Esai

Menyingkap Rahasia Kesehatan Mental:Refleksi Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Misbah

3 Mins read

Kesehatan mental saat ini telah menjadi isu yang hangat dalam perbincangan di masyarakat, khususnya pada kalangan remaja. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena adanya tekanan dari berbagai sisi, seperti sosial, ekonomi, dan politik yang ada di era globalisasi saat ini.

Menurut hasil dari penelitian badan survei kesehatan mental Indonesia, Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menunjukkan bahwa satu dari tiga masyarakat Indonesia mengalami gangguan mental. Sedangkan hasil rata-rata menunjukkan bahwa usia masyarakat Indonesia yang paling mendominasi terdapat pada kelompok usia 10-17 tahun.

Masalah kesehatan mental dapat menyebabkan penderitanya mengalami depresi, stres, dan ketidaktenangan dalam hatinya. Hal ini dapat memengaruhi produktifitas individu untuk menjalankan aktifitasnya karena gangguan mental dapat berdampak pada fisik, emosional, dan aspek lainnya.

Aspek lainnya yang dimaksud yaitu bagian yang memengaruhi terciptanya keharmonisan dalam kehidupan. Islam memandang gangguan mental bukan hanya sekadar depresi dan stres, melainkan perasaan iri, hasad, dengki, dan perasaan tidak tenang yang dirasakan oleh individu tersebut.

Lantas bagaimana Islam memaknai arti kesehatan mental yang sesungguhnya? Islam memaknai kesehatan mental adalah suatu keseimbangan yang dimiliki oleh individu dalam jiwanya yang memiliki hubungan dengan terciptanya penyesuaian terhadap dirinya, orang lain, dan lingkungan sekitar.

Sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunna agar dapat tercipta kebahagiaan serta ketenangan dunia dan akhirat.

Q.S Yunus ayat 57: Fungsi Al-Qur’an Sebagai Obat Kesehatan Mental

Al-Qur’an sendiri merupakan kitab suci yang dijadikan pedoman oleh umat Islam, salah satu fungsi dari al-Qur’an adalah sebagai obat bagi hati dan jiwa yang membutuhkan ketenangan. Adapun ayat yang menjelaskan tentang fungsi al-Qur’an sebagai obat untuk ketenangan jiwa yaitu firman Allah Q.S Yunus [10]:57:

Baca...  Santri Tutup Telinga Saat Ada Musik, Intoleran Kepada Siapa dan Apa ?

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ ۝٥٧

Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin.

Obat Kesehatan Mental Refleksi Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Misbah

Buya Hamka dalam Tafsirnya Al-Azhar Jilid 5 menjelaskan terkait fungsi al-Qur’an sebagai obat penyakit dalam dada. Beliau memaparkan bahwa kata dada sama dengan hati, hati yang dimaksud bukan sekadar segumpal darah yang mengatur peredaran darah untuk seluruh tubuh.

Tapi hati yang dimaksud dalam pemakaian bahasa adalah akal, budi, ilmu pengetahuan, dan perasaan halus dari individu. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa al-Qur’an memiliki fungsi untuk mengobati penyakit hati berupa keresahan, kesedihan, dan ketidaktenangan yang dapat mempengaruhi individu.

Dikisahkan dalam tafsirnya, bahwa al-Qur’an dapat menjadi penyembuh melalui makna dari ayat-ayatnya. Apabila ada seorang yang memiliki kesusahan dalam hatinya kemudian dia membaca al-Qur’an dan menemukan ayat yang memiliki makna sesuai dengan kondisinya, maka disaat itu al-Qur’an menjadi penyembuh dengan mengetuk sisi emosional dan akalnya untuk dapat mencerna kondisi yang menyebabkan dia menjadi susah. Melalui pandangan yang baik hingga dia dapat menjadi manusia yang ikhlas dan tentram.

Selain itu dalam pandangan tafsir Al-Misbah Jilid 6 karya M. Quraish Shihab terkait Q.S Yunus [10]: 57 menjelaskan bahwa fungsi al-Qur’an sebagai obat untuk penyakit-penyakit kejiwaan yang terdapat dalam dada. Makna kata dada memiliki kesamaan makna dengan kata hati, sehingga al-Qur’an juga menjadi obat penyakit-penyakit yang ada dalam hati.

Penyakit-penyakit yang dimaksud adalah penyakit yang berhubungan dengan ruhani, seperti iri, dengki, hasad, takabur dan sejenisnya. Beliau juga menjelaskan bahwa al-Qur’an mengganggap hati sebagai wadah untuk menampung rasa cinta, benci, berkehendak dan menolak, hati juga yang mampu untuk melahirkan ketenangan, ketentraman, kegelisaan, dan sifat-sifat baik dan terpuji.

Baca...  Mengatasi Pudarnya Kerukunan Beragama Karena Radikalisme

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik benang merah berupa kesimpulan bahwa fungsi al-Qur’an sebagai obat untuk kesehatan mental memang benar adanya. Terbukti dari dua tafsir yang memaparkan tentang dahsyatnya al-Qur’an sebagai obat penyakit hati maupun ruhani yang dapat mengontrol ketenangan individu, sehingga dapat terciptanya jiwa yang tenang, keseimbangan dan keselarasan antara ruhani dan jasmani.

Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental yang dialami oleh masyarakat saat ini, khususnya bagi kaum remaja. Apabila hati mereka tenang dan dapat menerimah segala situasi dengan perasaan ikhlas dan tentram maka dapat dipastikan hal tersebut dapat menekan peluang individu untuk merasakan tekanan yang mengakibatkan stres, depresi, iri, dengki, dan hal-hal negatif lainnya.

Refrensi:

Ariadi, Purmansyah. “Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam.” Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 3, no. 2 (7 Februari 2019): 118. https://doi.org/10.32502/sm.v3i2.1433.

Erika A’idatun Nahar dan Ahmad Saefudin. “Peran Pendidikan Islam dalam Membina Kesehatan Mental Perspektif Al-Qur’an.” PROGRESSA: Journal of Islamic Religious Instruction 8, no. 1 (13 Februari 2024). https://doi.org/10.32616/pgr.v8.i1.476.1-13.

Buya Hamka, “Tafsir Al-Azhar” Jilid 5 (3315-3317)

M. Quraish Syihab, “Tafsir Al-Misbah” Jilid 6 (102-103)

1 posts

About author
Mahasiswa
Articles
Related posts
EsaiPendidikan

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Pada Anak

2 Mins read
Refleksi selama mengikuti perkuliahan pendidikan karakter, membuat ada sedikit ketertarikan untuk membahas suatu topik yaitu pendidikan karakter dalam keluarga. Karakter adalah orientasi…
Esai

Peran Guru PAI dalam Membangun Karakter Siswa

4 Mins read
Pendidikan karakter merupakan upaya yang dirancang dan dilakukan secara sadar ataupun sistematis, dengan menjadikan peserta didik memahami nilai-nilai akhlak manusia yang berhubungan…
Esai

Menanamkan Karakter Positif Pada Anak: Peran Penting Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian

4 Mins read
Refleksi selama mengikuti mata kuliah pendidikan karakter, membuat ketertarikan untuk membahas topik yang erat kaitannya dengan menanamkan karakter positif pada anak: peran…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Pendidikan

Strategi Pembelajaran Inovatif Untuk Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa di Kelas

Verified by MonsterInsights