KeislamanPendidikan

Peran Pengajaran Akidah dalam Meningkatan Iman Gen-Z di Era Digital 

6 Mins read

Abstrak

Generasi Z di era digital menghadapi tantangan besar menjaga keimanan di tengah arus informasi yang cepat dan membingungkan. Mereka sering terpapar dengan berbagai pandangan yang bisa membingungkan keyakinan agama mereka. Tujuan artikel ini adalah mengeksplorasi strategi pembelajaran akidah yang relevan bagi Gen-Z melalui pemanfaatan teknologi digital dan pendekatan kontekstual. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif, yang menganalisis berbagai literatur terkait pengajaran akidah dan pengaruh teknologi di kalangan Gen-Z. Hasil penelitian menunjukkan media digital, metode interaktif, serta kontekstualisasi materi akidah dengan isu globalisasi dan etika digital efektif memperkuat iman dan pemahaman agama. Pentingnya peran aktif orang tua dan kurikulum fleksibel juga terbukti krusial, sehingga diperlukan desain pendidikan akidah yang adaptif dan kreatif untuk membentuk generasi Z menjadi berilmu, beriman, dan berakhlak.

Kata Kunci : Generasi Z, pengajaran akidah, teknologi digital, pendekatan kontekstual, pembelajaran interaktif.

Pendahuluan

Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, menghadapi penurunan nilai moral akibat pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi. Hal ini berdampak pada pola pikir dan perilaku mereka, serta menimbulkan dilema moral yang kompleks. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendidikan yang mengintegrasikan nilai moral, etika, dan spiritual agar Gen-Z mampu menyaring informasi serta membentuk opini sesuai ajaran agama. (Maesak et al., 2025)

Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, Gen-Z kerap menghadapi krisis identitas dan penurunan pemahaman agama, sementara pendekatan pengajaran akidah yang tradisional dianggap kurang relevan. Oleh karena itu, pendidikan akidah perlu disajikan secara inovatif, interaktif, dan kontekstual dengan memanfaatkan teknologi dan metode aplikatif, agar pembelajaran lebih bermakna dan keimanan dapat dihubungkan langsung dengan kehidupan sehari-hari.

Tantangan Generasi Z dalam menjaga keimanan di era digital muncul akibat paparan informasi yang sering kali bertentangan dengan nilai agama. Media sosial, aplikasi, dan platform digital lainnya sering kali menyediakan informasi yang mudah diakses yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengajarkan akidah yang dapat menyaring informasi dan memberikan pemahaman yang benar tentang agama. Pendidikan akidah akan lebih berhasil dalam menciptakan pemahaman yang kuat dan mendalam tentang ajaran Islam jika disesuaikan dengan kemajuan teknologi dan karakteristik Generasi Z.

Mengajarkan akidah di era digital memerlukan strategi yang menarik dan aplikatif. Penggunaan video interaktif, aplikasi pendidikan, dan media sosial membantu siswa memahami materi secara lebih efektif. Selain memperkuat nilai-nilai agama, teknologi juga memungkinkan keterkaitan antara ajaran Islam dan isu-isu kontemporer. Supaya Gen-Z mampu memanfaatkan teknologi secara positif, pendidik perlu mengoptimalkan platform digital disertai panduan yang jelas dan relevan.

Baca...  Belajar Keteladanan dari Keluarga Nabi Muhammad SAW Menurut Quraish Shihab (1)

Pembahasan

Karakteristik Generasi-Z dalam Era Digital

Generasi Z merupakan kelompok individu yang lahir antara tahun 1996 hingga 2010, sehingga pada masa kini, mayoritas kalangan muda, khususnya mahasiswa, berasal dari generasi tersebut. Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan sebagai lembaga pendidikan Islam menjadi lingkungan yang strategis untuk mengkaji dampak teknologi digital terhadap cara berpikir dan praktik keberagamaan di kalangan Generasi Z. Mahasiswa memanfaatkan teknologi digital, seperti gawai, sebagai sarana komunikasi dan akses informasi. Kondisi ini menjadi hambatan tersendiri bagi dunia pendidikan, khususnya dalam konteks pendidikan Islam, dalam merespons dinamika era digital. (Masripah et al., 2024)

Meskipun memiliki akses luas terhadap informasi keagamaan melalui teknologi, pemahaman mereka terhadap Islam tidak selalu mendalam karena dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dan lingkungan digital. (Salsabila et al., 2024). Sebagai generasi digital, Gen-Z lebih menyukai pembelajaran yang relevan, aplikatif, dan berorientasi pada pengembangan diri, serta cenderung tertarik pada materi yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan atau karier mereka. (Laka et al., 2024).

