Pendidikan

Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Akhlak Peserta Didik

5 Mins read

Penulis: Restivinata, Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  (KBBI) Akhlak  diartikan  sebagai  budi  pekerti,  tabiat. Akhlak  menjadi  penting  karena  akan  berpengaruh  pada  kehidupan  baik  secara individu,  keluarga, teman, ataupun   masyarakat   luas.   

Akhlak   yang   diharapkan   adalah   akhlak  mahmudah. Akhlak mahmudah   merupakan  budi   pekerti  yang   baik   atau   terpuji  seperti  jujur,   pemaaf,   tekun  dan menundukkan diri, menahan diri dari berlaku maksiat, senang berbuat baik, memelihara kesucian diri, belas  kasih  dan  selalu  sabar. (Nunung  Erlinung,  2022:421). 

Tentu  saja  dengan  menanamkan  akhlak mahmudah  pada  diri  akan  membuat  diri  disenangi  oleh  orang  lain  dan  bisa  menjalani  kehidupan dengan  rahmat  dari  Allah  SWT. Hal  inilah  yang  menjadi  salah  satu  tanggung  jawab  orang  tua  untuk memastikan   anak-anaknya   mempunyai  akhlak   yang   baik.   

Selain   itu,   ketika  memasuki   dunia pendidikan,  anak-anak akan  didampingi  oleh guru  sebagai  pengganti  orang  tua  selama  berada  di sekolah.  Guru  merupakan  salah  satu  komponen  yang  penting  dalam  dunia  pendidikan. 

Guru  yang profesional  dan  berkualitas  akan  memberikan  pengaruh untuk meningkatkan  kualitas  di  suatu sekolah. Dalam  upaya melahirkan  peserta didik  yang  berakhlakul  karimah, orang  tua  dapat  dibantu oleh  guru  yang  bertanggung  jawab  atas  setiap  peserta  didik  di  sekolah,  maka guru  harus  lebih memperhatikan  untuk  menanamkan  akhlak,  keteladanan, membangun  hubungan  yang  baik  antara pendidik dan peserta didik dengan menggunakan metode yang sesuai kondisi dan kebutuhan peserta didik. (Annisa Seseno Putri, Masykur H Mansyur, Neng Ulya, 2022: 85)  

Menurut Irawarni Mbagho, Ahsanatul Khulailiyah dan Desy Naelasari (2021, 125-128) Peran guru Pendidikan  Agama Islam  lebih  dari sekadar  guru yang  menyampaikan  ilmu pengetahuan.  Lebih dari itu,   guru   Pendidikan   Agama   Islam  berperan   penting   untuk  menjadi  panutan  terutama   dalam pembentukan  karakter  Islami. 

Baca...  Implementasi Pemikiran Pendidikan Ibnu Sina dan Relevansi di Era Modern

Maka  dari  itu,  seorang  guru  Pendidikan  Agama  Islam  hendaknya mengamalkan  ajaran  agama  Islam  di  mana  pun  berada,  termasuk  di  sekolah sehingga  dapat  dilihat langsung  oleh  peserta  didik  dan menjadi acuan bagi  peserta didik  untuk  melakukan  hal  yang  sama. Dengan  begitu,  peserta  didik  akan  mempunyai  akhlak  yang  terpuji  baik  di  lingkungan  sekolah, pertemanan,  keluarga,  maupun  di  masyarakat.  

Peran    guru  Pendidikan    Agama    Islam  dalam  pembentukan  akhlak peserta didik, diantaranya: 

a. Guru sebagai Pendidik Guru  Pendidikan  Agama  Islam   sebagai  pendidik  memiliki  arti  lebih  dalam  dan tanggung  jawab  yang  besar.  Seorang guru  harus  memiliki  kompetensi  yang  diwajibkan  ada dalam  setiap  guru.  

Semua  hal  dari  seorang  guru  akan  menjadi  sorotan  bagi  orang  lain  dan peserta  didiknya,  mulai  dari tingkah  laku, cara  berbicara  dan  berpakaian,  gaya  hidup,  dan masih  banyak lagi.  

Terlebih  lagi ketika menjadi guru agama, karena guru Pendidikan  Agama Islam tidak hanya memberikan ilmu berupa pengetahuan tetapi juga harus mendidik peserta didik melalui praktik nyata yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dari guru itu sendiri. 

Misalnya saja ketika guru mengajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua, guru harus mencontohkannya  pada  saat  guru  tersebut  bertemu  dengan  orang  yang  lebih  tua  darinya. Peserta  didik  di  sekolah  yang  melihat  gurunya  menghormati  orang  yang  lebih  tua,  akan mencontoh sikap tersebut. 

Contoh lain, guru juga bisa mengajarkan peserta didik untuk salat tepat waktu dengan mendampingi secara langsung dan salat berjama’ah bersama peserta didik. Atau seorang guru perempuan memerintahkan peserta didiknya untuk menutup aurat, maka terlebih dahulu guru itu sendiri harus mencontohkan dengan menutup aurat yang baik dan benar sesuai ajaran agama Islam. 

