KULIAHALISLAM.COM – Ustadz Das’ad Latif lahir di Makassar 21 Desember 1973. Pendidikan tingginya pada jenjang sarjana diperoleh dari dua kampus, UIN Alauddin dalam jurusan peradilan agama dan Universitas Hasanuddin dalam jurusan ilmu komunikasi.
Beliau terus menekuni ilmu komunikasi dengan mengambil Magister di Universitas Hasanuddin dan berhasil meraih gelar Ph.D ilmu komunikasi di Universitas Kebangsaan Malaysia. Gelar doktor yang kedua juga berhasil diperoleh dalam bidang ilmu syariah di Universitas Islam Makassar.
Sumber gambar: Kanal Youtube Das’ad Latif |
Latar belakang yang kental dengan ilmu komunikasi membuat Ustadz Das’ad berhasil menarik hati jama’ahnya. Dengan setumpuk gelar yang tinggi, beliau tidak lantas menjadi sosok yang kaku dalam berkomunikasi.
Ceramah-ceramahnya justru sangat membumi dan bisa dipahami masyarakat. Kelebihan beliau juga berhasil menyampaikan ceramah dengan banyak sisipan canda dan tawa di dalamnya. Hal ini membuat jamaah tidak bosan dan menikmati penyampaian beliau.
Jauh sebelum stand up comedy hadir di Indonesia, para mubaligh sudah terlebih dahulu menyisipkan komedi-komedi dalam ceramahnya. Kita bisa lihat beberapa ustadz terkenal seperti UAS, UAH, Gus Baha, Aa Gym mereka semua dalam ceramah-ceramahnya sering menyisipkan canda yang membuat jamaah tertawa. Tentu saja hal tersebut tidak mengurangi substansi dari ceramahnya. Ustadz Das’ad Latif termasuk yang berhasil dalam membuat jamaah tertawa. Tentu komedi yang disisipkan beliau mengandung hikmah yang bermanfaat bagi jamaahnya.
Berkat kepiawaiannya dalam berceramah, Ustadz Das’ad Latif yang pada awalnya baru dikenal di Sulawesi Selatan, mendadak naik daun. Beliau sering tampil di televisi dan juga diundang ke banyak pengajian. Beliau bisa menyusul kesuksesan Ustadz Maulana rekan sejawatnya dari Sulawesi yang terlebih dahulu sering tampil di TV.
Salah satu ceramahnya yang viral adalah mengenai covid-19. Ustadz Das’ad menjawab dengan sangat cerdas gugatan kenapa masjid ditutup sedangkan pasar dibuka. Dia mengatakan bahwa apa yang dilakukan di masjid bisa juga dilakukan di rumah. Sebaliknya apa yang hanya bisa dilakukan di pasar tidak bisa dilakukan di rumah. Lagi-lagi disertai dengan bumbu candaan yang menghibur. Dakwah Ustadz Das’ad Latif bisa diakses dengan mudah di kanal resmi youtubenya yang sudah memiliki 2 juta subscribers.
Ustadz Das’ad juga bisa diterima di berbagai kelompok umat Islam tanpa melihat mazhabnya. Hal ini karena ceramah Ustadz Das’ad bersifat universal dan tidak mengkotak-kotakkan golongan. Kalaupun ada yang dikiritik oleh beliau, hal itu adalah sikap ekstrem dan takfiri yang dianut sebagian umat Islam. Beliau juga mengecam keras aksi M. Kace yang menistakan agama Islam dan mendesak akun youtubenya agar segera diblokir.
Selain berdakwah, Ustadz Das’ad juga aktif mengajar di berbagai kampus seperti STIKOM FAJAR Makassar. STIE AMKOP Makassar, Universitas Islam Makassar, STIM NITRO Fajar Makassar, Universitas Indonesia Timur Makassar dalam bidang ilmu komunikasi serta menjadi CEO PT. Gelora Indah Perdana, Biro Perjalanan Haji plus Umroh.
Beliau juga aktif menulis dan telah menghasilkan beberapa karya berjudul
1. Pilkada; Nikmat atau Bencana? Pemikiran Politik seorang Da’i
2. Islam yang Diperdebatkan “Membahas Masalah Khilafiyah dalam Islam Perspektif Ilmiah
3. Dari Hati ke Hati