(Sumber Gambar: dok, metrotv. Visi Negarawan. Sukidi Pemikir Kebinekaan) |
KULIAHALISLAM.COM – Sukidi Mulyadi PhD, atau dikenal dengan sebutan Sukidi adalah Doktor lulusan Harvard University seorang intelektual Muhammadiyah, juga Cendekiawan Muslim Indonesia. Sukidi adalah anak petani dari Sragen Jawa Tengah, Indonesia. Berhasil menaklukkan kemegahan atmosfer akademik kampus Harvard University. Saat ini, beliau kembali di tanah air untuk mengabdi darmabakti ilmu pengetahuan yang diraih setelah malang melintang di negeri Paman Sam tersebut.
Cendekiawan Sukidi seringkali diundang oleh media TV nasional dalam menjawab problema di negara ini, selain itu dalam uraian gagasannya baik dalam bentuk tulisan artikel kolom-kolom di media cetak dan uraian secara lisan di media massa, orasi ilmiah dan memberi pandangan di TV nasional. Beliau selalu memberikan gagasan renyah, kritis, edukatif bernas yang mencerahkan dan mencerdaskan kepada setiap pejabat’ negara dan untuk kebutuhan masyarakat. Selalu menjaga cita-cita dan impian mulia dari para foundhing fathers. Untuk mewujudkan kondisi sosial budaya dan politik yang adil, damai, maju dan sejahtera. Semoga terus merawat dan memperjuangkan gagasan cita-cita para foundhing fathers untuk kemajuan masyarakat dan negara masa kini dan nanti. Mudah-mudahan setiap uraian gagasan nya bermanfaat mencerahkan dalam mewujudkan ditengah dinamika kondisi masyarakat negara ini.
Selain itu, Mas Sukidi, Cendekiawan kebangsaan yang tumbuh di lingkungan Muhammadiyah ini, selalu menulis artikel dengan topik-topik klise yang luput dari politisi dan masyarakat lainnya. Sukidi menuangkan gagasan yang segar, kritis dan nilai moral sebagai kompas dalam menjalankan tugas pemerintah dan kenegaraan di Republik Indonesia ini. Terus merdeka, berani, kritis dan cerdas konstruktif memperjuangkan kondisi ideal keadaban masyarakat melalui artikel, orasi dan pandangan konstruktif dalam menyelesaikan setiap persoalan bangsa.
Karya-karya Sukidi
Teroris Serang Islam. Sukidi Mulyadi, Farid Muttaqien. Bandung: Pustaka Hidayah, 2001. Menjadi Muslim Pluralis: Pergulatan Mencari Kebenaran dan Tuhan. Sukidi Mulyadi, Muhammadiyah Progressif: Manifesto Pemikiran Kaum Muda, 2007. Al-Hilli, Sukidi Mulyadi. Oxford bibliographies, 2009. Teologi Inklusif Cak Nur. Sukidi Mulyadi, Ke-2. Jakarta: Penerbit Buku, 2001. Api Pembaharuan Kiai Ahmad Dahlan. Robert W Hefner, Sukidi Mulyadi, Abdul Munir Mulkhan, Multi Pressindo, 2008. Selain itu, terdapat artikel ilmiah yang terbit di jurnal internasional yakni, Violence under the banner of religion: the case of Laskar Jihad and Laskar Kristus. Sukidi Mulyadi. Studia Islamika 10 (2), 2003.The Gradual Qur’ān: Views of Early Muslim Commentators. Sukidi Mulyadi. Harvard University, 2019. Max Weber’s remarks on islam: the protestant ethic among muslim puritans. Sukidi. Islam and Christian–Muslim Relations 17 (2), 195-205, 2006. Naṣr Ḥāmid Abū Zayd and the Quest for a Humanistic Hermeneutics of the Qur’ān. Sukidi. Die Welt des Islams, 181-211, 2009.
Kolom Artikel Sukidi
Menyelamatkan Republik Kita. Oleh SUKIDI. 1 Februari 2024. Demokrasi di Ujung Kematian. 4 Februari 2024. Di Ambang Tirani. 14 Desember 2024. Menyelamatkan Demokrasi Kita, 23 November 2023. Demokrasi di Ujung Kematian. 4 Januari 2024. Usaha Menemukan Kembali Indonesia. 2 November 2023. Dua Republik, Satu Kesenjangan. 21 September 2023. Menagih Janji Kemerdekaan. 24 Agustus 2023. Jiwa Indonesia. 20 Juli 2023. Presiden 2024, Indonesia Emas 2045. 15 Juni 2023. Menagih Janji Keadilan Sosial. 6 April 2023. Meritokrasi untuk Republik. 9 Maret 2023. Soekarno-Hatta dan Indonesia Hari Ini. 9 Februari 2023. Menagih Janji Republik. 12 Januari 2023. Mafia, Negara, dan Rakyat. 15 Desember 2022. Sukarelawan Kemanusiaan. 1 Desember 2022. Muhammadiyah untuk Kemajuan Indonesia. 17 November 2022. Konstitusi dan Kebinekaan, 3 November 2022. Pembaruan Komitmen Kebangsaan. 20 Oktober 2022. Kemerdekaan dan Kemiskinan, 18 Agustus 2022. Impian Indonesia Emas, 21 Juli 2022. Pemimpin, Modal Manusia, dan Indonesia Raya. 23 Juni 2022. Republik Ide, Pengorbanan, dan Kebangkitan Indonesia, 19 Mei 2022. Menegakkan Kembali Persatuan Indonesia. 21 April 2022. Muhammadiyah, Kemanusiaan, dan Keindonesiaan. 24 Maret 2022. Negara, Kemanusiaan, dan Belas Kasih, 17 Februari 2022. Bung Karno, Negara, dan Ketuhanan, 20 Februari 2022. Merawat Persatuan dalam Kebinekaan, 28 Oktober 2021. Jalan Penderitaan Pemimpin, 30 September 2021. Kemerdekaan Berkeyakinan, 9 September 2021.
(Sumber Gambar: dok, pribadi. Sukidi, Cendekiawan Muhammadiyah) |
Pemikir Konsen Kemanusiaan
Sukidi Mulyadi PhD termasuk cendekiawan yang peduli dengan isu-isu HAM. Beliau dalam uraian gagasan menyampaikan Orasi yang kritis, bernas, cerdas dan mencerahkan seluruh pegiat HAM dan masyarakat luas. Berharap setiap manusia Indonesia khususnya cendekiawan intelektual Indonesia terus merdeka, tegak lurus dan mencerdaskan dalam menyuarakan isu-isu kebaikan, keadilan dan kemanusiaan universal. Pun, intelektual Indonesia perlu menyuarakan kepada kekuasaan untuk mengungkap kasus-kasus dehumanisasi atau kejahatan kemanusiaan di negara Indonesia ini.
Orasi kebangsaan yang sangat dahsyat penyampaian dengan penuh gairah semangat, kritis, cerdas dan mencerahkan wawasan kebangsaan kaum muda dan pejabat sebagai penyelenggara negara Indonesia ini.
Orasi kebangsaan yang sangat kritis karena mengungkap bobroknya prinsip-prinsip fundamental dalam penyelenggaraan negara. Seperti meningkatkan perlu nya mengembalikan Indonesia sebagai negara konstitusi hukum yang demokratis bukan negara kekuasaan yang otoriter tirani yang cenderung KKN. Selain itu, Mas Sukidi menyampaikan bahwa, dalam proses penyelenggaraan negara perlu untuk mengedepankan meritokrasi prestasi dan integritas, bukan atas dasar KKN.
Seluruh warga negara dan pejabat pemerintahan perlu menengok kedalam diri, meminta fatwa hati nurani dalam mengambil kebijakan politik, dan kebijakan yang menyangkut masyarakat luas.
Karena Indonesia adalah negara berkarakter republik, res dan publikasi. Artinya, bahwa segala sesuatu yang ada di dalam negara Indonesia ini, baik dalam pemerintahan dan SDM seluruhnya digunakan semata-mata untuk kemanfaatan publik, negara dibentuk semua buat semua bukan hanya untuk golongan tertentu, kepentingan segelintir orang, dan kelompok penjahat berlabel oligarki, tirani dan diktator yang menjarah uang rakyat, korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dan sebagainya. Mudah-mudahan terus menjaga gagasan kritis dan gairah kritis dalam membaca memberi solusi pencerahan holistik untuk perilaku pejabat dan kondisi negara ini. Uraian gagasan yang kritis dan korektif dalam melihat fenomena perilaku politisi negara saat ini. Uraian gagasan yang renyah, kritis cerdas dan mencerahkan jantung kecongkakan, membidik hati keculasan dan kebobrokan para politisi di negara ini.
Impian Kebangsaan
Sukidi Mulyadi PhD adalah seorang intelektual cendekiawan yang lahir dan tumbuh dari tradisi intelektual besar Amerika Serikat, lulusan kampus ternama yakni Universitas Harvard USA. Beliau banyak belajar ilmu pengetahuan warisan tradisi intelektual raksasa negara adidaya Amerika Serikat, dan mengambil hikmah dari filosofi, nilai-nilai dan harapan dari pemimpin-pemimpin besar Amerika. Jadi, setiap uraian gagasan beliau selalu bersandar pada gagasan argumen dan pandangan yang paling shahih dan aktual dalam menjawab setiap problematika yang terjadi pada negara tertentu seperti Indonesia. Seperti masalah konstitusi, filosofi, demokrasi, HAM, fenomena tirani, oligarki, dan sosial budaya serta kualitas SDM dan pendidikan suatu negara. Beliau bukanlah tipe intelektual yang hanya mencomot pandangan tokoh-tokoh pemimpin dan pemikir Amerika Serikat secara sembrono membabi buta, tetapi beliau mengambil gagasan yang berkualitas dan valid sebagai dasar pijakan dalam menguraikan gagasan nya dalam menjawab setiap gejolak problematika yang sedang dihadapi oleh setiap negara bangsa didunia ini.
Setiap uraian gagasan Mas Sukidi, seorang Cendekiawan Muhammadiyah. Beliau selalu kritis, cerdas dan mencerahkan dalam melihat fenomena perilaku pejabat’ negara dan politisi yang cenderung menyimpang dari konstitusi dan etik pejabat publik. Munculnya kondisi mundur, hancur dan matinya nilai konstitusi dan demokrasi di negara ini karena perilaku politisi yang serakah, tiran dan korup terhadap kekuasaan sehingga merusak rendahkan martabat masyarakat sebagai korbannya.
Selain itu, Mas Sukidi cendekiawan Muhammadiyah memberikan gagasan kritis dan cerdas sebagai upaya solusi alternatif dalam menjawab semua permalasahan kronis yang menimpa perilaku pejabat’ negara dan politisi yang mengais uang negara untuk kepentingan pribadi, partai dan kroni. Uraian kritis cerdas dan mencerahkan dalam melihat fenomena perilaku politisi dan pejabat’ negara republik Indonesia. Uraian gagasan yang renyah kritis cerdas dan mencerahkan dalam melihat fenomena sosial politik perilaku para pejabat di negara ini.
Mudah-mudahan kami kaum muda, cendekiawan dan aktivis muda Muhammadiyah untuk terus banyak belajar dari intelektual raksasa yang dimiliki Muhammadiyah. Yang terus menerus berpikir, berdialog, dilektik kritis dalam menjawab setiap fenomena di segala aspek kehidupan agama dan bangsa Indonesia. Kami generasi muda Muhammadiyah ini, terus membaca, menulis, menelaah dan berdiskusi serta berkhidmat untuk kemajuan persyarikatan melalui potensi yang kami miliki. Baik memainkan peran didalam struktur dan jalur kultural. Selalu senang nyimak uraian gagasan Mas Sukidi. Renyah, kritis, cerdas dan mencerahkan.
Menyimak uraian gagasan kritis cerdas dan mencerahkan seperti ini sungguh kemewahan yang langka, oase ditengah keringnya wawasan warga dan pejabat negara. Menyimak uraian gagasan Mas Sukidi Selalu kritis, cerdas, edukatif dan rujukan untuk kemajuan bangsa. Kolom luar biasa dahsyat kritis, cerdas solutif dan mencerahkan Dalam menggugah nurani pejabat publik yang harus kuasa, dan mempraktikkan politik culas dan melanggengkan kekuasaan dinasti yang bisa perlahan-lahan merusak tatanan kehidupan masyarakat kebangsaan.