Esai

Sekali Lagi Tentang Moderasi Beragama

1 Mins read

KULIAHALISLAM.COM – Bagi sebagian orang hari ini bisa dikatakan baru dalam menghadapi wacana moderasi beragama. Tetapi lain hal dengan beberapa para pakar sejarah Indonesia, karena sejatinya sikap moderasi beragama justru jauh hari pada pembentukan NKRI ini sudah secara bernas dinyatakan dalam sikap menerima, menghormati, menghargai atas keragaman di negara ini.

Dalam konteks keIndonesiaan tentu moderasi beragama merupakan salah satu kekuatan untuk merekatkan persatuan kesatuan bangsa yang notabene Indonesia dengan segala kemajemukannya dan secara historis perjalanan bangsa ini terbentuk dari sikap tengahan para ulama terdahulu sehingga menerima dengan legowo tentang kesepakatan landasan falsafah bangsa. 

Aktualisasi dalam beragama akan berpengaruh terhadap keberagamaan secara individu dan otomatis akan berdampak terhadap kesepahaman suatu tatanan bangsa dan negara. Kesepahaman dan kesepakatan inilah yang akan menjadi benang merah untuk keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. 

Indonesia adalah negara majemuk dengan keragaman keyakinan dan sosial budaya. Terlahir diatas perbedaan  tentu harus membangun kesadaran seluruh komponen bangsa dalam bernegara. 

Moderasi beragama diantaranya tertuang dalam sikap toleransi, menghargai menghormati keyakinan agama lain, dengan tidak memaksakan kehendak dalam hal keyakinan kepada orang lain. 

Disini saya secara pribadi memandang betapa kebaikan kebaikan itu menanti kita untuk berjuang menegakan ajaran Islam yang Rahmatan lil ‘alamin diatas kemajemukan bangsa. Tetap menebar kebaikan dan kemanfaatan untuk sesama, tetap meneladankan nilai-nilai Islami sehingga membumi. 

Hidup bermasyarakat berdampingan dengan yang tidak sekeyakinan bukan menjadi problem malah sebaliknya akan menjadi ladang kebaikan bagi semuanya. Dengan mencontohkan nilai-nilai Islami seperti menghormati, menghargai, ta’awun dalam hal kemanusiaan, teposaliro, adil, tidak mendeskriminasi dll. 

Sikap memaksakan suatu keyakinan hanya akan berdampak masalah baru dan memperuncing pertikaian sehingga akan merusak bangunan utuh persatuan dan kesatuan bangsa yang dibangun diatas dasar KeTuhanan Yang Maha Esa. 

Baca...  Refleksi Kini: Berkompetisi Dalam Berbuat Kebaikan

Mari kita berfastabiqul khairaat dalam membumikan nilai-nilai Islam untuk sesama tanpa memandang ras, kasta, suku bangsa dan keyakinan. Mari kita menebar kebaikan dan cinta untuk semesta. 

Jangan khawatir Islam dilecehkan karena kemuliaanya ada pada Yang Maha Mulia. Jangan khawatir Islam direndahkan karena ketinggiannya ada pada Yang Maha Tinggi. Islam membumi 

Oleh: Susan Sundari, Ketua Forum Guru Muhammadiyah Kab. Sumedang |Sekretaris II PWNA Jawa Barat |Guru Al Islam / PAI SMK Muhammadiyah 1 Sumedang |Founder Mentari Madani for Islamic education and hummanity

2369 posts

About author
KULIAHALISLAM.COM merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Esai

Naskah Bima "Bo Sangaji Kai" Sebagai Ingatan Kolektif Bangsa

7 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Bo Sangaji Kai adalah harta benda pusaka yang tidak ternilai harganya bagi pemerintah daerah dan masyarakat Bima. Karena itu, penting…
Esai

Makna Ziarah Kubur dalam Perpektif Islam

6 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Ziarah kubur bukanlah masalah yang baru di kalangan masyarakat. Tetapi sudah dimaklumi keberadaannya dan sudah direalisasikan pada masa Rasulullah SAW….
Esai

Melihat Pengkhianatan Yahudi Bani Quraizah

5 Mins read
Komunitas Yahudi selanjutnya yang melakukan pengkhianatan terhadap hak persamaan warga negara dalam negara Madinah adalah Bani Quraizah. Sampai dengan tahun 627 M…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights