Pemuda berperan sangat penting dalam perkembangan politik Indonesia. Karena dengan semangat muda yang masih membara, pemuda bisa memberikan inovasi dan menjadi penggerak utama untuk mengawasi perkembangan politik Indonesia.
Melalui debat politik yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), menjadi ajang yang sangat penting untuk menentukan arah pilihan pemuda. Di dalam debat politik para kandidat bisa menyampaikan visi, misi dan pandangannya terhadap isu-isu penting yang ada di masyarakat.
Pada pemilu 2024 Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat partisipasi pemilih sebanyak 81,78%. Jumlah ini di dominasi oleh generasi Z dan milenial sebanyak 55% dari total pemilih, dimana pemilih generasi milenial sebanyak 33,60% dan generasi z sebanyak 22,85 %. Pada pemilu 2024 pemilih generasi muda mencakup 30 % dari total pemilih. Dengan banyaknya jumlah pemuda ini akan mempengaruhi politik Indonesia untuk ke depannya.
Pemuda-pemuda yang kritis dan memiliki fokus penting pada isu-isu di dunia pendidikan, ekonomi, lapangan pekerjaan dan teknologi, dapat mengevaluasi kandidat melalui debat politik.
Para pemuda dapat melihat bagaimana kandidat merespons pertanyaan secara langsung, mengukur kecakapan berbicara dan bagaimana mengatasi masalah bangsa yang akan dihadapi.
Debat politik juga dapat dijadikan sebagai pembanding yang efektif karena para kandidat berada di panggung yang sama dan pada waktu yang sama. Dari hal itu, pemuda dapat menilai kepribadian, gaya bicara, dan cara kandidat mengelola tekanan selama debat, kerap menjadi faktor yang mempengaruhi kesan pemuda terhadap para kandidat.
Namun, pada kenyataannya tidak semua pemuda memanfaatkan debat politik sebagai rujukan utama untuk menentukan pilihan. Masih banyak pemuda yang hanya menggunakan potongan debat politik yang viral di media sosial, sehingga pemahaman yang didapatkan sangat terbatas pada hal-hal tertentu yang belum tentu mencerminkan keseluruhan potensi kandidat.
Pengaruh emosional dalam debat politik sangat penting dan tidak dapat diabaikan. Bagaimana penggunaan retorika, penyampaian yang karismatik dan kemampuan kandidat menyentuh isu yang dekat dengan kehidupan pemuda, seperti akses pendidikan atau peluang kerja, sering kali meninggalkan kesan yang sangat mendalam pada pemuda.
Debat politik memang memiliki potensi yang besar untuk mendapatkan suara pemuda, namun keputusan pemuda untuk memilih bergantung dari banyak faktor. Seperti, tingkat kepercayaan pemuda terhadap politik, kemampuan berpikir kristis, dan akses informasi yang baik memerankan peran sangat penting.
Dalam beberapa kasus, skeptisisme terhadap politisi atau anggapan bahwa debat hanyalah ajang formalitas dapat mengurangi pengaruhnya. Oleh sebab itu, untuk memastikan debat politik benar-benar berdampak, diperlukan adanya edukasi politik yang mendorong pemuda untuk mencari informasi yang lebih akurat dan mempertimbangkan pilihan mereka secara rasional.
Maka dari itu, debat politik tidak hanya menjadi ajang pertunjukan, tetapi juga sebagai alat demokrasi yang membantu pemuda menentukan arah bangsa dengan lebih baik dan bijaksana.