KeislamanSejarah

Sejarah Penulisan Kitab Ulumul Hadis

4 Mins read

Kuliahalislam.com- Kitab Ulumul Hadis merupakan kitab-kitab tentang ilmu hadits atau kajian mengenai hadis. Pembahasannya ada yang bersifat umum mencakup semua hal yang berkaitan dengan hadis dan ada pula memfokuskan pembahasannya hanya pada aspek tertentu seperti aspek perawi dan matan Hadits.

Sejarah Perkembangannya

Penulisan kitab Ulumul Hadits dimulai sejak awal abad ke-2 Hijriah, ketika para ulama hadis mulai mengklasifikasi macam-macam hadits ditinjau dari keshahihan, kekhasanan, kedhoifan dan kepalsuan hadits. Kondisi sosial politik pada waktu itu menyebabkan munculnya hadis-hadis palsu yang dibuat oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mendukung kepentingan politik mereka.

Dari pembagian ini muncul pula istilah Hadits makbul (diterima) dan hadis mardud (ditolak). Pengklasifikasian ini bertujuan untuk menyaring dan menyeleksi hadits mana yang dinilai dapat dijadikan pegangan dan hadis mana pula yang tidak. Pada masa ini penelitian terhadap keberadaan suatu hadis baik dari segi sanad maupun matan mulai dilakukan.

Cabang ilmu hadis yang muncul pertama kali pada abad ini adalah al-jarh wa at-ta’dil ( ilmu yang membahas dan meneliti secara khusus keadaan para perawi hadits).

Abu Bakar Muhammad bin syihab az-Zuhri (51-124 H), imam dan ulama besar di Hijaz dan Syam, adalah peletak pertama kaidah dasar ilmu hadis. Dia tercatat sebagai orang pertama yang menghimpun hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam atas perintah Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang memerintah pada tahun 717-720 H.

Ilmu Hadis pada waktu itu belum ditulis secara terpisah dalam kitab tersendiri. Penulisnya disatukan dalam Kitab hadis dan tema-tema lainnya seperti ar-Risalah (Misi), buku yang ditulis oleh Imam Syafi’i yang membahas ilmu hadits sekaligus ilmu Ushul fiqih.

Pada abad ke-3 dan keempat Hijriah, penulisan ilmu Hadis sudah mulai dilakukan secara intensif. Masa ini dipandang oleh para ulama hadis sebagai masa keemasan penulisan ilmu Hadis. Dalam periode ini diteliti aspek-aspek yang berkaitan dengan periwayatan dan para petawi Hadits. Pada masa inilah muncul tokoh-tokoh hadis terkenal seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban al-Busti (wafat 354 H).

Karya para ulama mengenai ilmu Hadis yang muncul pada abad ketiga Hijriah antara lain Tarikh ar-Rijal (Sejarah Para Perawi Hadits) yang ditulis oleh Yahya Ibnu Ma’in (wafat 233 H), al-‘Ilal wa Ma’rifah ar-Rijal (Mengenal Para Perawi dan Cacatnya) oleh Imam Hanbali, Ushul as-Sunnah (Dasar-Dasar Tentang Hadits) dan Mazahib al-Muhaddisin (Aliran-Aliran Ahli Hadits ; dua jilid) oleh Imam al-Madini (161-234 H).

Muhammad Ajaj al-Khatib, ulama dan ahli hadis dari Suriah mengatakan bahwa kedua buku terakhir ini tidak sampai kepada kita. Sementara itu, Imam Muslim (202-261 H) dalam bukunya as-Sahih mengemukakan uraian mengenai ilmu Hadis pada bab pendahuluannya.

Pada akhir abad ke-3 Hijriyah, Imam Abu Bakar Ahmad bin Harun bin Rauj al-Bardiji (wafat 301 H) menyusun berbagai kitab mengenai ilmu hadits. Beberapa diantaranya adalah Ma’rifah al-Muttasil min al-Hadits wa al-Mursal wa al-Maqtu’, wa Bayan at-Turuq as-Sahih (Mengenal Hadits Muttasil, Hadits Mursal, Hadis Maqtu dan Penjelasan tentang Cara-Cara yang Benar) dan Ma’rifah Usul al-Hadits (Mengenal Dasar-Dasar Ilmu Hadits).

Penulisan Kitab Ulumul Hadis Abad ke-4 Hingga 7 H

Penyusunan ilmu Hadis secara lengkap dilakukan sejak abad pertengahan, abad ke-4 sampai dengan awal abad ke-7 Hijriah. Pada masa ini muncul berbagai kitab yang membicarakan aspek-aspek ilmu hadits yang belum pernah dibicarakan pada masa sebelum-sebelumnya, di samping kitab-kitab yang berisi komentar (taklik dan syarah) saja terhadap kitab-kitab sebelumnya.

Cukup banyak Kitab yang ditulis pada masa ini diantaranya adalah. Pertama, Al-Muhaddits al-Fasil bain ar-Rawi wa al Wa’i ( ahli hadis yang membedakan antara perawi dan pemelihara hadis) yang ditulis oleh Abu Muhammad Al Hasan bin Abdurrahman bin Khallad ar-Ramahurmuzi (265-360 H). Buku ini dipandang sebagai Karya ar-Ramahurmuzi terlengkap mengenai ilmu hadits.

Kedua, Al-Kifayah fi ‘Ulum al-Hadits ( tentang ilmu-ilmu hadis) yang ditulis oleh al-Khatib al Bagdadi (wafat 463 H). Ketiga, Ma’rifah ‘Ulum al-Hadits (Mengenal Ilmu-Ilmu Hadits) ditulis oleh Hakim an-Naisaburi (321-405 H). Keempat, At-Tamhid li ma fi al-Muwatta’ min al-Ma’ani wa al-Asanid (Pengantar tentang Pengertian-Pengertian dan Sanad-Sanad dalam buku al-Muwatta’ ditulis oleh Imam al-Hafiz Abu Umar Yusuf bin Abdullah bin Muhammad bin Abdul Barr an-Namiri al-Qurthubi (368-463 H). Kelima, Al-Kifayah fi ‘Ilm ar-Riwayah (Pengetahuan yang Cukup tentang Ilmu Meriwayatkan Hadits) oleh al-Khatib al-Bagdadi.

Keenam, Al-Jami’ li Akhlaq ar-Rawi wa Adab as-Sami’ (Buku Lengkap tentang Etika Para Perawi dan Sopan Santun Para Pendengar Hadits) oleh al-Khatib al Baghdadi. Ketujuh, Syaraf Ashab al Hadits (Kemuliaan bagi Ahli Hadits) ditulis al Khatib al-Bagdadi.

Masa kesempurnaan penyusunan ilmu hadits berlangsung mulai abad ke-7 sampai abad ke-10 Hijriyah. Diantara buku-buku ilmu Hadis yang muncul pada abad ini adalah ‘Ulum al Hadits (Ilmu-Ilmu Hadits) oleh Abu Amar Usman bin Salah atau Ibnu Salah (wafat 642 H/1246 M). Buku-buku lain yang muncul pada masa ini merupakan ringkasan ataupun komentar terhadap buku-buku Ulama sebelumnya seperti al-Irsyad (Petunjuk) oleh Imam An-Nawawi (wafat 676 H) dan Tadrib ar-Rawi Syarh Taqrib an-Nawawi (Kitab tentang Perawi, merupakan ulasan terhadap at-Taqrib karangan Imam Nawawi oleh Imam as-Suyuti (wafat 911 H).

Kemunduran dan Kebangkitan Penulisan Ulumul Hadits

Masa kemunduran ilmu Hadis berlangsung mulai abad ke-10 sampai awal abad ke-14 Hijriyah. Pada manusia ini tidak banyak kitab baru yang dihasilkan oleh para ulama. Kaya yang muncul pada masa ini hanya merupakan ringkasan Kitab ilmu-ilmu Hadis ulama terdahulu yang disusun dalam bentuk prosa maupun puisi. Diantaranya adalah al-Manzumat al-Baiquniyyah (Syair-Syair Baiquni) oleh Umar bin Muhammad bin Futuh al-Baiquni ad-Dimasyqi (wafat 1080 H).

Masa kebangkitan kembali ilmu hadits berlangsung sejak awal abad ke-14 Hijriyah sampai sini. Pada masa ini kegayahan untuk menulis ilmu hadits muncul kembali baik dari aspek kaidah dan sejarah hadits maupun metode Kajian Hadis. Buku ilmu Hadis yang muncul pada masa ini cukup banyak jumlahnya. Diantaranya adalah Qawa’id at-Tahdis (Kaidah Periwayatan Hadits) oleh Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Qasimi ad-Dimasyqi, Miftah as-Sunnah (Kunci Sunnah; Membahas Sejarah Ilmu Hadits) oleh Abdul Aziz al-Khauli, al-Hadits wa al-Muhaddisun (Hadis dan Ahli Hadis) oleh Syekh Muhammad Abu Zahw dan al Manhaj al-Hadits fi ‘Ulum al-Hadits (Metode Baru dalam Ilmu Hadis) oleh Syekh Muhammad as-Simahi.

 

77 posts

About author
Redaktur Kuliah Al Islam
Articles
Related posts
Keislaman

Kedudukan Akal Dalam Pemikiran Islam

5 Mins read
Kuliahalislam-Akal merupakan daya berpikir yang ada dalam diri manusia dan merupakan salah satu daya dari jiwa serta mengandung arti berpikir, memahami dan…
Sejarah

Mengenal Dinasti Mahmud Gaznawi

2 Mins read
Kuliahalislam- Mahmud Gaznawi lahir di Gazna, 02 November 971 dan wafat di Gazna 30 April 1030 Masehi. Dia adalah Sultan ke-3 Dinasti…
KeislamanTokoh

Sunan Kalijaga Mengislamkan Jawa Dengan Seni

5 Mins read
Kuliahalislam- Sunan Kalijaga merupakan seorang wali dari suku Jawa asli. Nama aslinya adalah Raden Mas Syahid (R.M Syahid), putra dari Ki Tumenggung…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights