Keislaman

Aza Ceritakan Kisah Perempuan Buta Yahudi Diasuh Nabi Muhammad SAW

3 Mins read

Rabiul Awal menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk merayakannya dalam segala kegiatan apapun. Entah maulidan, pengajian hingga melakukan nilai-nilainya sudah menjadi makanan kita sehari-hari. Orang-orang merasa bid’ah mungkin sangat tidak setuju dari acara maulidan. Karena dianggap tidak sesuai ajaran islam.

Padahal Nabi Muhammad SAW adalah orang yang mendapat amanah dari Allah untuk mendakwahkannya. Ada juga yang mengaku selalu mengaungkan kembalinya sunnah dan Al-Qur’an, namun sayangnya kita sendiri terjebak hal-hal bersifat pahala tanpa memperhatikan, menganalisis dan bertadabbur kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Ada juga yang mengatakan tidak perlu diacarakan apapun, akan tetapi ia justru tidak tahu sisi beluknya perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam kelahirannya. Malah ia tidak ingin merayakan sama sekali. Sayang seribu sayang, ia tak menghargai hari kelahirannya Nabi Muhammad SAW sama sekali. Hanya asal nyelomot hadits-hadits nabi tanpa mentelaah apa yang perlu kita pelajari dari Nabi Muhammad SAW.

Yang seharusnya diimbangi dengan Asbabul Wurud (sebab-sebab turunnya Kitab/hadits) secara jelas. Sebelum memahami hadits mendalam. Parahnya, orang-orang seperti itu hanya mengambil refrensi dari hasil copy paste terjemahannya asalkan ada tulisannya shohih.

Memang belajar hadits harus diukur secara teliti. Bagaimana kita benar-benar mengenai perowinya dari Ilmu Rijalul Hadits berarti biografi perowi sebagai bukti apakah bisa dipercaya atau tidak. Hal inilah yang disoroti oleh Aza selaku remaja masjid Nurul Huda resah dengan apa yang terjadi selama bertahun-tahun di kampungnya.

Ia menegaskan ada hal lebih penting dari yakni kisah Nabi Muhammad SAW mengasuh perempuan buta tua Yahudi berbeda agamannya. Aza menceritakan dulunya ada perempuan buta beragama Yahudi setiap minggunya selalu mencaci maki Nabi Nabi Muhammad SAW.

Baca...  Makna Tafsir dan Takwil: Perpektif Klasik dan Perpektif Modern

Berpidato layaknya ia Aadalah kebenaran yang nyata dalam ajaran Yahudi. Mungkin menjelek-njelekkan adalah hal biasa kita ucapkan. Lebih ngerinya di kisah ini bahwa perempuan buta Yahudi ini memfitnah Nabi Muhammad SAW tanpa adannya bukti yang jelas.

Sampai kemudian ia capek dan lesuh, Nabi Muhammad SAW ketika melihatnya merasa kasihan dan iba dan menawarkan perempuan tua Yahudi itu “istirahat dulu bu, saya dulang supnya dulu, ini sup paling enak di daerah ini,” ujar Aza dengan perkataan bahasa Jawa Kromo.

Dalam riwayat lain dikatakan selama 3 kali setiap minggunya. Begitu dahsyatnya seorang Nabi Muhammad SAW yang sama sekali tidak menunjukkan rasa kekecewaan setelah mendengar ocehan perempuan buta tua Yahudi itu.

Hingga pada akhirnya Nabi Muhammad SAW meninggal dunia. Dan perannya digantikan oleh Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq sahabat terbaiknya dapat dipercaya. Karena beliau dijuluki As-Shiddiq berarti memiliki kejujuran.

Setelah Abu Bakar mencoba untuk melakukan hal yang sama dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Sampai kemudian lerempuan Ttua Yahudi curiga bahwa yang didulangi bukan orang pertama kalinya dan berkata “Kamu siapa? Perasaan bukan orang kemarin deh! Mendengar pertanyaan perempuan tua Yahudi, Abu Bakar menjawabnya dengan santai “Saya ya orang kemarin juga mbah.”

Perempuan tua Yahudi masih curiga lagi dengan jawaban Abu Bakar kedua kalinya dan memberikan pertanyaan lagi “Kamu siapa sih, Ini bukan orang yang pertama deh, Kamu kasar sekali. Sedangkan orang kemarin sangat lembut”. Abu Bakar pun menangis histeris dan mencoba menahannya sekuat tenaga.

Mendengar tangisan Abu Bakar, lerempuan tua buta Yahudi kembali bertanya “Kamu siapa, kenapa kamu nangis?” Akhirnya Abu Bakar mengaku bahwa ia bukan orang pertama kali mengasuh perempuan buta tua Yahudi “ Iya saya Abu Bakar, orang kemarin adalah Muhammad, Muhammad adalah Nabiku.”

Baca...  Interpretasi Alqur'an tentang Ajaran Kristen: Memahami Persepsi dan Dialog Agama

Mendengar jawaban Abu Bakar, perempuan nuta tua Yahudi merasa menyesel atas apa yang telah perbuat selama ini. Dan tidak sadar bahwa orang yang selama ini ia bully, ia caci maki ternyata orang pertama kali mengasuh dirinya. Alhamdulillahnya perempuan Bbuta tua Yahudi ini tobat dan masuk Islam.

Kesabaran

Kisah ini menjadi pukulan telak bagi kita bahwa kesabaran adalah sebuah sikap yang sulit kita peroleh. Karena terkadang kita sebagai umat Islam tidak gampang sabar melihat situasi dan kondisi. Apalagi Nabi Muhammad SAW sama sekali tidak membalasanya.

Nabi Muhammad SAW hadir untuk memperbaiki akhlak manusia supaya tidak lagi membencinya. Tanpa ia memaksa sekalipun dengan orang lain. Kesabaran ini juga tidak mudah kita pelajari di kehidupan nyata. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW adalah contoh yang benar-benar melaksanakan kesabaran.

Berbeda dengan kita banyak ngomongin tentang sabar, tapi hatinya belum melaksanakan kesabaran. Karena semua itu tak mudah dilaksanakannya. Dan sebagai pengingat kita bahwa kesabaran membutuhkan proses Panjang untuk menjalankannya.

Toleransi

Banyak yang mengatakan bahwa toleransi ada batasannya. Nggak ngawur untuk menjelaskannya. Nggak harus berlebihan melakukannya. Kita bisa resapi sendiri perilaku toleransi Nabi Muhammad SAW terhadap perempuan buta tua Yahudi.

Betapa toleransinya beliau untuk menghargai satu sama lain. Ia tidak memandang apa agamannya. Ia hanya ingin memandang manusia dengan wajah toleransinya. Wajah Islami sesungguhnya. Tanpa bertele-tele mengucapkannya.

Langsung di prakteknya. Kalian bisa menilai sendiri apa yang dijelaskan Aza sebagai pengingat. Tak perlu membeda-bedakan agama. Lihatlah islam yang tak memandangnya sama sekali. Lihatlah bagaimana Nabi Muhammad SAW memperlakukannya.

Sumber : Subuh Barokah Ahad (31/08/25).

39 posts

About author
Direktur Lembaga Pers dan Penerbitan PC IPNU Kabupaten Sukoharjo
Articles
Related posts
Keislaman

Hadis Fitnah, Etika Kehati-hatian di Era Media Sosial

2 Mins read
Salah satu hadits Nabi SAW. yang sangat relevan dengan keadaan masyarakat digital sekarang berbunyi: صحيح البخاري ٦٥٥٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ…
ArtikelKeislaman

Mengenal Konsep Ahlul Halli Wal Aqdi yang Jadi Usulan Majelis-Majelis di PPP

3 Mins read
KULIAHALISLAM.COM-Dinamika pemilihan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali menyita perhatian publik. Di tengah persaingan ketat antara Mardiono dengan kandidat-kandidat lain seperti…
FilsafatKeislaman

Pemikiran Al-Kindi Filsuf Muslim Pertama

6 Mins read
Al-Kindi (Kufah,185 H/801 M-Baghdad,256 H/869 M). Al-Kindi merupakan filsuf besar pertama Arab dan Islam. Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Berita

Perkuat Digitalisasi, Muhammadiyah Sumedang Bekerjasama dengan PT.Telkom Indonesia

Verified by MonsterInsights