Penulis: Almer Leandro Oka, Mahasiswa IAIN Pontianak
Secara fungsional, pendidikan berperan besar dalam mengubah kehidupan seseorang. Merujuk pada sejarah umat manusia, tentunya kita dapat melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada manusia, khususnya pertumbuhan ilmu pengetahuan.
Potensi manusia yang berupa akal sehat dimanfaatkan untuk berpikir, berdiskusi dan menganalisa permasalahan kehidupan, yang tentunya membuat manusia menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Inilah wujud sebenarnya dari pikiran manusia untuk memiliki ilmu.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat mempunyai mekanisme yang tepat untuk menyampaikan informasi dari masyarakat, yang dijadikan sebagai acuan informasi kepada masyarakat umum, yaitu sistem pendidikan.
Pendidikan artinya orang dewasa mendidik anak, orang tua mendidik muda dan sebaliknya, agar dapat memimpin, mengajar, meningkatkan akhlak dan mendidik orang terpelajar. Pendidikan pada dasarnya mempunyai arti luas mengacu pada Pendidikan adalah proses tingkah laku seseorang atau kelompok yang diubah melalui kegiatan pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan juga merupakan usaha sadar, terencana untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik dengan proses belajar yang baik sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi diri dan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa kurikulum terdiri atas kumpulan rencana, peraturan isi, bahan ajar, dan metode yang tepat sebagai pedoman pelaksanaan belajar mengajar. Kurikulum meliputi seperangkat kurikulum, isi materi, materi dan proses pembelajaran, itu merupakan bagian terpenting dari tujuan pembelajaran.
Kurikulum juga mengatur model penilaian untuk menentukan tolok ukur hasil belajar siswa. Kurikulum menetapkan standar yang sesuai bagi guru dan siswa yang dinilai. Menurut kurikulum, pembelajaran berlangsung terkendali dan terstruktur.
Dalam melaksanakan kurikulum ini perlu dikaji lebih lanjut bagaimana menentukan kurikulum yang cocok digunakan pada satuan studi, sehingga diperlukan adanya kurikulum. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan informasi masyarakat berkembang dan berubah, dan yang paling terlihat adalah perkembangan teknologi.
Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan kurikulum, sehingga dalam mengembangkannya harus ada landasan atau prinsip yang tepat sebagai landasan dalam pengembangan kurikulum tersebut. Prinsip-prinsip kurikulum menjadi dasar penciptaan, struktur dan pengembangan kurikulum.
Dalam pengembangannya, prinsip-prinsip tersebut menjadi pedoman bagi kurikulum agar dapat berkembang sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan yang dibutuhkan. Dengan prinsip ini maka kurikulum mempunyai landasan yang kuat, baik kurikulum pendidikan umum maupun
kurikulum pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam mempunyai visi dan misi yang ideal yaitu Rohmata lil A’lam, dan konsep inti pendidikan Islam lebih dalam kaitannya dengan permasalahan kehidupan yang multidimensional yaitu pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari tugas khilafah manusia.
Khilafah untuk membangun kehidupan dunia yang sejahtera, dinamis, harmonis dan langgeng sebagaimana yang telah Allah tunjukan dalam Alqur’an. Kurikulum pendidikan agama Islam sendiri berarti rancangan materi agama Islam, tujuan pembelajaran, metode strategis, dan metode evaluasi.
Dengan kata lain kurikulum pendidikan agama Islam merupakan suatu upaya sadar dan terencana untuk membantu peserta didik memahami, memahami, menghayati, meyakini dan menerapkan seluruh ajaran Islam.
Kurikulum pendidikan agama Islam juga memuat materi pembelajaran berbasis pendidikan agama Islam, yang diawali dengan kegiatan terstruktur, ilmu pengetahuan, cara dan pengalaman yang ditawarkan kepada peserta didik agar pendidikan agama Islam dapat mencapai tujuannya dengan baik.
Alat-alat tersebut dapat berupa bahan ajar agama Islam, kegiatan keislaman, program proses pembelajaran terstruktur, dan praktik pembelajaran yang dapat digunakan siswa untuk melaksanakan resep ajaran Islam untuk mengukur seberapa berhasil siswa memperoleh pendidikan agama Islam.
Prinsip-prinsip kurikulum menjadi dasar pengembangan kurikulum. Tentu saja, setiap kurikulum mempunyai landasan yang menjadi landasan kurikulum tersebut. Fungsi dasar atau landasan memantau pencapaian tujuan dan menjadi dasar pembuatan kurikulum.
Hamalik berpendapat bahwa kurikulum awal terdiri dari; Pertama, kedudukan ilmu pengetahuan sebagai sumber daya harus seragam pada bidang yang ditawarkan kepada peserta didik, kedua, masyarakat juga merupakan bagian dari sumber kurikulum, sehingga lembaga pendidikan berperan sebagai alat masyarakat dalam pelestarian warisan budaya.
Tradisi dan menawarkan solusi progresif kepada masyarakat. Ketiga, individu juga merupakan objek pendidikan, oleh karena itu kurikulum disusun sebagai sumber dengan tujuan membantu peserta didik berkembang secara optimal.
Ketiga sumber pendukung kurikulum ini berperan penting dalam membentuk siswa agar dapat mengembangkan potensi dirinya sebagai partisipan masyarakat bersama sekolah, sehingga ketika pembelajaran di sekolah selesai, siswa siap untuk berpartisipasi dalam masyarakat dan bangsa.
Mengenai landasan pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam, landasan pengembangannya yang pertama adalah landasan teologis, yaitu landasan atau landasan yang menjadi pusat pemikiran atau pemikiran dalam penyelenggaraan jaringan yang berlandaskan nilai-nilai keimanan ajaran agama.
Landasan teologi Islam maksudnya Landasan yang mendasarinya adalah ajaran agama Islam yang bersumber dari Alquran dan As-Sunnah. Dalam bahasa Yunani, kata “teologi” terbagi menjadi dua kata, yaitu “teologi” mengacu pada Tuhan danlogika mengacu pada perkataan atau perkataan.
Jadi, jika digabungkan secara singkat, pengertian teologi adalah segala ilmu yang berhubungan dengan Tuhan. Dalam sastra, teologi berkaitan dengan teori dan penelitian, namun dalam praktiknya berkaitan dengan ajaran atau doktrin agama tertentu.
Alqur’an berada di garis depan dalam memperoleh sumber daya pendidikan. Konsep Pendidikan Segala bentuk kegiatan harus berdasarkan prinsip Alquran. Ada beberapa hal dalam Alquran yang bermanfaat bagi perkembangan pendidikan, seperti pengembangan ilmu pengetahuan, menghargai akal manusia, menghormati kebutuhan manusia, dan tidak melanggar kemanusiaan sudah sepantasnya landasan utama kurikulum agama Islam adalah teologi atau tauhid.
Nilai-nilai ajaran agama Islam bersumber dari Alquran dan As-Sunnah serta beberapa pandangan tafsir yang dapat dijadikan rujukan sesuai kaidah pendidikan Indonesia. Tentu saja aspek tauhid sebagai landasan utama menekankan bahwa penanaman Aqidah sangat kuat dalam kurikulum pendidikan Islam.
Kemudian penekanannya pada ibadah dan akhlak mulia. Jadi kesimpulan ini pengembangan kurikulum pendidikan Islam Alqur’an dan Hadis adalah: Kurikulum harus relevan dengan zaman, holistik dalam pendekatan, menggunakan metode pengajaran yang efektif, menekankan etika dan nilai-nilai Islam, mengembangkan keterampilan praktis, dan memiliki sistem evaluasi yang komprehensif.
Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, pengembangan kurikulum pendidikan Islam Al-Qur’an dan Hadis dapat memastikan bahwa siswa mendapatkan pendidikan yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Referensi
Nurhalita, N. (2021). Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, Relevansi Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada Abad ke 21.
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 3(No. 2)
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana. `
Bahri, S. (2017). Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol. 11(1)
Fauzulhaq, M. H. (2017). Konsep Teologi Dalam Perspektif Seren Taun Di Kesepuhan Cipta Mulya. Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 2(1)