Syekh Kholil Bangkalan Menyelesaikan Masalah dengan Istigfar
Oleh: Imam Gunawan
KULIAHALISLAM.COM – Setiap manusia pasti diberikan ujian oleh Allah SWT. Allah SWT memberikan ujian kepada hamba-Nya bertujuan untuk menaikkan derajat kepada hamba-Nya yang taat. Tak hanya itu, setiap ujian yang Allah berikan pastinya diberi jalan untuk menyelesaikannya.
Salah satu jalan keluarnya ialah meminta nasihat kepada waliyullah atau ahli hikmah. Oleh karena itu, Allah SWT memberikan keutamaan kepada para hamba-Nya yang taat, seperti memberi mereka karamah, kemudahan, dll.
Ujian yang diberikan oleh Allah SWT tentunya juga menyadarkan kita, bahwa kita sebagai hamba-Nya memiliki banyak dosa. Kalimat istigfar memiliki arti “mengampuni” maksudnya ialah kita memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa kita agar Allah mengampuni kesalahan-kesalahan kita.
Dengan memohon ampun salah satu cara mendekatkan diri kepada-Nya. Mengenai kalimat istigfar sendiri banyak sekali keutamaan-keutamaan diberikan bagi orang yang mengamalkan, seperti dapat menghapus dosa, menambah kebaikan dan berkah, mengabulkan doa, dimudahkan segala urusannya, dan lain-lain. Adapun dalil tentang istigfar sebagai berikut :
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ وَدَوَاءُ الذُّنُوْبِ الْاِسْتِغْفَارُ
Nabi SAW Bersabda, “Setiap penyakit itu ada obatnya dan obat-obatnya dosa adalah istighfar/meminta ampunan.”
Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ad-Dailami dari sahabat Ali RA Hadist ini menjelaskan setiap perbuatan ada sebab akibatnya, oleh karena itu anjuran beristigfar sangat penting bagi kita sebagai umat Islam.
Selain penjelasan di atas terdapat salah satu kisah yang masih berkaitan dengan istighfar, yaitu kisah dari Syekh Kholil Bangkalan.
Di Indonesia sendiri terdapat salah satu waliyullah yang sangat terkenal karamahnya. Beliau adalah Syekh Muhammad Kholil bin Abdullatif Bangkalan atau lebih dikenal dengan Syekh Kholil Bangkalan.
Kisah Tiga Orang Berkunjung Ke Syekh Kholil Bangkalan
Syekh Kholil Bangkalan adalah seorang waliyullah yang berasal dari Madura Bangkalan. Beliau juga memiliki banyak karamah, dikarenakan dirinya dekat kepada Allah SWT.
Dekatnya ia kepada Allah menjadikan Syekh Kholil Bangkalan sebagai salah satu hamba yang dincitai oleh-Nya. Selain banyaknya ilmu dan sering beribadah, ketika mendapatkan permasalahan dan pertanyaan beliau selalu mencari solusi yang terbaik.
Dikisahkan ada 3 orang yang berkunjung ke rumah Syekh Kholil Bangkalan, diantaranya ialah seorang pengusaha, pasangan suami dan istri, dan petani.
Mereka mengetahui ada seorang waliyullah yang dapat memberi mereka nasihat atau amalan dikala merasa kesulitan. Mereka pun mendatangi rumah beliau untuk meminta nasihat atau amalan. Dan mereka mendatangi rumah beliau berbeda-beda harinya tidak bersamaan.
Pada hari pertama, seorang pengusaha datang ke rumah beliau. Ia mengeluh bahwa usahanya kian hari kian menyusut. Kemudian Syekh Kholil Bangkalan pun menyuruhnya agar membaca istigfar.
Kemudian pada hari kedua datang lagi sepasang suami istri dan menghadap Syekh Kholil Bangkalan, mereka mengeluh tidak kunjung mempunyai anak. Dan beliau pun menyuruh mereka berdua untuk beristigfar.
Pada hari ketiga, datanglah seorang petani ke rumahnya dan menceritakan kepada beliau bahwa ia selalu gagal panen dikarenakan kemarau yang panjang. Kemudian beliau menyuruh orang ini untuk beristigfar.
Disisi lain ternyata ada beberapa santri yang menguping pembicaraan antara ketiga orang tamu dengan gurunya yaitu Syekh Kholil. Mereka para santri pun kebingungan dan bertanya-tanya, “mengapa tiga permasalahan tadi hanya diselesaikan dengan mengucapkan istigfar ?”.
Dikarenakan tidak merasa heran, para santri yang menguping pembicaraan mendatangi gurunya dan menanyakan kepada beliau mengenai tiga permasalahan dengan satu jawaban yang sama.
Kemudian Syekh Kholil tersenyum dan berkata kepada murid-muridnya “Coba buka surah Nuh ayat 10-12 !”. Dan murid-muridnya pun menuruti perintah beliau.
Ketika dibacakan dan diartikan, alangkah terkejutnya mereka bahwa apa yang mereka baca itu persis seperti permasalahan tadi. Surah Nuh ayat 10-12 :
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ڨ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ غَفَّا رًاۙ (١٠) يُّرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَا رًاۙ (١١) وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَ مْوَا لٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّـكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّـكُمْ اَنْهٰرًا ۗ (١٢)
Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu. (Q.S Nuh : 10-12).
Subhanallah, Maha Suci Engkau ya Allah, Engkau sudah menjelaskan setiap penyelesaian permasalahan di dalam Al-Qur’an.
Wallahu’a’lam bis showab
Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta