Berdasarkan penanggalan Hijriyah, saat ini NU yang didirikan pada 16 Rajab 1344 H telah memasuki usia 102 tahun. Dalam rangka memperingati hari lahir NU, PBNU menetapkan tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat.”
Tema tersebut mencerminkan tekad PBNU untuk memperkuat khidmah kepada masyarakat dengan fokus pada pengembangan pendidikan dan pemberdayaan warga masyarakat, terutama Nahdliyyin. PBNU juga menginstruksikan kepada seluruh PWNU dan PCNU untuk menyemarakkan Harlah NU dengan berbagai kegiatan.
PCNU Sukoharjo menyelenggarakan Istighotsah pada Rabu, 15 Januari 2025 di kantor PCNU Sukoharjo dan dihadiri seluruh Pengurus Cabang, MWC NU, Badan Otonom, Lembaga, dan para kepala madrasah yang tergabung dalam PERGUNU.
Ketua Tanfidziyah, H. Khomsun Nur Arif, S.Ag. dalam sambutannya mengulas dan mempertegas hal – hal penting dari video sejarah berdirinya NU yang ditayangkan pada acara sebelumnya. Sejarah yang dikisahkan langsung oleh perantara antara KH. Muhammad Kholil Bin Abdul Latif Al-Bangkalaniy dengan KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, yaitu KH. As’ad Syamsul Arifin.
Sejarah tidak boleh diubah oleh siapapun dan harus senantiasa terjaga autentisitasnya. Simbol tongkat yang disampaikan kepada KH. Muhammad Hasyim Asy’ari yang multi fungsi, bukan hanya alat untuk menggembala, mengisyaratkan bahwa NU hadir “memberkahi” dan berkontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat di setiap bidang.
Dalam perjalanannya NU tidak bisa lepas dari ulama, senantiasa satu barisan di bawah komando ulama’ sebagaimana makmum yang berdiri lurus dan rapat dalam shaff shalat mengikuti gerakan imam.
Peringatan Harlah NU diharapkan menjadi momen untuk merapatkan barisan dengan senantiasa “sam’an wa tha’atan” kepada para kyai, menyatukan langkah “Harakah Nahdliyyah”, menyelesaikan berbagai problematika yang ada, mengelola organisasi dengan lebih baik, dan menata administrasi dengan lebih rapi.
Rais Syuriyah, Dr. KH Abdullah Faishol,M.Hum, setelah memimpin Istighatsah memberikan arahan agar mempercepat pendirian lembaga – lembaga pendidikan NU dan berharap pembangunan berbagai gedung dan sarana fisik lainnya di tiap kecamatan dapat segera terselesaikan. Ia juga berpesan agar intensitas pengajian besar/akbar dikurangi dan lebih memperbanyak “ngaji kitab” ala pesantren secara rutin.
Semoga dengan peringatan hari lahir ke-102, NU semakin memberikan kemaslahatan bagi umat. Aamiin ya rabbal’aalamiin.
Pewarta: Mudhakir
Sukoharjo, 16 Januari 2025