Penulis: Muhammad Rizky Shorfana*
Orientalisme merupakan suatu tradisi keilmuan dan disiplin ilmu yang mengkaji segala hal yang berkaitan dengan Timur dari perspektif Barat. Para orientalis juga dalam mengkaji tentang dunia Timur tidak serta merta karena dorongan diri sendiri yang haus akan ilmu pengetahuan.
Namun, para orientalis ini membawa misi tersembunyi dalam mengkaji tentang pengetahuan peradaban Timur. Seperti apakah misi yang dibawa oleh para orientalis dalam mengkaji dunia Timur? Simak terus tulisan ini.
Salah satu tokoh yang berani membongkar dan mengkritik orientalisme adalah Edward Said. Ia adalah seorang intelektual Palestine-Amerika yang meletakkan dasar-dasar teori kritis dalam bidang pos kolonialisme. Ia besar di Palestina dan Kairo sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Amerika Serikat karena mengikuti sang Ayah.
Kritik Edward Said yang paling terlihat dalam karyanya “Orientalisme” adalah cara bagaimana orientalisme itu bekerja. Ia melihat bahwa gaya berpikir dan paradigma yang digunakan dalam pengkajian ke-Timuran oleh peneliti Barat selalu menimbulkan sosok “dunia lain” di mata Eropa.
Peradaban Barat di pandang sebagai peradaban dunia, pusat pengetahuan dan lain sebagainya. Sedangkan budaya Timur termasuk di dalamnya itu Islam, selalu dikaitkan dengan peradaban “yang kurang sempurna” bahkan peradaban yang keterbelakangan.
Menurut Edward Said, ketika orang-orang Barat mengkaji tentang peradaban Timur, mereka tidak memberikan makna, asosiasi, konotasi yang sebenarnya tentang dunia Timur. Malahan para orientalis tersebut, seolah-olah memberikan kesan negatif atas dunia Timur.
Mereka menggambarkan dunia Timur, khususnya negara-negara yang terdapat dalam wilayah Timur Tengah itu di ibaratkan sebagai budaya yang keras, keterbelakangan, dan suka berperang. Sehingga membuat bias para pembaca dari karya para orientalis ini, yang menilai peradaban Timur sebagai peradaban yang tertinggal.
Oleh karena itu, bagi Edward Said kajian orientalisme itu bukanlah suatu kajian yang objektif melainkan mereka memiliki tujuan tersendiri. Contohnya ketika para orientalis mempelajari secara mendalam tentang agama Islam. mereka mengkaji hal tersebut, tidak hanya untuk mendapatkan suatu hasil yang orisinil dan objektif.
Melainkan dengan tujuan agar dapat mempengaruhi umat Islam supaya mengikuti gaya berpikir ala Barat yang sekuler dan liberal. Sehingga nantinya mereka dapat merusak agama Islam dari dalam.
Selain itu, salah satu hal yang membuat Edward Said mengkritik para orientalis karena mereka sering kali mengabaikan pandangan dan suara dari masyarakat Timur sendiri.
Para orientalis lebih cenderung memosisikan diri mereka sebagai otoritas dalam memahami dan menggambarkan segala sesuatu tentang dunia Timur, sementara perspektif dan pengalaman asli masyarakat Timur sering kali diabaikan bahkan dianggap tidak valid.
Lebih parahnya lagi, menurut Edward Said ketika akhir abad ke-19 M. Tujuan utama dari proyek orientalisme Barat dalam mengkaji tentang dunia Timur itu lebih mengarah kepada kolonialisme dan imperialisme.
Ia berpendapat bahwa orientalisme adalah sebuah instrumen kekuasaan yang digunakan oleh Barat untuk membenarkan kolonialisme serta imperialisme mereka, bahkan memperkuat perbedaan antara “oriental” dan “occidental” yang memihak kepada Barat.
Dan hal tersebut, akan membawa dampak yang sangat besar bagi bangsa Timur. Salah satunya dalam faktor sosial budaya, kolonialisme dapat menyebabkan perubahan sosial dan budaya yang signifikan di negara-negara jajahannya.
Di mana budaya dan tradisi lokal akan tergeser oleh budaya kolonial yang di dominasi oleh penjajah. Bahkan dampak yang lebih parahnya lagi yaitu dapat merubah bahasa, agama, sistem pendidikan serta pola pikir masyarakat yang dijajah.
Maka dari itu, karya Edward Said yang berjudul “Orientalisme” dapat menjadi bahan refleksi bagi kita supaya menyadari akan bahayanya orientalisme yang dibawakan oleh bangsa Eropa. Dengan menyadari akan bahayanya tersebut, kita dapat membentengi diri kita dari pengaruh-pengaruh negatif yang disebar luaskan oleh para orientalis Barat.
Kendati demikian, Edward Said juga mengakui bahwa tidak semua orientalis itu buruk dan membawa misi untuk melanggengkan kolonialisme dan imperialisme Barat. Tetapi, terdapat juga orientalis yang memang benar-benar ingin mendalami pengetahuan tentang negara-negara Timur.
Di mana penelitiannya tentang pengetahuan bangsa Timur itu membawa pengaruh positif dan dapat kita rasakan pengaruh-pengaruhnya dalam perkembangan peradaban bagi dunia Timur, termasuk salah satunya yakni peradaban dunia Islam.
*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.