Keislaman

Membangun Ukhuwah Islamiyah: Pesan Surah Ali ‘Imran Ayat 103 untuk Umat

2 Mins read

Surah Ali ‘Imran ayat 103 berbunyi:

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”

Ayat ini memberikan tiga pesan utama:

Berpegang Teguh pada Tali Allah

Tali Allah merujuk pada ajaran Islam yang mencakup Alqur’an, sunnah Rasulullah SAW, dan nilai-nilai universal Islam. Berpegang pada tali Allah berarti mengikuti pedoman-Nya dengan konsisten dan penuh keimanan. Ini adalah fondasi utama ukhuwah Islamiyah, karena hanya dengan bersandar pada pedoman Ilahi, umat dapat terhindar dari konflik dan perpecahan.

Larangan Perpecahan

Ayat ini dengan tegas melarang umat Islam untuk berpecah-belah. Perpecahan adalah sumber kelemahan dan kehancuran umat, sebagaimana ditunjukkan dalam sejarah Islam maupun peristiwa global saat ini. Perselisihan yang didasari oleh ego, fanatisme golongan, atau isu duniawi menjadi ancaman nyata bagi ukhuwah Islamiyah.

Nikmat Persaudaraan

Allah mengingatkan umat Islam untuk mensyukuri nikmat persaudaraan yang telah diberikan-Nya. Pada masa Jahiliah, masyarakat Arab hidup dalam konflik antarsuku yang berkepanjangan. Dengan datangnya Islam, hati mereka dipersatukan, dan persaudaraan dibangun atas dasar keimanan, bukan sekadar hubungan duniawi.

Relevansi Ayat untuk Konteks Kekinian

Ayat ini tetap relevan untuk menghadapi tantangan persatuan umat Islam di era modern. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

Baca...  Relevansi Alqur'an dan Hadis dalam Konteks Kontemporer

Sektarianisme dan Konflik Internal

Perpecahan berbasis aliran teologis, mazhab fikih, atau afiliasi politik sering kali memecah belah umat. Contoh nyata adalah konflik sektarian di beberapa negara mayoritas Muslim yang menyebabkan kerugian besar bagi umat.

Globalisasi dan Polarisasi

Di era globalisasi, umat Islam menghadapi tantangan identitas, di mana budaya luar sering kali mengaburkan nilai-nilai Islam. Polarisasi yang diperkuat oleh media sosial juga memicu konflik antarindividu dan kelompok dalam umat.

Strategi Membangun Ukhuwah Islamiyah

Berdasarkan pesan Surah Ali ‘Imran ayat 103, ada beberapa langkah strategis yang dapat diambil untuk membangun ukhuwah Islamiyah:

Menguatkan Pemahaman Keislaman yang Moderat

Pendidikan Islam yang menekankan nilai-nilai moderasi (wasathiyah) dan toleransi harus diperkuat. Umat Islam perlu memahami bahwa perbedaan pandangan tidak boleh menjadi alasan perpecahan, tetapi justru menjadi kekayaan intelektual dalam Islam.

Meningkatkan Dialog dan Kolaborasi

Forum dialog lintas kelompok Muslim harus terus digalakkan untuk membangun rasa saling pengertian. Selain itu, kolaborasi dalam kegiatan sosial, seperti pengentasan kemiskinan dan pendidikan, dapat menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah.

Mengimplementasikan Nilai Ukhuwah dalam Kehidupan Sehari-hari

Ukhuwah Islamiyah tidak hanya berhenti pada tataran konsep, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan. Misalnya, melalui perilaku saling tolong-menolong, menghindari prasangka buruk (su’uzhan), dan memperkuat rasa empati terhadap sesama Muslim.

Memperkuat Peran Institusi Keagamaan

Masjid, lembaga pendidikan, dan organisasi keislaman memiliki peran penting dalam mengedukasi umat tentang nilai-nilai ukhuwah Islamiyah. Institusi ini harus menjadi agen perubahan yang menyebarkan pesan persatuan.

Dengan memahami dan mengimplementasikan pesan Surah Ali ‘Imran ayat 103, umat Islam dapat memperkuat persatuan dan menghindari bahaya perpecahan yang dapat melemahkan kekuatan umat secara keseluruhan. Ayat ini menjadi pengingat bahwa hanya dengan berpegang teguh pada tali Allah, umat akan mampu menghadapi tantangan di era modern.

2 posts

About author
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Articles
Related posts
KeislamanNgaji Ihya’ Ulumuddin

Gus Ulil Ngaji Ihya' Ulumuddin: Mencela Harta dan Sikap Kikir

4 Mins read
Harta adalah salah satu unsur terpenting di dunia. Menurut Al-Ghazali, dunia adalah segala hal yang terjadi sebelum kita meninggal. “Dunia” adalah “sesuatu…
Keislaman

Analisis Praktik Kesederhanaan Mahar Oleh Masyarakat Muslim Tinjauan Hadis Nabi

17 Mins read
Abstrak Meningkatnya permintaan mahar dalam praktik pernikahan Muslim di masa sekarang ini memunculkan kekhawatiran terhadap pergeseran makna substantif mahar dalam Islam. Mahar…
KeislamanKisah

Ruang Aman dari Allah: Narasi Kesembuhan Jiwa Nabi Musa

5 Mins read
Setiap manusia pasti memiliki luka batin yang mengendap di dalam dirinya. Luka di masa lalu, trauma yang selalu sama rasa sakitnya dari…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Sejarah

Asal-Usul dan Misteri Sumber Pengantin Jogoroto: Legenda, Ritual, dan Kewaspadaan

Verified by MonsterInsights