KULIAHALISLAM.COM – Banyuanyar Tengah, 9 Januari 2025 – SMK Kesehatan Sunan Kalijaga Banyuanyar Tengah, kembali membuktikan komitmennya dalam membangun generasi muda yang berintegritas melalui penyelenggaraan Orientasi Kepalangmerahan bagi anggota Palang Merah Remaja (PMR) unit sekolah. Acara yang berlangsung penuh antusiasme ini mengusung tema “Relawan Muda yang Siap Berbakti dengan Hati, Beraksi dengan Ilmu, dan Peduli Tanpa Batas” dan bertujuan membekali siswa dengan nilai-nilai kemanusiaan serta keterampilan praktis di bidang kesehatan.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMK Kesehatan Sunan Kalijaga, Abdul Jalal, menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya membentuk generasi yang tangguh dan peduli terhadap sesama. “Di tengah arus globalisasi yang cenderung menonjolkan individualisme, kita harus terus menanamkan semangat kepedulian pada generasi muda. PMR tidak hanya melatih keterampilan medis, tetapi juga membangun empati, keberanian, dan rasa tanggung jawab sosial. Inilah nilai-nilai yang menjadi inti dari organisasi ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abdul Jalal menekankan bahwa keterampilan yang diperoleh dalam orientasi ini akan menjadi bekal berharga bagi siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat luas. “Relawan muda seperti kalian adalah harapan bangsa. Ketika bencana datang atau seseorang membutuhkan pertolongan, kalianlah yang akan berada di garis depan. Dengan ilmu yang kalian pelajari dan nilai kemanusiaan yang kalian pegang, saya yakin kalian mampu memberi dampak positif yang nyata,” tambahnya dengan penuh optimisme.
Tidak hanya sebagai pelengkap pendidikan formal, Abdul Jalal menegaskan bahwa PMR menjadi bagian integral dari visi besar sekolah untuk melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral. “Kami percaya, pendidikan tidak hanya soal akademik. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin membangun kepribadian siswa yang utuh—yang mampu berpikir kritis, bertindak profesional, dan tetap memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan,” pungkasnya.
Sementara itu, Badrul Nurul Hisyam, Pembina PMR SMK Kesehatan Sunan Kalijaga, memberikan penjelasan mendalam tentang rangkaian kegiatan yang diikuti oleh para peserta. Ia menyebutkan bahwa orientasi ini dirancang untuk memberikan pemahaman holistik tentang kepalangmerahan, mulai dari pengenalan prinsip-prinsip dasar Palang Merah hingga pelatihan teknis seperti pertolongan pertama, simulasi tanggap darurat, dan pengelolaan krisis.
“Kami ingin para peserta tidak hanya paham teori, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bertindak secara efektif di lapangan. Simulasi tanggap darurat, misalnya, dirancang untuk melatih mereka bekerja di bawah tekanan waktu, mengambil keputusan cepat, dan berkolaborasi dalam tim,” jelasnya.
Lebih dari sekadar melatih keterampilan, Badrul menekankan pentingnya membangun karakter relawan yang berjiwa tangguh dan memiliki empati tinggi. “Menjadi anggota PMR berarti siap membantu tanpa pamrih kapan saja dan di mana saja. Kalian belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri, tetapi mengutamakan kebutuhan bersama. Nilai-nilai ini akan menjadi bekal kalian, tidak hanya sebagai siswa tetapi juga sebagai individu yang siap memberi kontribusi positif dalam masyarakat,” katanya dengan penuh semangat.
Kegiatan ini berlangsung dengan suasana dinamis dan interaktif. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terutama saat mengikuti simulasi lapangan dan diskusi kelompok. Salah satu peserta, Cinta Bunga Dahlia, mengungkapkan kesannya dengan penuh semangat. “Saya tidak menyangka bahwa menjadi anggota PMR ternyata membuka banyak wawasan baru. Kegiatan ini mengajarkan saya pentingnya berkontribusi untuk masyarakat, tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga aksi nyata,” ujarnya.
Sebagai sekolah yang fokus pada pendidikan di bidang kesehatan, SMK Kesehatan Sunan Kalijaga terus berinovasi dalam menciptakan program-program yang mampu mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. Melalui kegiatan orientasi ini, pihak sekolah berharap dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya kompeten di bidang akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan jiwa kemanusiaan yang tinggi.
Di penghujung acara, Abdul Jalal menutup dengan pesan inspiratif. “Kemanusiaan adalah fondasi dari semua kemajuan yang kita harapkan. Saya percaya, melalui langkah-langkah kecil yang kalian ambil hari ini, kalian sedang membangun jalan menuju perubahan besar bagi masyarakat. Jadilah relawan yang tidak hanya bekerja dengan ilmu, tetapi juga dengan hati,” tutupnya. (SAF)
