KeislamanNgaji Ihya’ Ulumuddin

Gus Ulil Ngaji Ihya’ Ulumuddin: Buruknya Sifat Kikir

2 Mins read

Sahabat Ibnu Abbas mengatakan, saat Allah SWT menciptakan surga Eden, Dia berkata kepadanya, “Tampakkanlah engkau sungai-sungaimu dan sumber mata air yaitu sungai-sungai khamar, sungai-sungai madu dan mata air berupa susu.” Allah SWT kemudian berkata kepada surga Eden, “Tampakkanlah balai-balai tempat tidurmu dan pelaminan-pelaminanmu kepada penduduk surga dan tampakkan perhiasan-perhiasanmu berupa pakaian.”

Surga Eden menjawab, “Tunjukkan semua itu beserta bidadari-bidadari bermata indah”, dengan menunjukkan semua perintah Allah SWT.” Ketika surga melihat apa yang ada di dalamnya, surga itu berkata, “Sungguh beruntunglah yang masuk ke dalam surga ini,” dan Allah SWT berkata, “Aku tidak akan masukkan orang kikir ke dalam surga ini.”

“Celakalah bagi orang yang pelit dan jika ada sifat pelit itu adalah baju maka aku tidak akan memakainya dan jika ada sifat pelit itu suatu jalan maka aku tidak akan menempuhnya,” kata saudari perempuan khalifah Umar Abdul Aziz.

Menurut sahabat Ibn Mubayyidinahi, “Sesungguhnya akan menjumpai kami dengan harta kami, yaitu sifat yang kikir, dan kami hanya bisa bersabar” (penjelasan: orang kaya juga mungkin menjadi kikir, tetapi mereka dapat melawan sifat itu dengan bersabar).

“Kalau ada masyarakat yang ditakdirkan Allah Swt. menjadi orang jelek (jahat), maka akan dijadikan pemimpin yang juga jahat dari antara mereka dan menjadikan rejeki mereka berasal dari hartanya orang-orang kikir di masyarakat itu,” kata sahabat Muhammad Bin Abu Mungkatiri.

Menurut khutbah Sayyidina Ali RA, “Akan datang zaman dimana orang-orang akan diuji, dimana seorang muslim akan menggigit hartanya dan kalian lupa akan adanya perbedaan (kesenjangan sosial) diantara mereka (menggigit hartanya berarti pelit).”

Sahabat Abdullah Ibn Amrin mengatakan bahwa “Pelit shahih (ekstrem tertinggi) itu lebih berat dari jenis pelit bakhil lainnya (pelit-pelit ada levelnya) karena sesungguhnya orang yang teramat pelit (pelit ekstrem) itu adalah orang yang iri melihat harta yang disedekahkan orang lain sehingga dia mau merampas harta yang disedekahkan orang lain itu.” Bahwa harta dan pelit ekstrem memiliki dua ciri: dia sendiri berharta dan iri pada harta yang disedekahkan orang lain.

Baca...  Gus Ulil Teologi Asy'ariyah (4): Klaim Tentang Tindakan Tuhan

Menurut sahabat Imam Syafi’i, “Terperosoknya seseorang dalam neraka jahannam itu tiada yang tahu yang mana yang akan berakhir berada di dasarnya kerak neraka jahannam apakah sifat bohong atau sifat pelit.”

Dalam kisah Persia, seorang bijak dari India dan seorang filosof Romawi datang ke hadapan raja Persia. Raja memberi tahu mereka bahwa “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang ketika dijumpai dia dermawan, ketika marah dirinya tenang, saat berbicara dia berkata lemah lembut dan dalam keadaan yang mahsyur dirinya rendah hati serta dengan saudara-saudaranya berkasih sayang.”

Raja Persia meminta filosof Romawi untuk berkata, “Jika ada seseorang ini pelit maka hartanya akan dirampas oleh musuh-musuhnya dan orang yang sedikit syukurnya tidak memperoleh keberuntungan.” Orang yang suka berbohong akan dicela, dan mereka yang suka adu domba akan mati miskin.

Dalam surah Yasin, ayat “Sesungguhnya Kami akan menjadikan tangan orang-orang kafir ini dibelenggu.” Dalam hal ini, dimaksudkan untuk menggambarkan orang-orang yang pelit seperti orang yang dibelenggu tangannya karena mereka tidak mau bersedekah. Ini adalah jalan yang diikuti oleh mereka yang beriman.

“Ketahuilah bahwa setiap pagi ada malaikat yang memanggil-manggil (kasih pengumuman) yaitu ya Allah SWT ada orang pelit semoga hartanya rusak dan untuk orang yang bersedekah jadikanlah hati dan hartanya bertambah,” kata seorang tokoh.

“Sungguh seseorang fulan menjadi kecil di mataku karena ketika ada orang lain mendatangi fulan ini dia seakan-akan melihat malaikat maut,” kata Imam Asma’i, seorang tokoh yang mencatat kisah-kisah Baduy. Wallahu a’lam bisshawab.

114 posts

About author
Alumni PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dan PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Penulis juga kontributor tetap di E-Harian Aula digital daily news Jatim.
Articles
Related posts
Keislaman

Peran Ilmu Kalam dalam Menjawab Tantangan Sekularisme dan Radikalisme di Era Modern

4 Mins read
Ilmu kalam merupakan cabang ilmu yang membahas cara menetapkan keyakinan-keyakinan keagamaan berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan. Fu’at Al-Ahwani menjelaskan bahwa ilmu kalam adalah…
KeislamanSejarah

Sekte-sekte dalam Mazhab Syiah

8 Mins read
Sejalan dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan keadaan umat Islam lainnya, dalam Syiah berkembang berbagai pemikiran keislaman yang pada intinya berpusat pada…
Keislaman

Kontribusi Ilmu Kalam Untuk Menyelesaikan Persoalan Radikalisme dan Sekulerisme 

4 Mins read
Radikalisme adalah paham atau aliran radikal. Radikal merupakan perubahan secara mendasar dan prinsip, atau dapat diartikan bahwa radikalisme berarti suatu konsep atau…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Berita

Gelar Karya P5RA, Ajang Kreativitas Siswa MAN 1 Sumedang

Verified by MonsterInsights