Pendidikan

Rusaknya Pendidikan Karakter di Era Modern

3 Mins read

Penulis: Ronaldus E Kanjar*

Pengertian pendidikan karakter

Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.


Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.

Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.

Tujuan pendidikan karakter

Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong. Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, dan budaya. Berikut adalah nilai-nilai pembentuk karakter tersebut;

  1. Kejujuran
  2. Sikap toleransi
  3. Disiplin
  4. Kerja keras
  5. Kreatif
  6. Kemandirian
  7. Sikap demokratis
  8. Rasa ingin tahu
  9. Semangat kebangsaan
  10. Cinta tanah air
  11. Menghargai prestasi
  12. Sikap bersahabat
  13. Cinta damai
  14. Gemar membaca
  15. Perduli terhadap lingkungan
  16. Perduli sosial
  17. Rasa tanggungjawab
  18. Religius

Penyebab rusaknya pendidikan karakter

Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu. Namun, di era modern ini, terdapat berbagai faktor yang menyebabkan rusaknya karakter pendidikan. Dalam era yang penuh dengan teknologi dan informasi, penting untuk meneliti masalah yang ada dan mencari solusi yang tepat guna memperbaiki kondisi pendidikan saat ini. Penyebab rusaknya karakter pendidikan di era modern antara lain;

Teknologi yang berlebihan

Salah satu penyebab utama rusaknya karakter pendidikan di era modern adalah penggunaan teknologi yang berlebihan. Anak-anak dan remaja saat ini lebih sering terpaku pada perangkat elektronik seperti ponsel pintar, tablet, dan komputer. 

Baca...  Bagaimana Menjawab Krisis Kader Ulama di Muhammadiyah?

Mereka menghabiskan banyak waktu untuk bermain game online, berselancar di media sosial, atau menonton video di internet. Hal ini mengakibatkan mereka kehilangan waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar, berinteraksi dengan orang lain, dan mengembangkan keterampilan sosial. 

Kurangnya pengawasan orang tua

Kurangnya pengawasan orang tua juga menjadi penyebab rusaknya karakter pendidikan di era modern. Banyak orang tua saat ini sibuk dengan pekerjaan atau urusan pribadi sehingga tidak dapat mengawasi aktivitas anak-anak mereka dengan baik. Anak-anak yang dibiarkan bebas tanpa pengawasan cenderung terjerumus pada perilaku negatif seperti bullying, penggunaan narkoba, dan tindakan kasar lainnya.

Kurangnya nilai moral dalam kurikulum pendidikan

Kurikulum pendidikan di era modern cenderung fokus pada aspek akademik dan keunggulan dalam bidang studi tertentu. Hal ini menyebabkan kurangnya penekanan pada pengembangan nilai moral dan karakter. Padahal, pendidikan yang baik seharusnya tidak hanya mengajarkan pengetahuan tetapi juga mengembangkan sikap, nilai-nilai, dan karakter yang baik pada peserta didik.

Pengaruh budaya luar 

Hal ini memang tak dapat dipungkiri lagi. Banyak budaya luar yang masuk keindonesia dan munkin sudah menjadi budaya di kalangan remaja.

Cara mengatasi kerusakan pendidikan karakter di Indonesia 

Upaya untuk menanamkan pendidikan karakter kepada anak merupakan sebuah tantangan besar. Sebab, pendidikan karakter berupaya untuk menanamkan sebuah kebiasaan, nilai, dan cara pandang terhadap suatu hal. 

Pendidikan karakter sebagai solusi utama untuk membangun generasi masa depan bangsa yang berkualitas dan berkarakter kuat tidaklah semudah membalikan telapak tangan. 

Semua membutuhkan komitmen bersama mulai dari guru, keluarga atau orang tua, masyarakat dan termasuk juga pemerintah. Pengendalian dunia digital harus disikapi dengan serius oleh semua pihak agar dapat membawa energi positif.

Baca...  Urgensi Membaca Alquran

Di antara semua pihak yang berpengaruh terhadap pendidikan karakter anak, keluarga atau orang tua merupakan pihak yang paling berperan dan dominan dalam usaha ini. 

Jika keluarga atau orang tua dapat menyikapinya dengan bijak, maka karakter anak akan terbentuk dengan mudah menyesuaikan cara didik keluarga atau orang tuanya. 

Sebab keluarga atau orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi putra/putrinya. Sehingga peran aktif orang tua sangat dibutuhkan dalam pengasuhan anak. 

Orang tua dituntut cerdas di tengah perkembangan zaman, karena bekal pendidikan di sekolah saja tidak cukup untuk membekali anak-anak. Maka perlu peran penting keluarga atau orangtua dalam hal pengawasan, baik di dalam keluarga, lingkungan, maupun sekolah.

Adapun langkah-langkah yang harus diterapkan dalam pengasuhan orang tua di era modern adalah sebagai berikut:

  1. Orang tua harus selalu melakukan perbaikan pengetahuannya tentang dunia digitalisasi saat ini, khususnya tentang aplikasi-aplikasi di hanphone/android yang biasa digunakan anaknya. Sebab, orang tua tidak mungkin dapat mengontrol dan mengawasi anaknya jika orang tuanya sendiri tidak melakukan perbaikan terhadap perkembangan dan pengaplikasian teknologi yang ada.
  2. Jika anak terpisah jarak dengan keluarga atau orang tua, maka keluarga atau orang tua bisa selalu mengawasi dan mengontrol anaknya melalui fitur canggih yang telah tersedia pada hendphone nya masing-masing.
  3. Keluarga atau orang tua harus tegas melarang dan menegur anak jika terdapat konten yang tidak layak untuk ditonton, namun hal ini harus dilakukan dengan cara yang wajar dan tidak menyakiti anak seperti halnya mencubit, memukul, atau dengan kontak fisik lainnya. Tidak jarang, cara seperti ini malah dapat menyebabkan anak menjadi tantrum sehingga berpengaruh negatif terhadap pendidikan karakter dan perkembangan anak.
  4. Perlu adanya penanaman budi pekerti dari orang tua yang selalu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari agar anak tersebut menjadi terbiasa.
Baca...  Buya Mansoer Daoed Datuk Palimokayo Ulama Besar dan Dilpomat Indonesia

Kesimpulan 

Pendidikan karakter perlu dan sangat penting diterapkan demi mengembalikan prilaku dan karakter baik yang sudah luntur. Dengan dilaksanakanya pendidikan karakter diharapkan dapat menjadi solusi atas masalah-masalah terkait karakter di era modern. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dapat dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran, dan kegiatan dirumah dan dimasyarakat.

Saran 

Sebaiknya para orang tua, para pendidik dan pemerintah lebih menerapkan pendidikan karakter pada para anak atau anak didiknya agar mereka menjadi generasi yang mempunyai akhlak yang baik, baik dilingkungan masyarakat maupun keagamaan.

*) Mahasiswa Teknik di Universitas Kahuripan Kediri.

Editor: Adis Setiawan

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Pendidikan

Rendahnya Minat Baca Generasi Milenial

2 Mins read
Tak bisa dipungkiri bahwa generasi milenial memiliki minat baca yang sangat rendah; namun, mereka memiliki minat yang sangat besar dalam membaca media…
Pendidikan

Membongkar Mitos: Apakah Gelar Sarjana Masih Relevan di Era Digital ?

3 Mins read
Di tengah arus perubahan yang dipicu oleh revolusi digital, pandangan masyarakat terhadap pendidikan formal mulai bergeser. Gelar sarjana yang dulu dianggap sebagai…
Pendidikan

Urgensitas Pendekatan Bimbingan Konseling Pada Anak dan Remaja

2 Mins read
Urgensitas pendekatan bimbingan konseling pada anak dan remaja. Individu atau manusia itu sendiri pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir (homo sapiens) dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights