Esai

Melihat Pengkhianatan Yahudi Bani Quraizah

5 Mins read

Komunitas Yahudi selanjutnya yang melakukan pengkhianatan terhadap hak persamaan warga negara dalam negara Madinah adalah Bani Quraizah. Sampai dengan tahun 627 M mereka tidak pernah ikut serta menentang secara aktif terhadap Nabi Muhammad, seperti komunitas Yahudi lainnya seperti Bani Qainuqa’ dan Bani Nadir.

Harta milik dan jiwa merekapun tidak pernah terancam, disebabkan pengkhianatan yang dilakukan kedua komunitas Yahudi tersebut.

Tetapi, pada tahun itu, mereka melakukan kejahatan besar terhadap kesatuan umat. Keterlibatan mereka karena dihasut oleh pemimpin Bani Nadir, Huyay ibn Al-Akhtab, yang tinggal bersama kaumnya di Khaibar setelah mereka diusir dari Madinah pada tahun 626 M.

Ia mengajak Bani Quraizah agar ikut melibatkan diri dalam melakukan penyerangan atau perang gabungan terhadap Nabi Muhammad. Peperangan ini kemudian dikenal dengan perang Khandaq atau Al-Ahzab pada tahun 5 H atau 627 M.

Untuk rencana tersebut Huyay dan para pemimpin Bani Nadir lainnya, di antaranya Sallam ibn Abi al-Huqaiq dan Kinanah ibn al-Huqaiq, beserta Bani Wa’il, di antaranya Hauzah ibn Qais dan Abu Ammar berangkat ke Mekkah untuk menghasut orang-orang Quraisy agar ikut melancarkan perang terhadap Nabi Muhammad.

Dalam pertemuan itu kaum Quraisy bertanya, “Hai kaum Yahudi, kamu adalah ahli kitab pertama dan mengetahui apa yang menjadi pertentangan antara kami dan Muhammad. Manakah yang lebih baik, agama kami atau agamanya?” Kaum Yahudi menjawab, “Tentu agama kamu lebih baik daripada agamanya, dan kamu lebih benar.”

Dalam kaitan ini Allah Swt. menurunkan wahyu yang mengecam tindakan Yahudi tersebut. Kaum Quraisy setuju dengan rencana itu dan akan mengirimkan pasukannya.

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ اُوْتُوْا نَصِيْبًا مِّنَ الْكِتٰبِ يُؤْمِنُوْنَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوْتِ وَيَقُوْلُوْنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا هٰۤؤُلَآءِ اَهْدٰى مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا سَبِيْلًا

Artinya: “Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Kitab (Taurat)? Mereka percaya kepada Jibt dan Tagut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa’ [4]: 51).

Persekutuan kaum Yahudi dan kaum Quraisy tersebut membenarkan keyakinan mereka, menunjukkan bahwa kaum Yahudi lebih mengutamakan paganisme daripada yang monoteis.

Baca...  Egois dan Kemandirian Sejati

Huyay ibn Akhtab dan orang-orang Yahudi yang sepaham dengan dia mengatakan kepada Quraisy bahwa, paganisme mereka lebih baik daripada tauhid Nabi Muhammad dengan maksud supaya mereka sudi memeranginya. Paganisme Quraisy mereka puji dan mereka menjanjikan, bahwa mereka pasti akan mendapat kemenangan.

Kemudian rombongan Yahudi tersebut mendatangi kaum Gatfan untuk tujuan yang sama. Kaum Gatfan terdiri dari Qais Ailan, Bani Fazarah, Bani Murrah, Asyja’ Sulaim, Bani Sa’d dan Asad, serta semua pihak yang ingin menuntut balas kepada muslimin.

Mereka sangat aktif mengerahkan suatu kelompok supaya menuntut balas dengan menyebutkan bahwa, Quraisy juga ikut serta memerangi Nabi Muhammad.

Misi ini juga berhasil mewujudkan persekutuan dengan kaum Gatfan untuk memerangi Nabi Muhammad dan kaum muslimin sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Terakhir, mereka hubungi Yahudi Bani Quraizah untuk maksud yang sama pula.

Semula Ka’b ibn Asad, salah seorang pemuka Bani Quraizah, menolak ajakan itu karena mereka masih mempunyai perjanjian damai dengan Nabi Muhammad, dan tidak ada pertentangan antara mereka dengan beliau.

Namun, karena Huyay terus mendesaknya dan siap bergabung dengan mereka untuk menghabisi Nabi Muhammad dan kaum muslimin, akhirnya Ka’b bersedia ikut melakukan serangan gabungan itu.

Dalam persekutuan itu mereka sepakat bahwa orang-orang Quraisy dan Gatfan serta Bani Nadir akan melakukan serangan dari arah timur dan utara Madinah.

Sedangkan Bani Quraizah, yang berdasarkan perjanjian dalam Piagam Madinah mereka ikut serta mempertahankan keamanan kota Madinah dari serangan musuh (pasal 44) malah menyerang Nabi Muhammad dan kaum muslimin dari dalam.

Nabi memerintah untuk persiapan perang

Persekutuan ini dalam buku-buku besar sejarah Islam lebih dikenal dengan Al-Ahzab yang berarti kelompok-kelompok. Di sini berarti persekutuan atau gabungan kekuatan angkatan perang kabilah-kabilah Arab di sekitar Mekah dan Madinah serta golongan Yahudi, yang bersama-sama hendak menghancurkan kaum muslimin di Madinah.

Ketika Nabi Muhammad mengetahui persekongkolan itu, beliau memerintahkan kaum muslimin untuk mengadakan persiapan perang.

Kemudian Nabi Muhammad mengutus Sa’d ibn Muaz, pemimpin suku Aus, Sa’d ibn Ubadah, pemimpin suku Khazraj. Abdullah ibn Rawwahah dari Bani al-Haris dan Khawwat ibn Jubair dari Bani Amr ibn Auf untuk menyelidiki kebenaran Bani Quraizah terhadap perjanjian. Mereka dapat kepastian bahwa kaum Yahudi itu benar-benar melanggar pengkhianatan perjanjian.

Baca...  Ahmad Najib Burhani: Cendekiawan Muhammadiyah, Pembela Nasib Kemanusiaan

Hal ini mereka sampaikan kepada Nabi Muhammad. Tetapi, sesampainya para utusan itu ke sana, mereka melihat keadaan Quraizah justru lebih buruk dari apa yang pernah mereka dengar semula. Para utusan itu mengusahakan supaya Quraizah mau menghormati perjanjian yang telah ditetapkan.

Ketika itu Sa’d ibn Mu’az, yang juga bersahabat baik dengan pihak Quraizah, mencoba meyakinkan supaya jangan sampai mereka mengalami nasib seperti yang pernah dialami oleh Bani Nadir, atau yang lebih parah lagi dari itu.

Pihak Yahudi sekarang mau terus melancarkan serangan kepada Nabi Muhammad. “Siapa Muhammad itu!?” kata Ka’b ibn Asad. “Kami dengar Muhammad tidak terikat oleh sesuatu persahabatan atau perjanjian apa pun!” Kedua belah pihak itu lalu saling adu mulut.

Para utusan Nabi Muhammad pulang. Mereka melaporkan apa yang telah mereka saksikan. Bencana besar kini mengancam. Kekawatiran makin menjadi-jadi. Penduduk Madinah kini melihat pihak Quraizah telah membukakan jalan bagi Al-Ahzab, yang akan memasuki kota dan membasmi mereka. Hal ini bukan hanya sekedar khayalan dan ilusi saja.

Terbukti Bani Quraizah sekarang sudah memutuskan segala bantuan dan bahan makanan kepada mereka. Juga terbukti sekembalinya Huyay ibn Akhtab yang memberitahukan kepada mereka, bahwa Quraizah telah tergabung dengan pihak Quraisy dan Gatfan. Jiwa mereka sudah berubah dan mereka sudah siap-siap melakukan peperangan.

Soalnya lagi, pihak Quraizah telah memperpanjang itu benar-benar sepuluh hari lagi buat Al-Ahzab guna mengadakan persiapan, asal Al-Ahzab selama sepuluh hari menyerbu kaum Muslimin. Dan memang itulah yang mereka lakukan.

Mereka telah menyusun tiga buah pasukan besar guna mau memerangi Nabi. Sebuah pasukan dibawah pimpinan Ibn al- A’war al-Sulami yang didatangkan dari jurusan sebelah atas A’wah, pasukan yang dipimpin oleh Uyainah ibn Hisn yang datang dari sebelah samping, dan pasukan yang dipimpin oleh Abu Sufyan ditempatkan di jurusan parit.

Baca...  Kebijakan Nabi Muhammad Terhadap Yahudi Khaibar (2)

Rupanya, dalam peristiwa inilah Surat Al-Ahzab ayat 10 turun. Allah Swt. berfirman:

اِذْ جَآءُوْكُمْ مِّنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ اَسْفَلَ مِنْكُمْ وَاِذْ زَاغَتِ الْاَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوْبُ الْحَـنَـاجِرَ وَتَظُنُّوْنَ بِاللّٰهِ الظُّنُوْنَاۡ

Artinya: “(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika penglihatan(mu) terpana dan hatimu menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 10).

Tetapi, beliau belum segera mengambil tindakan terhadap mereka. Karena beliau bersama tiga ribu orang sahabatnya sedang berhadapan dengan kaum Quraisy bersama kabilah-kabilah lain sebanyak sepuluh ribu tentara.

Namun, koalisi ini lemah dan orang-orang Makkah itu mengundurkan diri dari medan perang setelah berhari-hari mengadakan pengepungan terhadap kaum muslimin. Begitu juga dengan Gatfan dan Bani Nadir.

Mundur dari medan perang

Adapun faktor yang menyebabkan mereka mengundurkan diri dari medan perang adalah pertama atas peran yang dilakukan oleh Nu’aim ibn Mas’ud. Ia melakukan intrik dengan memecah kekuatan tiga pihak, Quraizah, Quraisy dan Ghatfan.

Kedua, pihak kaum musyrik ditimpa angin taufan pada malam hari yang dingin dan mencekam serta mengobrak-abrik perkemahan mereka yang terjadi setelah mereka mengepung kaum muslimin selama sepuluh hari tanpa ada pertempuran. Lalu mereka meninggalkan tempat itu.

Setelah pihak Al-Ahzab berangkat pulang, Nabi Muhammad memikirkan kembali keadaannya. Allah telah menyelamatkannya selama ini mengancamnya.

Namun, pihak di Yahudi bisa saja mengulang kembali peristiwa semacam itu; bisa musuh mencari kesempatan lain, tidak lagi di musim dingin yang begitu begitu dahsyat seperti tahun ini, yang merupakan bantuan Allah Swt. dalam menghancurkan pihak musuh.

Di samping itu. Pihak Al-Ahzab telah pergi dan perpecahan di pihaknya sendiri telah terjadi, sedangkan Bani Quraizah sudah bersiap turun ke Madinah, menghantam dan memberikan segala macam bantuan menghancurkan kaum Muslimin.

Atas perbuatannya itu, Bani Quraizah sudah sepantasnya dibasmi karena telah melakukan pengkhianatan yang besar terhadap keamanan negara Madinah. Wallahu a’lam bisshawaab.

56 posts

About author
Alumni PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dan PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Penulis juga kontributor tetap di E-Harian Aula digital daily news Jatim.
Articles
Related posts
Esai

Persepsi Warga Dalam Pemilukada 2024

4 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Pemilihan Umum Kepala Daerah di Indonesia 2024 (Pemilukada) digelar secara serentak untuk daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada…
Esai

Memaknai Kekuasaan Memberdayakan Warga

6 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Indonesia merupakan negara hukum yang mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda dengan negara hukum yang diterapkan di berbagai negara. Hanya…
Esai

Pilkada 2024; Gejolak Demokratis Era Digital

5 Mins read
KULIAHALISLAM.COM- Pemilihan Umum kepemimpinan Daerah (Pemilukada) adalah sebagai proses mekanisme secara demokratis dalam menelaah memilah dan memilih seorang Paslon pemimpin dan kepemimpinan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights