Setiap manusia akan merasakan kematian, kapan dan dimanapun kematian itu menjemput hidup manusia, umur manusia juga terbatasSetiap manusia akan merasakan kematian, kapan dan dimanapun kematian itu menjemput hidup manusia, umur manusia juga terbatas. Maka dengan kondisi tersebut, kita terus memanfaatkan waktu dengan meningkatkan wawasan keilmuan, kejernihan akhlak, saling tolong menolong, bantu membantu, berinteraksi dengan sesama, merawat toleransi, damai, harmoni dan persaudaraan bagi keluarga dan masyarakat.
Waktu kita masih muda atau dalam keadaan jiwa raga yang kuat, sehat dan semangat. Kita menganggap bahwa kematian atau ajal itu masih jauh dalam realitas hidup setiap manusia. Ternyata, setelah kita berfikir dan merenung. Bahwa kematian, itu sangat dekat dengan manusia dan kematian selalu mengintai hidup setiap orang. Kalau kita tidak dapat menemukan yang paling penting dalam hidup ini, mustahil kita akan dapat menemukan makna hidup yang hakiki. Ketika kematian menjemput hidup manusia.
Ada manusia yang rela dan ikhlas ketika kematian itu menghampirinya atau tidak cemas atau takut menghadapi peristiwa kematian. Kenapa tidak takut, karena orang itu sudah menemukan makna atau rahasia hidup sehingga. Orang itu menghasilkan hidupnya dengan kegiatan yang lebih penting/utama dan menjalani hidup dengan hati yang damai dan ikhlas.
Juga ada, orang yang takut ketika menghadapi kematian/ajal. Karena orang itu, telah menjalani hidup dengan sia-sia dan tak menemukan makna/hakikat kehidupan. Sehingga selama hidupnya penuh dengan gelisah dan putus asa mengenai hidup yang di jalaninya.
Dengan demikian, Jadilah manusia yang membawa rahmat, kabar gembira dan pencerahan kepada umat manusia. Jangan melukai dirimu sendiri dan makhluk hidup yang ada di dunia ini. Karena, hakikat keberadaan kita di dunia ini, adalah bahwa setiap aktivitas atau amalan kita di dunia ini akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah swt di akhirat kelak.
Setiap manusia bertanggung jawab dengan amalannya masing-masing menghadap keadilan Allah swt. Ketika kamu merasa gelisah, dan putus asa. Maka segeralah kamu beribadah dan bermunajat kepada Allah swt, agar kamu mendapatkan ketenangan jiwa raga dalam menghadapi setiap cobaan kehidupan.
Ketika kita menjalani hidup dengan sepenuh hati dan melaksanakan semua hal yang kita inginkan, kita dapat menerima kematian dengan tenang dan penuh ketulusan. Ternyata, kematian bukan hal yang paling kita takuti, tetapi hal yang kita takutkan adalah, ketika kita tidak bisa bersyukur atas nikmat kesehatan dan anugerah yang kita sia sia kan selama menjalani hidup.
Dan tidak memberikan perubahan dan manfaat bagi keluarga dan masyarakat. Agar kita tidak meninggalkan dunia, tanpa ada tekanan dan beban penyesalan yang dalam. Maka kita harus mengarungi hidup dengan semangat, kerja keras, gigih, tekun, dalam mengejar apa yang kita cita cita atau tujuan hidup yang ingin di capai.
Agar kita tidak terlalu larut dan gelisah dengan kondisi, masa depan, kita harus mulai belajar dari kesalahan/kegagalan di masa lalu dan mulai bangkit dan semangat untuk mencapai cita cita hidup walaupun di bayangi rasa takut. Kita tidak selama berada dalam zona nyaman, tetapi kita harus mencari pengalaman atau resiko yang lebih besar agar bisa mendapatkan kesuksesan hidup.