Artikel

Perkembangan dan Kemajuan Ilmu Kedokteran Islam

6 Mins read


Kuliahalislam-Ilmu
kedokteran (at-tibb) merupakan ilmu
yang menangani keadaan kesehatan dan penyakit pada tubuh manusia dengan
menggunakan cara-cara tertentu. Ilmu kedokteran Islam merupakan salah satu
peradaban Islam yang paling masyhur. Bukan hanya abad pertengahan, kedokteran
Islam telah dikaji sunguh-sungguh di Barat hingga abad ke-17 Masehi. Pada abad
19 Masehi, pengkajian kedokteran Islam dihapuskan dari kuriklum sekolah dan
perguruan tinggi di Barat.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam diutus bukanlah untuk menjadi seorang
Thabib (dokter) melainkan untuk menjadi seorang Rasull, namun dalam syariat
yang Nabi bawa terkandung dan bernili ilmu pengobatan kedokteran yang murni.
Dalam ajaran-ajaran Islam yang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasalam terdapat ajaran sebagai berikut :

·  Cara bersuci yang
diajarkan Nabi Muhammad Shalallallahu
alaihi wasallam
;

· Cara berwudhu membasuh
anggota badan sebelum beribadah;

· Dilarang kencing di
kolam yang airnya tidak mengalir;

·Hewan sakit jangan
disatukan dengan hewan sehat

·Berkhitan

·Jika disuatu wilayah
terkena wabah maka jangan mendekatinya;

· Makruh memakan hewan buas

· Disebutkan dalam
Al-Qur’an dan Sunnah bahwa madu adalah obat;

· Makan makanan yang masih
panas kurang berkahnya;

·  Jika diminuman terkena
lalat maka celupkan lalat itu lagi karena di sayap kirinya ada penawar racunnya

· Nabi melarang makan
terlalu kenyang;

· Harus mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan;

· Nabi melarang berobat
dengan suatu yang haram;

· Dan banyak lainnya.

Semua larangan dan anjuran di atas
berasal dari Al-Qur’an dan Hadis shahih. Imam Bukhari merupakan Ulama Ilmu
Hadis yang pertama menyusun Kitab
Ath-Thib
Nabi Muhammad Shalallallahu
alaihi wasallam
yang didalamnya ada 80 hadis yang berkaitan dengan ilmu kedokteran.

 Ilmu kedokteran Islam lahir sebagai hasil pembauran ilmu kedokteran Yunani
tradisi Hipokrates dan tradisi Galen dengan teori serta praktik bangsa Persia
dan India. Penggabungan ilmu kedokteran Islam dan kedokteran sebelum Islam
pertama kali dilakukan di Jundishapur yang terletak dekat kota Persia (sekarang
Ahwaz). Kota ini dibangun kembali oleh Raja Persia yaitu Shapur I dengan maksud
untuk dijadikan sebagai pusat ilmu. Akhirnya Jundishapur menjadi pusat ilmu
khususnya ilmu kedokteran Hipokrates.

Kemudian, Raja Shapur II mendirikan
Universitas reguler yang mempertemukan berbagi aliran kedokteran. Disinilah
para dokter aliran Nestoria mengajarkan dan memperaktikan kedokteran Yunani.
Pemikiran Zoroaster memberikan pengaruh besar bagi kedokteran Persia. Setelah
wilayah Persia berada di bawah kekuasaan Islam, Perguruan Jundishapur itu
menjadi jembatan dalam pengembangan antara kedokteran Islam dan Pra-Islam.

Selain Jundishapur, kedokteran Yunani
juga dipraktikan di Iskandariyah, pusat terbesar sains Helenestik. Ketika Islam
menahlukan Mesir abad ke 7 Masehi, ada indikasi bahwa kedokteran Helenistik itu
masih hidup. Iskandariyah merupkan tempat para ilmuwan muslim berkenalan dengan
kedokteran Yunani.

Baca...  Kisah Hari Ini: (3 Februari) Yasser Arafat dilantik menjadi Pemimpin Otoritas Palestina (PLO)

Orang Arab juga memiliki kedokteran
sederhana. Dengan datangnya Islam, mereka tidak mengalami perubahan langsung
bahkan kurang percaya pada kedokteran Jundishpur dan Iskandariyah. Dokter Arab
pertama di zaman Rasulullah Shallallahu
alaihi wasallam
adalah Haris bin Kaladah. Haris bin Kaladah mendapatkan
pendidikan kedoktran di Jundishapur. Nabi Muhammad shallallhu alaihi wasallam menyuruh para Sahabat untuk berobat
kepada Haris bin Kaladah. 

Haris bin Kaladah wafat tahun 634 Masehi pada masa
Khalifah Umar bin Khattab semoga Allah meridhainya . Status keislaman Haris bin
Kaladah diberdebatkan para Ulama namun sebagian besar menyatakan ia bukan
seorang Muslim.

Asas
Ilmu Kedokteran Islam

Ilmu kedokteran yang Islam itu tidak
lain adalah ilmu pengobatan yang berasaskan Islam. Asas kedokteran Islam yang pertama, seorang thabib mengobati
seorang pasien dengan ihsan dan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan
dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Shallallahu
alaihi wasallam
. Kedua, tidak
menggunakan obat-obatan yang haram atau tercampur dengan bahan-bahan yang
haram.

Ketiga,
pebngobatan yang dilakukan tidak sekali-kali sampai mencacatkan tubuh kecuali
sangat perlu dilakukan (darurat) atau keadaan terpaksa. Syaikh Abdurrahman
Al-Harani dalam bukunya “ Ath-Thib Islam
menyebutkan bahwa : “ Dalam perkara
dengan pengobatan yang mencacatkan tubuh itu boleh dikakukan jika darurat. Tapi
dalam aspek pengobatan yang berbahan haram tidak ada aspek darurat atasnya
”.
Keempat, pengobatan itu tidak berbau
takhayul, Bid’ah dan Khurafat (kesesatan. Islam tidak
mengajarkan jenis model-model sihir.

Kelima,
Islam tidak memebenarkan seseorang yang tidak mengkaji ilmu kedokteran turun
mengobati pasien. Jika terjadi bahaya dalam pengobatan maka ia bertanggung
jawab sepenuhnya. Keenam, jauhkan
dari seorang dokter Muslim sikap dengki, riya, takabur dengan cara merendahkan
orang lain, tinggi hati, memeras pasien dan sikap yang tidak terpuji lainnya.Ketujuh, seorang dokter Muslim harus
berpakaian bersih, rapi dan sebaiknya berpakaian puti-putih. Dalam Hadis : “Pakailah pakaian putih sebab sesungguhnya
warna putih itu lebih bersih dan indah. Kafanilah mayat-mayat dengan kain putih
(H.R Ahmad)”.

Kedelapan,
hendaklah lembaga pendidikan kedokteran, rumah sakit, balai pengobatan dapat
menarik hati pengunjung dengan keindahan, kerapian dan kebersihan sehingga ia
sekaligus tempat syiar Islam. Kesembilan,
Jauhkan lambang-lambang yang berasal dari bentuk pemujaan Dewa-Dewa Yunani atau
menggunakan lambang Yahudi dan Nasrani.

Perkembangan
Ilmu Kedokteran Era Daulah Islamiyah

Perkembangan ilmu kedokteran Islam
dimulai pada masa Khalifah Khalid bin Yazid bin Muawiyyah dari Khilafah Dinasti
Bani Umayyah. Ia menaruh perhatian besar pada ilmu kedoketeran, kimia dan
astronomi. 

Khalifah Khalid bin Yazid adalah orang pertama dalam sejarah
peradaban Islam yang membuat lemari besar untuk menyimpan kitab-kitab
kedokteran. Setelah masa Khilafah Daulah Umayyah, perkembangan ilmu kedokteran
dilanjutkan oleh Khalifah  Abu Ja’far
Al-Mansur (memerintah 136-158 H). Ia mendirikan lembaga penterjemah kitab-kitab
pengetahuan dari bahasa Yunani, Hindia, Suryani, Persia.

Baca...  Nuzulul Qur’an Sebagai Media Introspeksi Diri

Penterjemah kitab kedokteran pada
masanya diantaranya adalah Thabib Jirjis Bukhtyshu yang menterjemahkan kitab
kedokteran dari bahasa Suryani dan Yunani ke dalam bahasa Arab. Kemudian Thabib
Sarjis Risy Aina  Irak yang menganut
agama Nasrani sekte Yacobis (sekte yang menolak paham Trinitas). Selanjutnya,
Thabib Al-Masawih yang terkenal pada masa Khalifah Harun ar-Rasyid. Al Masawih
memiliki putra bernama Yuhana Ibnu Masawaih al Marindi yang terkenal kitab
kedokterannya berjudul “ An Nawadlir Ath
Thibbiyah
”, “Kitabul Hamiyah” dan
Kitab Al Azminah”.

Bapak kedokteran Islam yang terkenal
sepanjang zaman di Barat dan Timur adalah Abu Yusuf Ya’kub Ibnu Ishaq Ibnu
Sabbah ibnu Imran ibn Ismail Al-Ash’ats Ibnu Qais al-Kindi. Ia keturunan
Sahabat Nabi bernama Al-Ash’ ats ibn Qais. Al-Kindi lahir di kota Kuffah (Irak)
tahun 185 H. Ia menulis 256 Kitab yang terdiri atas 22 kitab filsafat, 11 kitab
Matematika, 32 Kitab ilmu ukur, 22 Kitab kedokteran, 11 kitab penegtahuan alam,
7 kitab musik, 5 kitab ilmu Psikologi dan 9 kitab ilmu Mantiq. Kitab terkenal
karya Al-Kindi adalah “De Aspectibus atau
Medicarum Compacitarum Gradibus
”. Ia menemukan cara mengobati penyakit
mata, lever, empedu, sakit perut.

Kemudian, Abu Bakar Ibnu Zakariya
ar-Razi (wafat 320 H). Kitab Ar-Razi yang terkenal adalah “Al-Kimiya dan Sirr
Al-Asrar” yang menjelaskan berbagai unsur zat kimia seperti masalah logam,
amoniak, al ghul (alkohol), alkali, batu-batuan, borax, garam. Ia juga
menemukan cara mengobati penyakit cacar dan campak.    Bahkan ia membuat anatomi mausia yang terdapat dalam kitabnya
“Tasyrih-i-Mansuri”.

Selanjutnya, Abul Qasim Ibnu Abbas
Az-Zahrawi (wafat 404 H).Ia hidup pada masa Khalifah Abdurrahman III Dinasti Daulah
Andalusia di Spanyol. Azahrawi dikenal sebagi Bapak Ilmu Bedah. Ia terkenal
jahitan bedahnya yang halus dan berhasil melakukan operasi batu Ginjal,
melebarkan saluran kandungan, menyembuhkan pembulu darah. Az-Zahrawi merupakan
Guru Besar Ilmu Bedah kedokteran modren.

Selain itu ada nama-nama besar
seperti Ibnu Sina yang menjadi Guru Besar Ilmu Kedokteran Barat, Sarah binti
Abdulgani, seorang dokter wanita ahli anatomi, kebidanan dan ahli Al-Qur’an.
Salamah binti Bakhtiar, dokter ahli kandungan yang wafat dibunuh tentara
Hulaghu Khan, Imam Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali yang merupakan ahli pengobatan
jiwa.

 Asma’ binti Marzukkhan Amin, dokter wanita
ahli kandungan, ahli gizi dan penyakit dalam. Asma’ binti Marzukkhan merupakan
dokter yang memimpin dokter perempuan yang berbenderakan Bulan Sabit yang ikut
mengobati pasukan Muslim yang dipimpin Sultan Salahuddin al-Ayubi dalam melawan
Tentara Salib. Abu Bakar yang berasal dari Turki penemu alat-alat suntik. Ibnul
Qayyim al-Jauziyah ahli kedokteran Islam yang terkenal dengan kitabnya Thib An-Nabawi, Zadul Maad fi Hadyi Khairil
‘Ubbad
, dan lainnya.

Baca...  Mengapa Imam Al Ghazali Tidak Berjihad Melawan Pasukan Salib ?

Abu Mansur Al-Muwafaq (Wafat 353 H)
yang terkenal dengan dasar-dasar ilmupengobatan dan ramuan obat-obatan dari
Persia, Arab, India dan Yunani. Al Ath-Thar merupakan orang yang pertama
menulis kitab tentang peraturan cara pemberian obat. Istila-istilah racikan
obat dokter Muslim diadopsi Barat hingga kini seperti obat dari madu di barat
menjadi Syrup, Kafur menjadi Camphor,
Al-Ghul jadi Alkohol, Al-Kimiya menjadi Al-Chemi (Chemistry),
Sukar jadi Sugar, Sauf menjadi Soap, Zahr jadi Bezoar.

Sekolah
Tinggi Kedokteran Islam

Pada hampir semua Rumah sakit
mempunyai sebuah Mushalla dan sebuah lembaga pendidikan kedokteran Islam yang
disebut “Kuliah Ath-Thib”. Istilah “Kuliah” ini pertama digunakan umat Muslim
kemudian diadopsi Barat menjadi “Culigat” atau “College”. Jika lulus maka
mereka mendapatkan Ijazah. Di Lembaga pendidikan kedokteran Islam ini ada
Universitas terbuka yakni Mahasiswa tidak menghkususkan belajarnya disuatu
tempat ada Universitas tertutup yakni mereka memiliki ruang belajar yang tetap.

Jika lulus, mendapatkan Ijazah
Sarjana yaitu Mahasiswa yang menyelesaikan kuliahnya selama tiga hingga empat
tahun. Mereka disebut “Bihaq Al-Riwayah
atau dalam bahasa latin disebut “Bacalareus
kemudian di Barat menjadi Doctorandus
Medicus
(Drs.Med). Ada juga yangb mendapatkan Ijazah dokter umum yakni
dokter yang belum dapat praktik dan mereka harus belajar lagi selama tiga tahu.
Dari sistem inilah yang ditiru Barat. Sebenarnya peradaban Islam yang pertama
kali meletakan dasar sekolah tinggi kedoketran/Universitas.

Lambang
Bulan Sabit dan Rumah Sakit Kedokteran Islam

Menurut sejarawan, lambang bulan
sabit digunakan Khalifah Umar bin Khattab sebagai siasat menyebarkan Islam.
Lambang Sabit juga digunakan sebagai bendera Daulah Bani seljuk di Turki,
digunakan Daulah Turki Usmani. Lambang bulan sabit ini memiliki makna
kuatkanlah asas aqidah, siarkan Islam ke kanan dan kekiri.

Rumah Sakit pertama dan terbaik pada
masa awal peradaban islam adalah Rumah Sakit Sultan Nuruddin penguasa Daulah
Zankiyyah di Suriah.Selain itu terdapat juga Rumah Sakit besar pada masa Daulah
Umayyah dan Daulah Abbasiyah serta Daulah Andalusia di Cordoba, Spanyol. Dari
Rumah Sakit kaum Muslimmin itu, Barat menirunya dan didirikanlah San Sprito
oleh Paus Inocent III abad 7 Hijriah. Kitab-kitab kedokteran Islam mereka
terjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Kitab kedokteran Ibnu Zuhri diterjemahkan
oleh Paravicus.

Kemudian di Paris, Prancis didirikan
Rumah Sakit Pertama oleh Raja Louis IX dan diberi nama “Les Quie inz Vingt” yang meniru Rumah Sakit milik Sultan Nurrudin
Zanki. Rumah Sakit Les Quie Inz Vingt
ini terdapat lembaga ilmu kedokteran yang memakai kitab kedokteran Ibnu Rusyd.
Dididirikan Universitas Frankfrut yang memakai kitab Ibnu Rusyd,
Az-Zahrawi,Ibnu Sina dan Al-Baithari.

                                         

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Tidak Bisa Mengetik di Word karena "Selection is Locked", Ini Solusinya!

2 Mins read
Kompak – Salah satu masalah yang sering ditemui pengguna Microsoft Word adalah pesan “Selection is Locked” yang muncul saat mencoba mengetik atau…
Artikel

Ingin Rumah Lebih Sejuk? Coba Roster Jogja dari AM Roster

4 Mins read
Mendapatkan rumah yang sejuk merupakan impian bagi setiap orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu cara untuk menciptakan suhu udara…
Artikel

Sekolah Bisnis Online dan Konsultan Feasibility Study: Meningkatkan Kualitas Bisnis di Era Digital

4 Mins read
Pendahuluan Di era digital yang terus berkembang, memulai dan mengelola bisnis bukan lagi hal yang sulit. Teknologi internet memberikan akses ke berbagai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights