Esai

Mengenang Tokoh Yang Wafat; Memetik Kiprah dan Karya

3 Mins read

KULIAHALISLAM.COM – Secara naluriah, setiap manusia memiliki rasa rindu, ingatan dan memori terkait dengan sosok kedua orang tua, tokoh daerah dan nasional, sanak saudara dan keluarga yang terlah wafat meninggal mendahului kita didunia ini. Bentuk, ingatan memori itu adalah kita senantiasa mengingatnya dengan sesuatu yang spiritual seperti kalimat motivasi, nasihat, dan ajaran mulia yang diamalkan kepada anak-anaknya, saudara-saudaranya atau perilaku nya bersama tetangga dan khalayak ramai dalam aktivitas keseharian, juga melalui pesan simbolik dengan meningkatkan busana, pernak pernik, beragam koleksi dan kearifan hidup yang diejawantahkan dalam keseharian.

Bentuk yang paling spiritual adalah bahwa Manusia-manusia yang masih hidup didunia ini selalu merasakan kehadiran sosok kedua orang tua, anak saudara atau sahabat dan tokoh-tokoh tertentu dalam mimpi, hadir menemani saat tidur atau aktivitas lainnya. Ini adalah bentuk manusia masih percaya dengan sosok yang hadir melalui sentuhan rohaniah meski tidak nampak secara fisikal. Namun, yang lebih tragis adalah ada sosok tokoh yang sudah wafat atau meninggal hanya tinggal kenangan berlalu begitu saja, hidup lahir, tumbuh berkembang lalu meninggalkan setelah itu sirna. Sedangkan, ada sosok tokoh yang selalu di ingatan dan di bicarakan melalui forum diskusi dan kajian lintas ruang dan waktu. Pun, melalui gagasan dan kiprah perjuangan di kenang generasi berikut sepanjang hayatnya.

Kemudian, setiap kalimat nasihat, motivasi, bijak bestari, dan ajaran yang di praktikkan dalam aktivitas kehidupan berkeluarga, beragama dan bermasyarakat tersebut menjadi ingatan kolektif bagi anak-anaknya dan saudara-saudaranya sehingga muncul kehendak untuk menjaga nama baiknya, merawat koleksinya dan meneruskan ajaran mulianya sebagai warisan luhur, ajaran yang berguna bagi pembelajaran generasi kaum remaja dan kalangan muda berikutnya.

Baca...  Green Campus: Program Kampus Hijau

Selain itu, anak-anak dan keluarga akan senantiasa mengiringi berdoa, memohon ampunan untuk almarhum almarhumah, agar diberikan ampunan dari jeratan siksa, diterima setiap amal ibadahnya dan saat di akhirat kelak akan ditempatkan surganya Allah SWT. Bentuk lain adalah dengan terus, berdoa, bersedekah, tasyakuran, takziyah dan ziarah atas nama sosok yang wafat/meninggal dalam rangka untuk senantiasa merawat amalan mulia dari sosok almarhum dan almarhumah tersebut.

Selanjutnya, bentuk yang paling populer dalam menjaga sosok, kiprah dan nama baik dan juga merawat gagasan, karya-karya dan rekam jejaknya saat masih hidup didunia adalah dengan membangun lembaga/yayasan.

Membangun suatu lembaga/yayasan tertentu sebagai bentuk sumbangsih apresiasi merawat dan meneruskan semua memori kolektif yang pernah dikerjakan, dilakukan, diperjuangkan atau di kontribusikan saat aktivitas di dunia. Melalui, lembaga atau yayasan tersebut akan dilakukan membaca karya-karya, mengadakan diskusi dialog serta mengadakan agenda konkrit dalam mengejawantahkan setiap ajaran dari sosok tokoh yang bersangkutan. Bentuk cara-cara di atas adalah sebagai upaya untuk ideologisasi gagasan sosok tokoh tertentu agar terhubung terejawantahkan dalam institusionalisasi dan mengalir kedalam agenda aktivitas regenerasi berikutnya.

Lebih lanjut, banyak cara untuk menjaga dan merawat gagasan dan kiprah gerakan sosok tokoh yang pernah berjasa kontribusi bagi kemajuan agama dan negara adalah dengan merawat kuburnya dengan menziarahi, merawat lembaganya dengan menelaah gagasan karya-karya, membangun yayasan merawat nama baik, gagasan dan kiprahnya. Juga, merawat dengan mengabdikan sebagai nama lembaga, nama gedung, nama mesjid, nama jalan, dan nama lain sebagainya.

Nama Baik

Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Binatang atau hewan yang lahir, hidup didunia ini hanya sekedar saja lalu. Sedangkan, manusia lahir, tumbuh berkembang dan hidup berkarya lalu wafat meninggal nama baiknya, rekam jejak, kiprah dan karya-karya, serta amalan kebajikan sejak hidup di dunia. Jadi, sosok tokoh manusia-manusia akan dinilai mulia berdasarkan sesuatu sumbangsih dan kontribusi yang dikerjakan selama hidup berkeluarga, beragama dan bernegara di dunia.

Baca...  Refleksi Kini: Kontribusi Kaum Muda Untuk Kemajuan Negara (Hari Sumpah Pemuda)

Banyak sosok tokoh yang sudah wafat ribuan bahkan ratusan tahun yang lalu. Namun, sosok nama, kiprah dan karya-karya nya masih eksis hingga masa kini. Masih terus di jaga rawat, di pelajari, di diskusikan, di amalkan secara terus-menerus oleh generasi selanjutnya. Misalnya, sosok tokoh para pendiri bangsa (foundhing fathers and mathers) Republik Indonesia. Soekarno, Bung Hatta, Tjokroaminoto, Agus Salim, Syahrir, jenderal Sudirman, Tan Malaka, Fatmawati dan pahlawan lainnya. KH. Ahmad Dahlan, KH. Nyai Walidah, KH. Hasyim Asy’ari, Buya Hamka, Buya Syafii Maarif. Nama baik, kiprah dan karya warisan leluhur mereka masih terus bergema di konsumsi, di aktualisasikan oleh kalangan kaum muda dari masa kini hingga masa depan nanti.

Dengan demikian, kita sebagai manusia mana yang beraktivitas dalam kehidupan berkeluarga dan beragama penting dan utama untuk membaca gagasan karyakarya, mengetahui rekam jejak kiprah dan pengabdian serta falsafah hidup dari sosok tokoh-tokoh bangsa tersebut, sebagai sarana untuk menjaga, merawat dan meneruskan cita-cita perjuangan dari sosok tokoh-tokoh agama dan bangsa tersebut. Bukan cara untuk mengkultuskan, mengidolakan dan mengikutinya secara asal-asalan, serampangan dan membabi buta.

42 posts

About author
Alumni Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis adalah Redaktur Pelaksana Kuliah Al-Islam
Articles
Related posts
Esai

Orang-Orang Bertakwa Berbuat Kebajikan

4 Mins read
“Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi. Dengan demikian dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat…
Esai

Potret Masyarakat Bima Era Kontemporer (Gejolak, Konflik dan Kronik)

3 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Akhir-akhir ini, kondisi sosial warga masyarakat Bima menjadi sorotan publik, kehebohan yang viralitas di media sosial, sebab maraknya kasus-kasus kejahatan…
Esai

Makna Hidup Orang-orang Yang Bertakwa

8 Mins read
Ketahuilah bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an yang mulia kepada seorang Rasul yang terkemuka, Muhammad Ibnu Abdillah SAW, agar beliau SAW mengeluarkan manusia…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights