Esai

Warga Dalam Krisis Norma Etika

2 Mins read

KULIAHALISLAM.COM – Hidup umat manusia ditengah masyarakat dunia saat ini, sudah terbuai oleh beragam keinginan hawa nafsu syahwat, fatamorgana duniawi yang fana. Sudah tenggelam oleh hasrat kuasa duniawi semu cenderung sesaat belaka. Sudah terlelap oleh simbol-simbol, tanda-tanda, ornamen megah lagi mewah yang menyilaukan saja. Orang-orang sibuk menata simbol dan ornamen yang melekat diluar tubuh tetapi membiarkan akal budi dan hati nurani didalam tubuh kabur gelap oleh pencitraan kepentingan pribadi dan kelompok sendiri. Orang-orang sibuk menasehati orang lain, memberikan ceramah dan tausyiah kepada warga dengan menyalahkan lagi mengutuk perilaku, gemar menunjuk wajah orang lain, mendiskreditkan nasib hidup orang lain sembari membusungkan dada mengagungkan diri sendiri yang paling suci, mulia dan hebat.

Hidup umat manusia ditengah masyarakat saat ini cenderung menjalankan sesuai selera, suka tidak suka, emosional dan kelompok sendiri. Untuk teman-teman sendiri adalah kebenaran, keamanan dan keselamatan adalah segalanya sedangkan untuk orang lain adalah kesalahan, diskriminasi, dan hukuman bagi semuanya.

Untuk teman-teman sendiri yang sepaham, segolongan dan sehaluan adalah dirangkul bahkan dilindungi martabat hidup segalanya sedangkan untuk orang lain akan di fitnah, adu domba, pecah belah dan bahkan disingkirkan.

Jika dilihat secara keseluruhan bahwa, umat manusia saat ini hidup cenderung terjebak dalam situasi labirin syubhat, beragam perbuatan mudharat dan perilaku mengarah kepada sesuatu yang maksiat, terjebak dalam lingkaran setan perbuatan kejahatan yang dahsyat melampaui batas norma moralitas dan etika hidup manusia dan warga masyarakat.

Di bidang pemerintahan, para pejabat-pejabat publik hidup semakin mentereng, glamour, bergelimang harta, pamer kekayaan, dan posisi jabatan kekuasaan strategis melekat sekujur badan. Mendapatkan akses secara langsung, pengawalan, jaminan hidup dan tunjangan bagi anggota keluarganya secara berkelanjutan.

Baca...  Islam Menyeru Umatnya Mencari Ilmu Pengetahuan

Di kegiatan keagamaan, para alim ulama, dan ustadz sibuk memberikan khotbah, ceramah dan tausyiah siraman rohani keagamaan kepada warga masyarakat, lebih-lebih gemar berkunjung silaturahim, dan memuja-muji para pejabat kekuasaan di pemerintahan tetapi mengabaikan kondisi nasib hidup warga masyarakat yang fakir miskin dan mustadafin.

Di acara pernikahan, para pemilik hajatan semau-maunya menyewa pemilik orgen tunggal untuk menampilkan biduan-biduan, goyang-goyang erotisme dipertontonkan secara terbuka terang-terangan, anak-anak kecil remaja ikutan tak tahu malu, sedangkan para orang’ dewasa dan orang tua khusyuk menonton selalu. Demi meraup pundi-pundi cuan dan kesenangan yang sesaat belaka.

Dengan demikian, orang-orang merasa paham agama, bersandar pada kitab suci Al-Qur’an, hadits, kitab ulama dan cendekiawan tetapi itu digunakan sekedar penghias bibir belaka, dicaplok sekedar selera syahwat pribadi masing-masing. Kitab suci Al-Qur’an di buka dengarkan melalui sound system yang keras dimana-mana tetapi berhenti sebatas ditelinga, masuk di telinga kanan keluar ditelinga kiri. Perbuatan kebajikan dan keburukan tidak bisa lagi dibedakan, perbuatan syubhat mudharat dan manfaat tidak bisa lagi di pisahkan.

Alih-alih masalah krusial seperti kemiskinan, gizi buruk, kebodohan dan keterbelakangan fakir miskin mustadafin, buruh petani nelayan dan gelandangan di tengah kota semakin merajalela, dan tindakan kejahatan kriminalitas, konflik, pembunuhan, dan sadisme marak terjadi.

Lebih-lebih perbuatan amoralitas saling mencaci-maki mengolok-olok mengejek-ejek mendiskriminasi dan menindas rendahkan martabat sesama umat manusia ditengah masyarakat akan teratasi secara cepat dan tepat sasaran, namun yang terjadi malahan semakin besar menjadi-jadi tumbuh mekar bak cendawan di musim hujan. Di tambah lagi masalah-masalah baru yang semakin banyak lagi dahsyat di setiap multisektor menghantui aktivitas kehidupan warga masyarakat, umat beragama dan bernegara sehari-harinya.

77 posts

About author
Alumni Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis adalah Redaktur Pelaksana Kuliah Al-Islam
Articles
Related posts
Esai

Makna Bekerja Perspektif Warga Bima

2 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Kerja adalah sesuatu hal yang mendasar dan penting bagi keberlangsungan hidup umat manusia di lingkungan sekitar maupun dunia. Sebab, ketika…
Esai

Makna Manusia Hidup Bermasyarakat

2 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Dalam kehidupan setiap berkeluarga proses Internalisasi nilai-nilai luhur berjalan secara dinamis dialektis, secara hierarkis maupun heterarkis, secara monologis maupun dialogis….
Esai

Manusia Ditengah Gejolak Dunia

3 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Saat ini, kita hidup di era globalisasi modern yang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat pesat lagi canggih, juga perkembangan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights