KULIAHALISLAM.COM, Yogyakarta – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) sukses menggelar Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah Nasional (PM3Nas) dari tanggal 11-13 Oktober 2024 di Gedung Tabligh Institute Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta.
Acara yang diselenggarakan oleh Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) diikuti oleh 28 peserta dari seluruh Indonesia.
Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menyampaikan, Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah (PM3Nas) tahun ini merupakan PM3Nas pertama Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) setelah berhenti beberapa tahun yang lalu.
“Ini PM3Nas pertama kali DPP IMM setelah berhenti beberapa tahun yang lalu. Ini patut kita apresiasi bersama para kawan-kawan dari Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman khususnya dan DPP IMM pada umumnya,” ucap Firdaus sambutan penutup Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah pada Ahad (13/10/24).
Ia menyebut, para alumni Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah Nasional (PM3Nas) Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) harus terus melatih diri menjadi seorang mubaligh kaffah yang siap untuk menjawab setiap tantangan zaman.
“Saya tahu, bahwa tidak semua punya basic untuk menjadi Mubaligh. Sehingga di PM3Nas ini kita berikan yang berisi keilmuan dan wawasan untuk keperluan dakwah kalian di masyarakat,” jelas Firdaus.
Kiai Dahlan dulu, imbuh Firdaus, adalah seorang mubaligh yang senantiasa berkeliling kampung untuk berdakwah dan mengajak masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan situasi dan kondisi kala itu. Kiai Dahlan menjadi sang pencerah di tengah kegalapan zaman.
“Menjadi seorang mubaligh itu mengemban misi pencerahan. Mubaligh Kaffah haruslah berdakwah sesuai lingkungan dan konteks zaman,” ujarnya.
Di sisi lain, Bendahara Umum DPP IMM itu juga menekankan betapa pentingnya menamankan rasa kepemilikan pada ikatan.
“Selama ini banyak orang berorganisasi hanya sampai pada pikiran dan gerakan, tapi tidak sampai pada hati untuk memiliki Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah,” ungkapnya.
Harapan kami, kata Firdaus, rasa kepemilikan itu bisa ditumbuhkan dalam hati setiap kader IMM. Kaderlah yang akan menjaga dan merawat IMM, bukan orang luar.
“Mari kita resapi, kita hayati sudah sejauh mana kita mencintai IMM. Jika rasa kepemilikan bisa terealisasi dalam diri setiap kader, maka IMM akan menggapai segala tujuan dan cita-citanya,” tutupnya.
Acara penutupan Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah Nasional (PM3Nas) Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) diakhiri dengan sesi foto bersama.