Baca...  Mengenal 10 Universitas Islam Terbaik Di Dunia 2021 Versi 4ICU Unirank

b. Guru sebagai Pembimbing Guru  Pendidikan   Agama   Islam   sebagai  pendidik   juga   bisa   berperan   sebagai pembimbing. Di mana dengan luasnya pengetahuan dan banyaknya pengalaman yang dimiliki, guru  Pendidikan  Agama  Islam  yang  berfokus  untuk  membantu  membentuk  akhlak  peserta didik  harus bisa menjadi contoh atau panutan dari penerapan nilai-nilai Agama Islam. 

Peran guru   Pendidikan   Agama   Islam  bisa  dimulai   dengan   mengajak   peserta   didik  untuk melaksanakan salat tepat waktu dan berjamaah, memastikan peserta didik mengaji sebelum memulai  pembelajaran,  dan  memastikan  setiap  hafalan  yang  merupakan  tugas  sekolah dilaksanakan setiap  peserta  didik.  

Salah  satu  metode yang  bisa  digunakan  guru  untuk menanamkan   akhlak   yang  baik   terhadap   peserta   didik   dengan  menggunakan   metode pembiasaan.  Melalui  penerapan  kebiasan-kebiasan  seperti  salat  tepat  waktu  dan  rutin mengaji,  maka  sedikit  demi  sedikit  peserta  didik  akan  terbiasa dengan  kegiatan  Islami sehingga memiliki akhlakul karimah seperti yang diharapkan oleh orang tua dan guru. 

c. Guru sebagai Motivator Guru yang berperan sebagai motivator berarti guru dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik dan mengembangkan kegiatan belajar peserta didik. 

Untuk memotivasi peserta  didik  bisa  dilakukan  dengan  menempelkan  poster-poster  berisi  tulisan  motivasi ataupun disampaikan langsung oleh guru ketika akan memulai pembelajaran dan mengakhiri pembelajaran. 

Guru   Pendidikan   Agama   Islam juga   bisa  menjadi   motivator   dengan memberikan semangat untuk rajin dalam melaksanakan ibadah dan menerapkan akhlak yang baik  dalam  kehidupan  sehari-hari.  

Guru  Pendidikan  Agama  Islam  juga  bisa  memberikan motivasi kepada peserta didiknya ataupun memberikan solusi dari permasalahan yang dialami peserta didik yang terkait dengan ibadah. 

d. Guru sebagai Evaluator Guru Pendidikan  Agama Islam tidak hanya sebatas mengajar pelajaran Agama Islam saja, tetapi juga bisa berperan sebagai  evaluator yang berarti guru Pendidikan  Agama Islam melakukan evaluasi terhadap karakter peserta didiknya. Evaluasi yang dilakukan meliputi tiga penilaian.  

Baca...  500 Siswa Tingkat SMP Ikuti Lomba AKSI PAI di Kab. Bekasi

Pertama,  penilaian  sikap  yang  dibagi menjadi  dua yaitu  sikap  sosial  dan spiritual. 

Kedua, penilaian pengetahuan. Ketiga, penilaian keterampilan. 

Dengan  melakukan  evaluasi, guru akan mengetahui adanya perkembangan atau penurunan dari setiap peserta didiknya.    

Referensi 

Erlinung,  Nunung.  “Peranan  Guru  Pendidikan  Agama  Islam  (PAI)  Dalam  Membentuk  Akhlak  Peserta Didik.” GUAU: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam 2, no. 1 (June 30, 2022): 417–26.  

Mbagho, Fitria Irawarni, Ahsanatul Khulailiyah, and Desy Naelasari. “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di SMP Negeri 2 Diwek Jombang.” Irsyaduna: Jurnal Studi Kemahasiswaaan 1, no. 2 (July 27, 2021): 116–30. https://www.jurnal.stituwjombang.ac.id/index.php/irsyaduna/article/view/260/180.  

Putri, Annisa Suseno, Masykur H. Mansyur, and Neng Ulya. “Peran Guru Akidah Akhlak Dalam Membangun Peserta Didik Yang Berakhlakul Karimah Di Era Society 5.0.” Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 8, no. 16 (September 8, 2022): 83–92. https://doi.org/10.5281/zenodo.7058922.  

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Pendidikan

Rendahnya Minat Baca Generasi Milenial

2 Mins read
Tak bisa dipungkiri bahwa generasi milenial memiliki minat baca yang sangat rendah; namun, mereka memiliki minat yang sangat besar dalam membaca media…
Pendidikan

Membongkar Mitos: Apakah Gelar Sarjana Masih Relevan di Era Digital ?

3 Mins read
Di tengah arus perubahan yang dipicu oleh revolusi digital, pandangan masyarakat terhadap pendidikan formal mulai bergeser. Gelar sarjana yang dulu dianggap sebagai…
Pendidikan

Urgensitas Pendekatan Bimbingan Konseling Pada Anak dan Remaja

2 Mins read
Urgensitas pendekatan bimbingan konseling pada anak dan remaja. Individu atau manusia itu sendiri pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir (homo sapiens) dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights