riwayat aneh tentang
makhluk-makhluk lain yang datang ke Yaman di dalam bola logam dengan api yang
bercahaya.
Mereka berjumlah sepuluh orang.
Masing-masing memiliki tinggi badan tidak lebih dari satu hasta anak kecil.
Mereka berusaha menemui pemimpin daerah itu untuk bertamu.
Mereka berbicara
dengan bahasa Arab yang fasih. Mereka mengabarkan bahwa mereka datang dari Planet
bernama Halzibun.
Mereka senang dengan orang Arab Yaman, pemimpin Yaman membuat
makanan untuk mereka namun mereka menolaknya. Tibalah saatnya mereka untuk
kembali. Mereka terbang lagi dengan bola logam yang mereka gunakan datang ke
tempat itu.
Semua yang diuraikan di atas
memiliki arti satu saja yaitu terdapat makhluk-makhluk lain yang tinggal di Bumi
sebelum kita. Dan terdapat kehidupan di atas kita dan di depan kita dipenuhi
kehidupan.
Makhluk-makhluk lain itu pada
kenyataannya adalah Jin. Jin membangun peradaban-peradaban sebelum manusia
namun peradaban itu hilang sama sekali. Jin mempunyai jasmani yang kuat namun
manusia lebih berakal dan lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah.
Sumber : Muhammad Isa Daud dalam
karyanya : Al-Ladzina Sakanu al-Ardha Qablana (Penghuni Bumi Sebelum Kita),
diterbitkan Dar Randah li-an Nasyr wa at-Tawzi, kairo tahun 1994. Dan telah
diterjemahkan dan diterbitkan Pustaka Hidayah. Muhammad Isa Daud adalah
Futurologi dari Mesir.