Sumber gambar: nu.or.id |
sahabat Rasulullah SAW yang sangat tidak asing bagi umat Islam. Beliau adalah
salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad SAW. Keutamaannya antara lain beliau
sahabat terdekat Nabi dan termasuk salah seorang Assabiqunal Awwalun
(orang-orang yang pertama masuk Islam). Beliau juga merupakan mertua Nabi karena
Aisyah anaknya menikah dengan Nabi Muhammad SAW.
Kehidupan Awal Abu Bakar
Abu Bakar merupakan kun-yah (nama gelar) dari Abdullah bin
Abu Quhafah. Abu Quhafah ayahnya merupakan keturunan Quraisy yang nasabnya
bertemu dengan Nabi Muhammad SAW pada kakeknya yang keenam yakni Murrah bin Ka’ab.
Beliau lahir pada tahun gajah bertepatan dengan tahun 573 M. dan wafat pada 21
Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah bertepatan dengan 23 Agustus 634 M. Usia beliau
tidak terpaut jauh dengan Nabi Muhammad SAW yakni berbeda dua tahun.
Abu Bakar hidup dalam keluarga yang mapan secara ekonomi dan
terpandang secara politik. Seperti halnya Nabi Muhammad SAW, sejak kecil Abu
Bakar berdagang ke Syam dan Yaman. Beliau sukses dalam berdagang sehingga
menjadi seorang yang kaya. Abu Bakar juga merupakan orang terpelajar dan
menyukai puisi dan syair. Secara rutin beliau hadir dalam kegiatan di Pasar
Ukaz dan tampil di simposium puisi di sana.
Abu Bakar Memutuskan Memeluk Islam
Persahabatan Nabi Muhammad SAW dengan Abu Bakar sudah berlangsung
sejak zaman jahiliyah. Saat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, beliau mengajak
Abu bakar untuk memeluk agama barunya. Abu Bakar bersedia, beliau merupakan
orang dewasa non budak pertama yang masuk Islam. Adapun anak kecil pertama yang
masuk Islam adalah Ali bin Abi Thalib, perempuan pertama adalah Khadijah binti
Khuwailid, dan hamba sahaya pertama yang masuk Islam adalah Zaid bin Haritsah.
Abu Bakar membantu Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah kepada
sahabat-sahabatnya. Hasilnya Usman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Saad bin
Abi Waqash dan Zubair bin Awwam bersedia mengikuti jejaknya masuk Islam.
Kiprah Abu Bakar Ash Shiddiq
Selama hidup menemani Nabi Muhammad SAW, banyak jasa yang
ditorehkan Abu Bakar Ash Shiddiq dalam dakwah Islam diantaranya:
- Membebaskan Bilal bin Rabah
Bilal bin Rabah merupakan hamba sahaya yang
memutuskan memeluk agama Islam. Hal ini menyebabkan penyiksaan dari tuannya
yang tidak senang dengan keyakinan baru Bilal. Bilal dihukum dengan ditindih
batu besar di tengah padang pasir. Bilal tetap kokoh dengan keyakinan barunya. Dia
menyebut kata “Ahad” yang artinya dia meyakini tauhid. Hal ini membuat
siksaannya terus berlanjut.
Abu Bakar yang melihat hal tersebut iba dan
membeli Bilal dari tuan yang menyiksanya. Setelah membelinya Abu Bakar
membebaskan Bilal. Bilal menjadi manusia merdeka dan menjadi salah satu sahabat
Nabi Muhammad SAW. Suaranya yang merdu membuat Bilal ditunjuk untuk
mengumandangkan azan panggilan salat bagi kaum muslimin.
- .
Menemani Hijrah Nabi
Muhammad SAW
Menemani Hijrah Nabi
Muhammad SAW
Abu Bakar Ash Shiddiq menemani Nabi
Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Dikisahkan di tengah perjalanan, mereka berdua
diburu oleh Kaum Kafir Quraisy. Mereka berdua kemudian masuk ke Gua Tsur. Di
dalam gua, mereka mendapatkan pertolongan Allah SWT dengan adanya sarang
laba-laba yang masih utuh. Hal itu membuat yang mengejar tidak menemukan mereka
berdua. Putri Abu Bakar yang bernama Asma turut membantu hijrah Nabi Muhammad
SAW bersama Abu Bakar. Asma membawakan makanan bekal untuk mereka berdua.
- .
Membenarkan Isra’ dan
Mikraj Rasulullah SAW
Membenarkan Isra’ dan
Mikraj Rasulullah SAW
Pada saat Nabi Muhammad SAW dilanda
kesedihan akibat wafatnya istri dan paman yang sangat dicintainya, Allah SWT
mengisra dan mikrajkan Nabi Muhammad SAW ke Masjidil Aqsha dan Sidratul
Muntaha. Isra Mikraj juga melahirkan perintah Allah SWT bagi umat Islam sampai
hari ini yakni salat lima waktu.
Saat menceritakan peristiwa tersebut,
masyarakat tidak mempercayai Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar adalah orang yang
tanpa berpikir panjang membenarkan perkataan Nabi Muhammad SAW mengenai Isra
Mikraj. Hal ini membuatnya dijuluki dengan Ash Shiddiq yakni orang yang membenarkan
Nabi Muhammad SAW.
- .
Menjadi Khalifah yang
Pertama Sepeninggal Nabi Muhammad SAW
Menjadi Khalifah yang
Pertama Sepeninggal Nabi Muhammad SAW
Pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW, umat
Islam segera bermusyawarah untuk menentukan siapa pengganti kepemimpinan Nabi
Muhammad SAW. Pengganti dalam bahasa Arab disebut khalifah. Sempat terjadi
perdebatan antara kaum Muhajirin dan Anshar mengenai posisi khalifah. Sampai
akhirnya disepakati Abu Bakar Ash Shiddiq sebagai khalifah pertama setelah Nabi
Muhammad SAW.
Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW
pernah menyuruh Abu Bakar untuk menggantikannya menjadi imam salat. Hal ini
menjadi isyarat bahwa Abu Bakar pantas untuk menjadi khalifah setelah Nabi Muhammad
SAW. Tentu bagi kelompok Syiah yang pantas menjadi khalifah setelah Nabi adalah
Ali bin Abi Thalib berdasarkan hadits Ghadir Khum. Namun bagi Sunni penunjukan
Abu Bakar sebagai khalifah sudah tepat.
- .
Menumpas Pemberontak dan
Nabi Palsu
Menumpas Pemberontak dan
Nabi Palsu
Masa kepemimpinan Abu Bakar cukup singkat
yakni tiga tahun. Dalam masa kepemimpinannya terjadi gejolak politik berupa
kaum yang menolak membayar zakat dan kemunculan Nabi Palsu. Menolak membayar
zakat pada masa Abu Bakar merupakan bentuk pemberontakan. Karena itu mereka
diperangi. Nabi palsu juga diperangi yakni Musailamah Al Kazab di Yamamah. Abu
Bakar juga memerangi orang yang murtad. Sebelum meninggal Abu Bakar sudah
mewasiatkan penggantinya yakni Umar bin Khattab. Hal ini membuat pergantian
kepemimpinan pasca Abu Bakar berlangsung mulus.