Keislaman

Gerakan Zionis: Sebuah Analisis Historis & Dampak Sosio-Politik

1 Mins read

Abstrak

Konflik Israel-Palestina menjadi salah satu permasalahan internasional yang kompleks dan berlangsung sejak akhir abad ke-19 hingga sekarang. Cerita ini menjadi dasar historis dimana merupakan sebuah Gerakan politik yang diciptakan oleh orang-orang Yahudi. Tujuan dari didirikannya zionis sendiri untuk menghimpun orang-orang Yahudi yang telah berdiaspora sejak ribuan tahun untuk kembali ke tanah Palestina. Diaspora maksudnya kegiatan merantau atau meninggalkan tanah air untuk menetap di negara lain. Zionisme berasal dari kata ‘Zion’ yang berarti nama dari bukit dekat Yerussalem. Namun tak semua orang Yahudi tinggal di Israel dan tak semua penduduk Israel beragama Yahudi. Pencetus gerakan Zionis adalah Theodor Herzl, seorang aktivis politik Yahudi juga jurnalis (berkearganegaraan Austria-Hungaria). Gerakan ini berhasil membentuk negara Israel pada tahun 1948. Gerakan zionisme juga merupakan Gerakan nasionalisme bagi orang Yahudi karena mendirikan negara yang bebas dan merdeka. Beberapa kritikus menyebut baha Zionisme merupakan ideologi agresif dan diskriminatif karena secara paksa mengusir orang Palestina (radikalisme). Bagi arga Yahudi yang taat, Israel adalah “tanah yang dijanjikan” atau “promised land.” Namun, bagi sebagian arga Yahudi yang tidak religius menghargai baha kenyataan banyak ada negara di mana orang Yahudi dapat hidup bebas serta aman.

Kata Kunci: Zionis, Historis, Politik

Abstract

The Israeli-Palestinian conflict has become a complex international problem and has been going on since the end of the 19th century until no. This story is the historical basis for a political movement created by the Jes. The aim of the Zionist establishment itself as to gather Jes ho had been in the diaspora for thousands of years to return to the land of Palestine. Diaspora means the activity of migrating or leaving one’s homeland to settle in another country. Zionism comes from the ord ‘Zion’ hich means the name of a hill near Jerusalem. Hoever, not all Jes live in Israel and not all Israeli residents are Jeish. The founder of the Zionist movement as Theodor Herzl, a Jeish political activist and journalist (Austro-Hungarian citizen). This movement succeeded in forming the state of Israel in 1948. The Zionist movement as also a nationalist movement for the Jeish people because it established a free and independent state. Some critics say that Zionism is an aggressive and discriminatory ideology because it forcibly expels Palestinians (radicalism). For devout Jes, Israel is the “promised land.” Hoever, some non-religious Jes appreciate the fact that there are many countries here Jes can live freely and safely.

Baca...  Hikmah Larangan Seks Bebas dalam Islam: Sebuah Renungan dari Surah Al Isra 17: 32

Keyords: Zionists, Historical, Political

 

Related posts
Keislaman

Tafsir Bi Al Riwayah: Jembatan Antara Al-Qur'an dan Tradisi Islam

3 Mins read
Tafsir Bi Al-Riwayah, yang juga dikenal sebagai tafsir bi al-ma’tsur, merupakan salah satu metode penafsiran Al-Qur’an yang paling banyak digunakan dalam tradisi…
KeislamanNgaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad

Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Taklif dan Sangkalan Al-Ghazali Terhadap Lawan Debatnya

4 Mins read
Kita tahu semua tindakannya Tuhan sifatnya serba boleh. Artinya, tidak ada kewajiban bagi Tuhan untuk melakukan sesuatu apapun. Tidak ada yang bisa…
Keislaman

Membentuk Perilaku Psikis yang Seimbang Dalam Masyarakat: Pengalaman Keagamaan Personal Kiai dan Santri

5 Mins read
Abstrak Manusia hadir sebagai rekonstruksi agama dan pelaku psikologisnya. Setiap agama memiliki pembelajaran psikologis yang perlu di tempuh agar menjadi manusia sejati….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights