Keislaman

Keindahan Toleransi dalam Islam: Sebuah Tinjauan Mendalam

3 Mins read

Keindahan toleransi dalam Islam sebuah tinjauan mendalam. Toleransi adalah salah satu prinsip utama dalam ajaran Islam yang sering kali kurang mendapat perhatian dalam diskursus publik. Di tengah-tengah keragaman budaya dan agama yang ada di dunia modern, konsep toleransi dalam Islam menawarkan panduan yang berharga tentang bagaimana hidup berdampingan dengan harmoni dan saling menghormati.

Artikel ini akan membahas keindahan toleransi dalam Islam, bagaimana prinsip ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan bagaimana ajaran-ajaran tersebut dapat memperkaya pengalaman sosial kita.

Toleransi, dalam konteks Islam, dikenal dengan istilah “tasamuh” (تسامح), yang berarti sikap toleransi dan pengertian terhadap perbedaan. Konsep ini terintegrasi dalam banyak ajaran Alqur’an dan Hadis, yang mengajarkan umat Islam untuk menghormati perbedaan dan berbuat baik kepada semua orang, terlepas dari latar belakang mereka.

Dalam Alqur’an, terdapat beberapa ayat yang menekankan pentingnya toleransi. Salah satunya adalah dalam Surah Al-Mumtahanah (60:8):

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS: Al-Mumtahanah 60:8)

Ayat ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan agama dan latar belakang, umat Islam diperintahkan untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada semua orang, selama mereka tidak menentang atau menyakiti umat Islam.

Implementasi toleransi dalam kehidupan sehari-hari mencakup berbagai tindakan konkret yang mencerminkan prinsip-prinsip Islam. Berikut adalah beberapa cara bagaimana prinsip toleransi dapat diterapkan:

Pertama menghargai perbedaan, Islam mengajarkan untuk menghargai perbedaan sebagai bagian dari takdir Ilahi.

Dalam Surah Al-Hujurat (49:13), Allah berfirman,

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS. Al-Hujurat (49:13)

Ayat ini mengajarkan bahwa perbedaan suku, bangsa, dan ras adalah bagian dari kehendak Tuhan dan bertujuan untuk saling mengenal, bukan untuk saling membenci. Kedua berinteraksi dengan Hormat, dalam interaksi sosial, penting untuk menunjukkan sikap hormat dan sopan santun kepada orang lain, terlepas dari perbedaan keyakinan atau pandangan.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menekankan pentingnya sikap kasih sayang dan empati dalam hubungan antar sesama manusia.

Islam melarang kekerasan dan konflik yang disebabkan oleh perbedaan pendapat atau keyakinan. Dalam Surah Al-Ankabut (29:46), Allah berfirman,

“Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang terbaik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka. Dan katakanlah, ‘Kami telah beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami dan diturunkan kepada kamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu adalah satu; dan hanya kepada-Nya lah kami berserah diri.” QS. Al-Ankabut (29:46)

Ayat ini mengajarkan untuk menyampaikan pesan agama dengan cara yang baik dan menghindari perdebatan yang dapat menyebabkan ketegangan.

Dalam komunitas Muslim sendiri, terdapat keberagaman dalam hal interpretasi dan praktik agama. Toleransi internal di antara berbagai mazhab dan pandangan dalam Islam adalah contoh bagaimana prinsip tasamuh diterapkan dalam praktik.

Contohnya, perbedaan antara mazhab Sunni dan Syiah, yang meskipun memiliki perbedaan dalam beberapa aspek praktik ibadah dan ajaran, tetap dihormati dalam kerangka persatuan umat Islam.

Prinsip toleransi dalam Islam tidak hanya relevan dalam konteks individu atau komunitas Muslim, tetapi juga berperan dalam menciptakan kedamaian global. Dengan menerapkan sikap tasamuh dalam interaksi antar bangsa dan agama, kita dapat mengurangi konflik dan membangun hubungan internasional yang lebih harmonis.

Islam mendorong umatnya untuk menjadi teladan dalam hal toleransi dan perdamaian. Rasulullah Muhammad SAW dikenal sebagai contoh utama dalam hal ini. Salah satu contoh yang terkenal adalah ketika beliau memberikan perlindungan kepada umat Kristen di bawah perjanjian keamanan yang dikenal sebagai “Perjanjian Nabi Muhammad dengan umat Kristen Najran”, di mana mereka diberikan hak untuk beribadah sesuai agama mereka di bawah perlindungan negara Islam.

Toleransi dalam Islam adalah konsep yang mendalam dan komprehensif yang mencakup penghargaan terhadap perbedaan, sikap hormat, dan penolakan terhadap kekerasan.

Prinsip tasamuh yang diajarkan dalam Alqur’an dan Hadis tidak hanya relevan dalam konteks hubungan antara Muslim dengan non-Muslim, tetapi juga dalam hubungan antar sesama Muslim.

Dengan menerapkan nilai-nilai toleransi ini, kita tidak hanya memperkuat hubungan pribadi dan komunitas, tetapi juga berkontribusi pada kedamaian dan keharmonisan global. Islam mengajarkan bahwa melalui toleransi, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih baik, mengurangi konflik, dan menciptakan dunia yang lebih damai.

5 posts

About author
Santri Ma’had Aly Situbondo
Articles
Related posts
Keislaman

Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Asy’ariyah Dalam Memahami Sifat Kalam

2 Mins read
Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Asy’ariyah dalam memahami sifat kalam. Ulama Asy’ariyah mengatakan bahwa sifat-sifat Tuhan itu qadim sebagaimana Dzat-Nya Tuhan…
Keislaman

Makna Takziyah Dalam Perspektif Islam

6 Mins read
Makna takziyah dalam perspektif Islam. Syariat Islam mengajarkan bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kematian yang tidak di ketahui waktunya. Sebagai makhluk…
Keislaman

Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Hukum dan Ketentuan Sifat Tuhan

3 Mins read
Sudah mafhum bahwa menurut ulama Asy’ariyah sifat-sifat Tuhan qadim. Sebagaimana Dzat-Nya Tuhan qadim, maka sifat-Nya juga qadim; keduanya abadi. Seluruh sifat-sifat Tuhan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Esai

Jenang Kudus: Tradisi Manis dalam Budaya Islam Nusantara yang Unik

Verified by MonsterInsights