Tantangan dan Kebutuhan Pendidikan Akidah bagi Gen-Z

Generasi Z menghadapi tantangan besar dalam menjaga keimanan di tengah arus informasi digital yang sering membingungkan dan bertentangan dengan nilai agama, sementara metode pengajaran akidah tradisional seperti ceramah dan hafalan dianggap kurang relevan. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih kontekstual diperlukan, seperti memanfaatkan media sosial dan aplikasi digital untuk menyampaikan konten keagamaan secara menarik dan mudah diakses. Meski efektif, penggunaan media digital juga berisiko menyebarkan informasi keliru, sehingga dibutuhkan peran aktif pemerintah, tokoh agama, dan influencer dalam menghadirkan konten yang moderat, kredibel, dan sesuai dengan karakteristik Gen-Z. (Calista, 2024)

Pendekatan kontekstual dalam pengajaran akidah dinilai efektif untuk menghubungkan nilai-nilai agama dengan realitas Generasi Z melalui strategi seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi kritis, dan integrasi teknologi, meski tantangan utama tetap pada penyelarasan prinsip Islam dengan dinamika sosial mereka. (Sa’dulloh & Yusuf, 2025) Solusi yang ditawarkan mencakup penggunaan sumber belajar yang relevan, kurikulum yang responsif, serta penguatan peran guru sebagai fasilitator. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital seperti media sosial, video interaktif, game edukatif, dan aplikasi pembelajaran seperti Wordwall terbukti mampu membuat proses belajar akidah menjadi lebih menarik dan efektif dalam menanamkan nilai-nilai keimanan. (Nurismaya Aliatunisa & Faridi Faridi, 2024)

Baca...  Pendidikan Cinta Kasih Anak dalam Perspektif Filsafat Ilmu

Inovasi Metode Pengajaran Akidah yang Relevan bagi Gen-Z

Setiap generasi memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga pengajaran akidah kepada Generasi Z perlu disesuaikan melalui pendekatan yang lebih kreatif, relevan, dan aplikatif. Sebagai generasi yang terbiasa dengan teknologi, berpikir kritis, dan menyukai pembelajaran berbasis interaksi, Gen-Z cenderung kurang tertarik pada metode tradisional seperti ceramah dan hafalan semata. Dalam menghadapi arus informasi yang cepat dan kompleks, para pendidik telah mengembangkan berbagai inovasi metode pengajaran akidah. Inovasi-inovasi ini dirancang agar sesuai dengan gaya belajar digital dan kebutuhan spiritual Generasi Z, antara lain sebagai berikut (Rivai et al., 2025) :

  1. Strategi Berbasis Teknologi: Penggunaan media digital dan media sosial untuk menyampaikan pesan Islam secara kreatif.
  2. Metode Pembelajaran Interaktif: Debat, diskusi, dan pembelajaran berbasis proyek untuk berpikir kritis dan aplikasi nilai akidah.
  3. Kontekstualisasi Materi Akidah: Menghubungkan akidah dengan isu nyata seperti globalisasi dan etika digital, serta contoh figur sukses.
  4. Mengembangkan Nilai dan Karakter: Kegiatan sosial dan pesantren kilat, dengan peran orang tua dalam membimbing nilai agama.
  5. Pengembangan Kurikulum Fleksibel: Kurikulum berbasis kompetensi yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa.
  6. Penilaian dan Refleksi Pembelajaran: Evaluasi melalui partisipasi siswa dan refleksi diri tentang nilai agama dan perkembangan mereka.

Pendidikan agama Islam terutama pengajaran akidah di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan keimanan, ketakwaan, serta kemampuan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi melalui pengetahuan dan pengamalan ajaran Islam, yang memerlukan perancangan pembelajaran yang sistematis dan kontekstual agar efektif. (Rahmah & Kurniawan, 2025) Selain itu, pengintegrasian nilai-nilai etika dalam pengajaran akidah penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter luhur dan akhlak mulia, sehingga mampu berkontribusi pada kemajuan budaya dan peradaban bangsa. (Hikmah et al., 2024)

Bercerita adalah komponen kunci dalam mengajarkan akidah kepada Generasi Z, selain metode berbasis teknologi dan pendidikan interaktif. Dongeng dapat menyampaikan kisah-kisah inspiratif dari Al-Qur’an, serta kisah-kisah para nabi, sahabat, dan para pemimpin Islam masa kini, dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti. Nilai-nilai keimanan dapat diinternalisasikan melalui dongeng dengan cara yang lebih mudah diingat dan berdampak secara emosional. Untuk karakter Gen-Z yang menyukai konten narasi, suara, dan visual yang kuat, pendekatan ini sangat ideal. Podcast, video naratif, dan animasi instruksional adalah contoh media yang dapat secara efektif dan relevan menyajikan konten keagamaan di dunia modern.

Baca...  Pilkada 2024; Gejolak Demokratis Era Digital

Kesimpulan

Pembelajaran akidah bagi Generasi Z memerlukan strategi yang lebih mendalam, kontekstual, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Pendekatan berbasis teknologi digital, metode interaktif, dan keterkaitan materi dengan realitas sehari-hari terbukti efektif dalam membentuk pemahaman dan penghayatan nilai-nilai keislaman. Penguatan keimanan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga melibatkan kurikulum yang fleksibel, pendekatan kreatif, dukungan orang tua, serta pemanfaatan media yang relevan. Dengan menggabungkan teknologi, storytelling, dan peran aktif lingkungan keluarga serta institusi pendidikan, pengajaran akidah dapat menjadi lebih aplikatif dan bermakna bagi Generasi Z. Upaya ini diharapkan mampu melahirkan generasi Muslim yang berpengetahuan, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global demi membangun peradaban Islam yang kuat.

Daftar Pustaka

Calista, Z. (2024). Agama Digital: Reklamasi Keimanan ala Generasi Z. https://unair.ac.id/agama-digital-reklamasi-keimanan-ala-generasi-z/

Hikmah, S. A., Asy’ari, M. H., & Sanusi. (2024). IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK ( Analisis Model Pembelajaran Karakter Nasional ). 11, 921–927.

Laka, L., Darmansyah, R., Judijanto, L., Lase, J. F., Haluti, F., Kuswanti, F., & Kalip, K. (2024). Pendidikan Karakter Gen Z di Era Digital. PT. Sonpedia Publishing Indonesia. https://books.google.co.id/books?hl

Maesak, C., Kurahman, O. T., Rusmana, D., Islam, U., Sunan, N., & Djati, G. (2025). Peran Pendidikan Islam Dalam Mengatasi Krisis Moral Generasi Z Di Era Globalisasi Digital. Reflection : Islamic Education Journal.

Masripah, Anisah, A. S., Irvani, A. I., & Marwah, S. S. (2024). Penggunaan Teknologi Digital Terhadap Pemikiran dan Praktik Keagamaan Gen-Z. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 11, 754–767.

Nurismaya Aliatunisa, & Faridi Faridi. (2024). Penggunaan Aplikasi Game Wordwall Pada Mata Pelajaran Akidah Materi Iman Kepada Para Malaikat. Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Agama Islam, 2(5), 220–230. https://doi.org/10.61132/jmpai.v2i5.528

Rahmah, M., & Kurniawan, S. (2025). Pengembangan Pembelajaran PAI Bagi Digital Natives : Merancang Indikator Pembelajaran untuk Generasi-Z. 5, 192–201.

Rivai, M., Amanda, M. D., Batubara, P. M., & Korespondensi, E. P. (2025). Kurikulum PAI untuk Generasi Z : Menanamkan Akhlak Mulia di Dunia yang Serba Cepat. 02, 301–310.

Sa’dulloh, & Yusuf, I. (2025). Fenomena Moralitas Gen Z dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Al- Hasan Balikpapan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 9, 2082–2088.

Salsabila, U. H., Iftakhuzzulfa, A., & Tsani, F. H. ibnu. (2024). Transformasi Pendidikan Islam untuk Generasi Z: Peran Teknologi dalam Ruang Kelas. Kaunia: Integration and Interconnection Islam and Science Journal, 19(2), 55–61. https://doi.org/10.14421/kaunia.4380

1 posts

About author
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Articles
Related posts
KeislamanTafsir

Mengenal Tafsir Nurul Qur'an Dari Iran

8 Mins read
Kuliahalislam.com-Allamah Kamal Faqih Imani lahir 1934 Masehi di kota Isfahan, di lingkungan keluarga yang taat beragama. Dia menyelesaikan sekolah dasarnya di kota…
ArtikelKeislamanSejarah

Imam Syafi'i Dituduh Syiah Oleh Khalifah

7 Mins read
Kuliahalislam.com-Pada saat penguasa Negeri Yaman berkunjung ke kota Mekah, beberapa orang Quraisy yang merupakan kerabat Imam Syafi’i berusaha agar penguasa Yaman bersedia…
KeislamanPendidikan

Antara Gadget dan Iman: Metode Pengajaran Akidah Untuk Mengadapi Tantangan Generasi Z di Era Digital

5 Mins read
Abstrak Generasi Z hidup dalam lingkungan digital yang sarat teknologi, yang memengaruhi cara mereka memahami dan mengamalkan ajaran agama, khususnya akidah. Tulisan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Esai

Kenapa Saya Menulis 'Sajak-sajak Perjalanan' ?

Verified by MonsterInsights