Keislaman

Fenomena Pertemuan Dua Lautan dalam Alquran

3 Mins read

Fenomena pertemuan dua lautan dalam Alquran. Adalah hal yang menarik bahwa Alquran membahas wacana laut padahal kitab suci ini diturunkan pada daerah padang pasir. Sebanyak 32 ayat tentang perairan, pantai, samudera, dan berbagai hal yang berhubungan dengan laut terangkum di dalamnya.

Hal ini menandakan bahwa betapa pentingnya laut bagi kehidupan manusia. Selain sebagai bukti kekuasaan Allah, adanya samudera memberi berjuta manfaat bagi manusia, beberapa diantaranya sebagai penyediaan sumber pangan dan tenaga, fungsi sarana prasarana transportasi, aneka komoditas lain, dan pengetahuan pun bisa diperoleh dari laut.

Sejarah mencatat awal mula ilmu kelautan diakui sebagaimana ilmu pengetahuan lain, ketika kapal Inggris, Challenger memulai ekspedisinya menjelajahi samudera dunia tahun 1872 hingga 1876. Sejak saat itu, berbagai penyelidikan ilmiah untuk mengungkap rahasia-rahasia laut secara berkesinambungan terus dilakukan. (Alie Yafie dkk, : 120)

Berjalannya waktu, ilmu pengetahuan semakin berkembang, setiap saat penemuan-penemuan yang menakjubkan terus bermunculan dan sangat berkolerasi dengan Alquran. Salah satunya dalam oseanografi adalah fenomena dua lautan yang terdapat dinding pemisah.

Studi-studi modern berhasil membuktikan bahwa terdapat perbedaan-perbedaan yang cukup besar diantara dua laut, dimana setiap laut memiliki suhu, kadar garam, dan kepadatan massa yang berbeda dari laut lain. Dan di daerah pertemuan dua laut yang berbeda itu terdapat pembatas di antara keduanya. Seperti di antara air Laut Meditrania yang hangat dan asin, berbeda dengan Samudra Atlantik yang dingin dan memiliki massa rendah juga terdapat pembatas di antara keduanya. (Tayyarah 2013: 355) Di Indonesia sendiri fenomena dua lautan juga terjadi, yaitu di Laut Madura dan di Danau Labuan Cermin, Kalimantan Timur. (Fenomena Unik di Danau Labuan Cermin, 2022)

Baca...  Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Kebijaksanaan Tindakan Tuhan Mungkinkah?

Fenomena tersebut dalam Islam bisa dipahami sebagai ayat kauniyah. Di dalam Alquran, peristiwa bertemunya dua lautan telah diterangkan dalam lima ayat dengan kata baẖrâni dan baẖrain. Term baẖrâni disebut satu kali dalam QS. al-Fathir 35: 12, dan kata baẖrain disebut sebanyak empat kali: dalam QS. al-Kahfi 18/ 60; dalam QS al-Furqan 25/ 53; dalam QS an-Naml 27/ 61; dalam QS ar-Rahman 55 /19-23.

Imam ar-Razi ketika menafsirkan ayat “marajal bahrain” dalam QS. ar-Rahman, sebagai dua air laut yang bertemu dan berdampingan. Karena pada dasarnya air yang berdampingan pasti bercampur, hanya saja yang pencampuran tersebut dicegah oleh Allah. Air laut seperti itu adalah lautan yang memiliki keistimewaan yang menurut Imam ar-Razi disebabkan oleh karakteristik air itu sendiri, dimana antara air laut satu dengan lainnya tidaklah sama. Karakteristik itu meliputi salinitas (kadar garam), suhu, massa, densitas, dan sebagainya. (Tafsir Mafatih al-Ghaib: 123)

Sementara Ibnu Asyur menguraikan pendapat bahwa yang dimaksud dengan al-bahrain adalah dua laut yang dikenal ketika wahyu diturunkan, yaitu berlokasi di Laut Merah dan Laut Oman. Hal ini senada dengan penemuan Muhammad Ibrahim, guru besar fakultas Sains jurusan Ilmu Kelautan Universitas Qatar-pada penelitiannya di Teluk Oman (1984-1988), menemukan batas yang melintang horizontal ini yaitu pada kawasan di antara dua teluk tersebut terdapat pemisah antara air laut bagian atas yang berasal dari Teluk Oman dan air laut bagian bawah yang berasal dari Teluk Persia. (Djamil 2004: 124)

Penemuan Muhammad Ibrahim tersebut sama halnya dengan yang banyak dikemukakan oleh para pakar kelautan tentang adanya batas-batas antara laut bagian atas dan bagian bawah, misalnya di Selat Gibraltar antara Laut Mediterania dengan Lautan Atlantik, atau di Selat Bosporus antara Laut Hitam dan Laut Marmara atau Laut Aegean.

Baca...  Urgensi Membaca Alquran

Berbeda dengan pendapat diatas, Tanthawi Jauhari dalam Tafsir al-Jawahir al-Quran h. 18, menjelaskan sebagai aliran air yang bertemu. Dua air tersebut adalah air laut yang asin dan air laut yang tawar. Keduanya tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Menurutnya penyebab kedua lautan tersebut tidak saling bercampur satu sama lain dikarenakan adanya pembatas yang bersifat illahiyah.

Lebih lanjut pendapatnya, bahwa terdapat siklus air yang berperan penting terhadap perpisahan arus aliran air laut. Ketika air laut menguap maka hujan terjadi mengaliri sungai-sungai. Sedangkan sungai tersebut mengalirkan air dan bermuara ke laut. Namun, di setiap air kadar garam yang dikandung dan karakteristik air berbeda-beda, sehingga beberapa kali ditemui air yang tidak menyatu. Jika merujuk pendapat tersebut, hal ini sesuai dengan Fenomena air yang terjadi di Danau Labuan Cermin dan di Selat Madura.

Demikian penjelasan Alquran dan Sains terkait fenomena dua lautan yang tak bertemu. Ini menjadi satu tanda-tanda dari berbagai nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada makhlukNya. Dengan hal ini, dapat menjadi sarana untuk manusia mentabburi ciptaan Allah dan selalu bersyukur atas segala anugerah dariNya yang meskipun tidak terjangkau oleh logika. Wallah a’lam.

5 posts

About author
Khidmah di Yayasan Taftazaniyah
Articles
Related posts
Keislaman

Mengenal Sekilas Apa Itu Kajian Living Qur’an

3 Mins read
Secara etimologi, living Qur’an merupakan gabungan dari dua kata, yakni living yang bermakna hidup dan Qur’an yang bermakna kitab suci umat Islam….
Keislaman

Fitrah Manusia dalam Perspektif Islam : Urgensi dan Makna Hikakat Fitrah

7 Mins read
Ditinjau dari segi bahasa, fitrah berarti: “ ciptaan, sifat tertentu yang mana setiap yang maujud disifati dengannya pada awal masa penciptaannya, sifat…
Keislaman

Potret Singkat Mengenai Empat Mazhab

5 Mins read
Kita tahu ulama dari zaman sahabat hingga tabi’in dan seterusnya mengambil hukum fikih dari pokoknya (Alqur’an dan hadis), bukan hanya dari pendapat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Pendidikan

Segitiga Tumpul: Pengertian, Sifat, dan Contohnya

Verified by MonsterInsights