Artikel

Peran Fikih dalam Mengatur Interaksi Remaja di Era Modern

2 Mins read

Penulis: Firda Umi Fahira*

Di era modern yang serba terbuka ini, remaja dihadapkan pada berbagai tantangan dalam berinteraksi sosial. Pengaruh globalisasi, media sosial, dan gaya hidup hedonis dapat menjerumuskan remaja ke dalam perilaku menyimpang. 


Fikih, sebagai pedoman hukum Islam yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, memainkan peran penting dalam memberikan arahan dan batasan yang jelas mengenai interaksi remaja yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Fikih mengajarkan etika dan adab dalam bergaul, baik dengan sesama muslim maupun non-muslim. Pedoman ini mencakup tata cara bertutur kata yang baik, menghormati orang tua dan yang lebih tua, menjaga pandangan mata dan khalwat dengan lawan jenis bukan mahram, menutup aurat, bersikap rendah hati, menepati janji, serta menjauhi ghibah, namimah, dan su’udzan. Dengan mengamalkan adab ini, remaja akan terbentuk kepribadian yang berakhlak mulia sehingga interaksi sosialnya pun akan terjaga dari hal-hal tercela.

Fikih memberikan aturan dalam berhubungan dengan lawan jenis, menghindari pergaulan bebas, dan menjaga kehormatan diri. Pedoman ini sangat penting untuk dibimbing sejak remaja agar mereka terhindar dari perilaku amoral dan dampak negatif lainnya di era modern. Dengan berpedoman pada fikih, remaja akan terjaga akhlak dan interaksi sosialnya sehingga dapat menjalani fase remaja dengan aman dan tetap berada dalam koridor syariat 

Saat ini, remaja menghadapi banyak tantangan moral akibat pengaruh negatif globalisasi, media sosial, dan gaya hidup modern yang cenderung materialistis dan hedonis. 

Fikih memberikan prinsip-prinsip dan pedoman yang komprehensif dalam mengatur hubungan antara lawan jenis, etika berpakaian, dan perilaku sosial. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk memelihara kehormatan, menjaga moralitas, dan mencegah pelanggaran terhadap nilai-nilai agama dan sosial.

1. Pengaturan Interaksi Lawan Jenis

Fikih memberikan pedoman yang jelas tentang batasan-batasan dalam berinteraksi dengan lawan jenis. Prinsip utama dalam hal ini adalah mencegah khalwat (kebersamaan yang tidak diperbolehkan) dan menjaga pandangan serta pergaulan yang sehat. Fikih menekankan pentingnya menjaga jarak dan menghindari situasi yang dapat menjerumuskan ke dalam perbuatan tercela.

2. Etika Berpakaian

Fikih mengatur etika berpakaian untuk laki-laki dan perempuan dengan tujuan menjaga kehormatan diri dan mencegah fitnah. Prinsip-prinsip seperti menutup aurat, menghindari pakaian yang ketat atau transparan, serta menjauhi gaya berpakaian yang mencolok dan mengundang perhatian berlebihan menjadi pedoman penting bagi remaja dalam berpenampilan.

3. Perilaku Sosial

Fikih juga memberikan panduan tentang perilaku sosial yang seharusnya diterapkan oleh remaja. Ini mencakup aspek-aspek seperti menghormati orang tua, menjaga hubungan baik dengan keluarga dan masyarakat, menghindari pergaulan buruk, serta menjauhi perilaku-perilaku negatif seperti meminum minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan terlibat dalam tindakan kriminal.

4. Penjagaan Akhlak

Salah satu aspek penting dalam fikih adalah penjagaan akhlak atau moralitas. Fikih menekankan pentingnya menjaga akhlak mulia, menghormati nilai-nilai kemanusiaan, dan menghindari perilaku-perilaku yang dapat merusak kehormatan diri dan masyarakat. Prinsip-prinsip seperti kejujuran, integritas, dan rasa hormat menjadi landasan penting dalam interaksi remaja di era modern.

Penerapan prinsip-prinsip fikih dalam kehidupan remaja membantu mereka membangun karakter yang kuat, menjaga diri dari perilaku menyimpang, dan menjalin hubungan sosial yang sehat dan bermartabat. Fikih memberikan panduan yang jelas dan terarah dalam menghadapi tantangan dan godaan yang semakin kompleks di era modern..

fikih sebagai pedoman hidup umat Islam memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan solusi dan arahan bagi remaja agar dapat menjalani interaksi sosial yang benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Solusi utama dari fikih adalah menjaga akidah yang benar dan kokoh sebagai pondasi dalam berinteraksi. Remaja harus memahami dengan baik bahwa setiap perkataan dan perbuatan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. 

Dengan akidah yang kuat, remaja akan terdorong untuk selalu berbuat kebaikan dan menjauhi kemungkaran dalam pergaulan sehari-hari. Fikih juga mengajarkan remaja untuk memilih teman pergaulan yang baik dan Islami, yang dapat saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Dalam hal penggunaan media sosial dan teknologi digital, fikih memberikan arahan agar remaja menggunakannya dengan bijak dan sesuai dengan tuntunan agama.

*) Mahasiswi Universitas Islam Negeri Malang.

Editor: Adis Setiawan

2363 posts

About author
http://kuliahalislam.com
Articles
Related posts
Artikel

Jawaban Jika Anak Bertanya Bolehkah Bermain dengan Orang Yang Beragama Kristen?

2 Mins read
Jawaban jika anak bertanya bolehkah bermain dengan orang yang beragama Kristen? Ibu saya berpesan jangan bermain dengan teman-temanmu yang beragama Kristen? Apakah…
Artikel

Anak Bertanya, Berperang Demi ISIS Apakah Perintah Tuhan?

3 Mins read
Anak bertanya, berperang demi ISIS apakah perintah Tuhan? Suatu ketika, Irma bertanya kepada Ibunya, “Ibu kenapa ya di Televisi itu banyak berita…
Artikel

Jawaban Jika Anak Bertanya Apakah Kita Mendapat Pahala Jika Membantu Non-Muslim?

2 Mins read
Jawaban jika anak bertanya apakah kita mendapat pahala jika membantu non-muslim? Hakikatnya hubungan antara seorang Muslim dan non-Muslim tidak didasarkan pada kebencian…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights