(Sumber Gambar: dok, pribadi Fathir Azzamy) |
KULIAHALISLAM.COM – Persatuan Mahasiswa dan Pemuda Desa Tolouwi (PMPT) kembali turun unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Desa Tolouwi. Hari Senin, 30 September 2023. Mulai 09:30 WITA – Selesai. Tujuan unjuk rasa ini adalah sebagai bentuk protes dan tuntutan oleh mahasiswa dan pemuda desa yang masih diabaikan oleh Pemerintah Desa. Akhirnya, sekelompok mahasiswa dan pemuda tersebut menutup/menyegel kantor Desa. Karena sudah geram melihat respon pihak desa yang tidak kunjung menjawab tuntutan persoalan di tengah masyarakat. Sudah lebih dari satu minggu Kantor Kesa Tolouwi terus ditutup oleh sekelompok aksi demontrasi tersebut sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah Desa.
Hingga saat ini, belum ada respons yang memadai dari pihak Pemerintah Desa terkait tuntutan yang diajukan oleh pemuda dan mahasiswa. Dampaknya sangat merugikan masyarakat, karena pelayanan publik di Desa ini lumpuh total akibat ketidaksiapan Pemerintah Desa untuk mengatasi situasi ini.
Masyarakat Desa Tolouwi menyatakan keprihatinan mereka atas ketidakmampuan Pemerintah Desa dalam menanggapi masalah yang sedang terjadi. Seorang pemuda bernama Jumadin, salah satu warga Desa, menegaskan bahwa pemerintah harus segera merespons tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa dan pemuda sebelum Kantor Desa dapat dibuka kembali.
Tuntutan yang diajukan oleh PMPT mencakup beberapa isu krusial, antara lain:
1. Mendesak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta Pemerintah Desa Tolouwi untuk segera menindaklanjuti persoalan lapangan sepak bola yang saat ini tengah bermasalah dan kepemilikannya belum jelas.
2. Mendesak BPD dan Pemerintah Desa untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja mereka selama satu tahun terakhir. Hingga saat ini, belum terlihat tindakan nyata baik secara fisik maupun non-fisik yang telah mereka lakukan.
3. Keprihatinan atas kurangnya transparansi dalam penggunaan anggaran dana Alokasi Dana Desa (ADD) yang belum dapat dipertanggungjawabkan oleh pemerintah desa Tolouwi.
4. Mendesak Pemerintah Desa untuk memberikan informasi yang jelas terkait dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tolouwi, yang hingga kini masih belum memiliki arah yang jelas.
PMPT menegaskan bahwa mereka bersedia untuk membuka Kantor Desa jika Pemerintah Desa memberikan tanggapan yang jelas dan memadai terhadap tuntutan mereka. Namun, jika tuntutan ini tidak diindahkan, mereka akan terus menjaga Kantor Desa tetap tertutup, menggarisbawahi bahwa kejelasan hukum dan transparansi adalah hal yang sangat penting.
Masyarakat Desa Tolouwi berharap agar Pemerintah Desa segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini demi kebaikan bersama. Situasi ini menunjukkan bahwa penyelesaian yang tepat dan adil harus segera ditemukan agar aktivitas pelayanan masyarakat dapat kembali berjalan normal.
Pemerintah Desa Tolouwi sekarang berada pada titik penting di mana mereka harus memberikan respons yang tegas dan memadai terhadap tuntutan masyarakat. Masyarakat desa Tolouwi telah menunjukkan kesediaan untuk membuka kantor desa jika tuntutan mereka diakomodasi. Namun, jika tuntutan ini tetap tidak mendapatkan tanggapan yang memadai, mereka berkomitmen untuk tetap menjaga kantor desa tetap tertutup sebagai bentuk protes dan tekanan terhadap ketidakjelasan hukum serta tindakan pemerintah desa.
Harapannya adalah agar situasi ini segera diselesaikan secara adil dan transparan demi kesejahteraan bersama dan agar pelayanan publik di Desa Tolouwi dapat kembali berjalan dengan baik. Masyarakat Desa Tolouwi bersama PMPT akan terus memantau perkembangan situasi ini dan menunggu langkah konkret dari Pemerintah Desa.
Editor: Fitratul Akbar