Oleh : Elvi Nauna Fadillah*
KULIAHALISLAM.COM – Modernisasi yang semakin mengguncang peradaban, mengakibatkan banyak manusia yang hanya menaruh fokus terhadap urusan dunia dan lalai akan kepentingan akhiratnya. sehingga perlu adanya inovasi baru yang dinilai lebih relevan dengan kondisi keagamaan era modern ini.
Bila dahulu shalawat hanya dilakukan dengan metode dzikir sambil duduk tenang atau bahkan dilakukan secara mandiri. Namun, Kini shalawat banyak disenangi dan diterima oleh masyarakat.
Dikarenakan pengemasan nya dengan metode yang inovatif sehingga minat masyarakat mulai dari anak kecil hingga orang tua banyak yang tergugah dan mau melantunkan shalawat. Dalam hal ini, para ulama nampak berhasil dalam menyuarakan dakwahnya karena dapat menyelaraskan shalawat dengan perkembangan zaman.
Shalawat berasal dari bahasa arab ” shalat ” yang berarti doa. sedang menurut istilah sholawat merupakan suatu bentuk pujian yang mengandung nilai nilai kebajikan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai media untuk bersilaturahmi.
Realitas dari banyak manusia yang mengalami ketidakstabilan dalam berbagai urusan kehidupan, sehingga menjadikan manusia harus senantiasa erat berhubungan baik dengan Allah dan Rasulnya. Bila diibaratkan Shalawat merupakan salah satu jembatannya, dimana shalawat adalah ibadah paling mudah dalam pelaksanaannya. Contoh shalawat pendek yang dapat dijadikan dzikir harian yaitu
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ.
Nash ayat Al Qur’an dan hadits yang memerintahkan umat manusia untuk selalu bersholawat kepada nabi Muhammad termaktub dalam firman Allah QS. Al Ahsab ayat 56.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Shalawat juga bisa sebagai media untuk mempermudah segala urusan, namun hal tersebut harus di niatkan kepada sesuatu yang baik. Tak sedikit para pendakwah maupun ulama yang memberikan statement agar kita sebagai umat muslim untuk selalu bersholawat kepada nabi Muhammad dengan sebanyak banyak nya. Seperti yang telah di katakan oleh Rasullullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah :
مَنْ صَلَّي عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ عَشْرًا
Artinya: “Nabi Muhammad SAW bersabda; barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali”.
Sebagai sebuah Ibadah, Shalawat bisa menjadi sangat penting bagi kekuatan iman umat manusia. Dimana berdampak pada hati yang merasa lebih tentram serta mendapatkan syafaat Nabi Muhammad Saw di yaumul Akhir. Dengan bersholawat , sudah banyak sekali keberkahan dan pencerahan yang hadir pada diri siapapun yang mengamalkannya baik secara zahir maupun siir.
Manfaat Shalawat sendiri dijelaskan dalam kitab Al-Jami Al-Shagir karangan Imam Jalaludin Assuyuthi; salah satu ulama termasyur pada zamannya, yang menukil sebuah hadis nabi SAW,yaitu : Perbanyaklah shalawat kepadaku, sebab shalawat kalian dapat menghapus dosa-dosamu, meninggikan derajatmu dan menjadi syafaat bagimu di hadapan Tuhanku.
Dari berbagai Shalawat yang banyak sekali bacaan bacaan nya, terdapat bacaan paling mudah yaitu dengan membaca shallallâhu alâ Muhammad. Namun ada beberapa bacaan shalawat yang lain dan tentunya memiliki banyak sekali manfaat dan barokah ketika mengamalkannya. Adapun beberapa bacaan shalawat yang dapat diamalkan sehari hari.
1. Shalawat Munjiyat , arti dari shalawat ini adalah shalawat penyelamat. Shalawat ini biasa di baca dalam tahlil, atau setelah melaksanakan sholat hajat. Adapun bacaan nya sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ
2. Sholawat Ibrahimiyah, merupakan shalawat yang paling sempurna. Shalawat ini biasanya dibaca ketika duduk tasyahud dalam sholat. Adapun bacaan nya sebagai berikut:
للَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
3. Shalawat Nariyah,adalah sholawat yang disusun oleh Syekh Nariyah yang merupakan sahabat Nabi yang menekuni di bidang ketauhidan. Adapun bacaan nya sebagai berikut:
أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Pada akhirnya sebagai makhluk yang selalu dekat dengan kelalaian, manusia sudah sepatutnya untuk selalu dekat dan mengingat Rabbnya. Terlebih shalawat yang mudah dalam pengucapan serta aplikasinya yang rutin dalam setiap shalat. Seperti yang disampaikan oleh penyair Al Hafidz. ”Semua zikir tidak diterima kecuali dengan khusyuk dan hadir hatinya kecuali Shalawat, maka akan diterima meskipun tanpa khusyuk dan hadirnya hati”. Wallahu alam bishawab